31: Move on!

270 3 0
                                    

1 munggu kemudian.

Hari demi hari sudah Rachel lewati. Kini ia belajar untuk move on dari kejadian yang membuat hatinya sangat sakit, kejadian yang tak pernah terlintas dalam pikirannya. Tapi, dengan kejadian ini Rachel banyak sekali belajar, belajar untuk tidak mempercayai sepenuhnya dengan orang lain. Karna apa? Sesungguhnya orang yang tulus tidak akan mengkhianati orang yang selalu baik dengannya.

Dan dengan kejadian ini pula, Rachel dan Refan semakin dekat. Tidak! Tidak dekat karena mereka menjalin hubungan melainkan Refan yang selalu mengikuti kemana pun Rachel pergi hingga mereka selalu bersama. Tak jarang Rachel marah dengan Refan namun Refan tetap saja mengikuti nya, hingga Rachel pasrah dan ia hanya diam saja saat Refan mengikutinya.

Kini Rachel bersama Refan sedang berada di taman, kebetulan hari ini adalah hari Minggu. Hari yang sangat di manfaatkan oleh para remaja setelah penatnya tugas tugas yang di berikan oleh guru membuat otak ingin di manjakan.

Rachel awalnya egan untuk pergi ke tempat ini, namun Refan terus menerus memasak alhasil ia harus menuruti kemauan Refan yang tidak penting ini.

"Kenapa sih Lo ajak gue kesini?!" Rachel mendengus kesal. Taman ini memang bagus banyak sekali remaja yang mengunjungi taman ini untuk memanjakan kekasihnya. Namun tidak dengan Rachel ia malas berada di tempat ramai seperti ini.

"Lo harus temenin gue disini!" Jawab Refan yang duduk di sebelah Rachel.

"Lo kan bisa disini sendiri tanpa harus maksa gue ikut sama Lo!" Jawab Rachel dengan sewot.

"Ya kali gue kesini sendiri. Lo nggak lihat semua orang disini bawa pasangannya, kalo gue kesini sendiri bisa bisa gue di cibir sama orang disini!"

" Makanya cari pacar, jangan bisanya ngintilin gue Mulu!"

"Yaudah Lo aja yang jadi pacar gue!" Ujar Refan asal. Namun membuat Rachel diam tak berkutik.

"Apaan sih Lo!" Rachel menyenggol lengan Refan dengan kesal.

"Gue serius!" Refan mencoba untuk tidak tertawa melihat ekspresi kesal dari Rachel. Namun semakin ia menahan, tawanya semakin pecah.

"Yaelahh gitu aja baper, gue cuma becanda kali. haha!" Tawanya pecah semakin membuat orang yang berada di sampingnya mendengus kesal.

Rachel yang kesal ini tak mau diam saja. Ia mengelitik i perut Refan hingga Refan tercungkir balik karena menghindari Rachel.

"Chel stop geli tau!" Refan masih berusaha menghindar namun semakin Refan menghindari Rachel semakin bersemangat untuk mengelitik perut Refan.

"Engga, gue nggak mau berhenti!" Dilihatnya Rachel tertawa lepas karena berhasil membuat tubuh Refan kegelian karena ulahnya. Refan yang merasa ada celah, ia juga menggelitiki Perut Rachel.

Mereka berduaan saling kejar ditaman ini. Hingga orang yang melihatnya bergeleng heran karena tingkah keduanya yang seperti anak kecil.

"Huhh, gue capek!" Akhirnya Rachel menyerah ia kembali duduk di tempat semula. Refan juga ikut duduk karena ia juga merasa capek karena main kejar kejaran dengan Rachel.

Tak lama kemudian Refan bangkit dari tempat duduknya, ia meninggalkan Rachel sendiri disini.

" Yahh mau kemana tuh bocah?" Rachel bermonolog sendiri pasalnya Refan sudah berjalan jauh meninggalkan nya.

"Ihhh dasar tuh bocah udah maksa maksa gue ngajak kesini malah di tinggalin gitu aja! Dasar kampret." Rachel kesal ia menghentak hentakan kakiny, hingga tanpa sadar ada uluran tangan yang memberikannya nya minuman, lalu Rachel mendongak ke atas karena orang tersebut lebih tinggi darinya ditambah posisi Rachel yang duduk.

Rachel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang