26: Hancur!

287 8 0
                                    

Rachel dan Farah sudah berada di dalam mall. Rachel sedang memilih milih baju tetapi belum ada satu pun baju yang ia sukai padahal sudah dari tadi ia memilih. Farah yang merasa bosan ia akhirnya menunggu di luar sambil memainkan handphone dan meminum minuman yang ia beli tadi.

Setelah cukup lama akhirnya Rachel mendapatkan baju yang ia inginkan. Baju pilihan Rachel sangat cocok bila ia pakai. Baju yang semakin membuat aura kecantikan terpancar, tanpa membuang waktu lebih lama lagi Rachel langsung membayar baju tersebut lalu ia langsung menghampiri Farah yang sedang cemberut kesal karena kelamaan menunggu Rachel.

"Utu utu utu, sahabat gue yang paling baik kenapa sih kok cemberut," ujar Rachel sambil menggoyang kan pipi Farah ke kanan dan ke kiri.

"Pake nanya lagi, awas ah tangan Lo!" Ujar Farah sambil menyingkirkan tangan Rachel yang masih di pipinya.

"Yaudah kalo gitu, yuk gue traktir makan."

"Makan?" Ujar Farah yang langsung dianggukkan oleh Rachel. "Ayukk, gue juga laper banget!" Farah langsung berdiri dan langsung menggandeng Rachel. Ia berjalan dengan cepat sehingga Rachel sulit untuk menyeimbangkan nya.

"Pelan pelan kenapa sih far?"

"Nggak bisa, kalo urusan makanan gue nggak bisa kalo di suruh pelan pelan!"

"Dasar sapi!"

"Kok sapi sih?" Tanya Farah yang binggu karena Rachel mengatainya sapi.

"Terus apa?"

"Nggak tau," ujar Farah sambil mengangkat pundaknya singkat. Lalu mereka tertawa dengan ucapannya yang konyol ini.

Dengan pembicaraannya yang sangat konyol  ini tak terasa mereka sudah berada di restoran di dalam mall ini. Mereka segera memesan makanan yang mereka sukai.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan pun datang. Mereka memakan dengan sangat lahap karena memang makanan yang ia pesan sangat enak dan nikmat. Setelah mereka selesai makan mereka langsung buru buru pulang karena mereka lupa mengabari orang rumah kalo mereka akan pulang telat.

...
Esok harinya...

Rachel sudah berada di dalam kelas di temani oleh Dinda dan juga Farah. Seperti hari biasanya mereka harus belajar dengan rajin karena sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian ujian yang sangat menyulitkan.

Bel masuk sekolah telah berbunyi. Semua murid langsung masuk kedalam kelasnya masing-masing. Tetapi murid kelas X-IPA 1 kurang lengkap ada satu murid yang belum masuk kelas sedangkan Bu Vina yang akan mengajar kelas ini sudah masuk sendari tadi.

"Kemana Refan nggak ada di kuri?" Tanya Bu Vina sambil menunjuk kursi Refan sehingga semua murid beralih menengok kursi itu. Yaa, murid yang terlambat masuk kelas adalah Refan si murid baru yang selalu membuat ulah.

"Nggak tau Bu," ujar semua murid kompak.

"Kenapa bisa nggak tau?" Tanya Bu Vina lagi.

"Mungkin juga telat Bu!" Ujar Rachel asal ceplos.

"Yaudah kalo begitu ibu akan melanjutkan pelajaran kemarin. Untuk Arfan karena ia telat nanti ibu akan memberikan hukuman!" Ujar Bu Vina yang langsung di iyakan oleh semua murid.

Pelajaran sudah berlangsung selama satu jam tetapi Refan belum masuk kelas. Ucup teman sebangkunya sedikit khawatir karena Bu Vina termasuk guru paling killer, yang artinya jika Refan telat sampai jam segini ia akan mendapatkan hukuman yang sangat berat.

"Maaf Bu saya telat!" Ujar Refan diambang pintu dengan nafas ngos-ngosan dan baju yang berantakan. Refan berhasil memecah konsentrasi semua murid yang sedang di jelaskan oleh Bu Vina.

Rachel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang