Setelah mereka selesai makan, mereka langsung berjalan menuju parkiran pantai untuk pulang karena hari semakin sore. Saat mereka sedang asyik berjalan mereka tak sengaja melihat ke pantai, terpapar jelas disana ada bulatan besar yang sangat terang tetapi semakin lama semakin redup, bulatan yang semakin membuat pantai ini menjadi indah dan cantik. Yaa, itu adalah sunset yang telah muncul karena matahari akan terbenam.
Perpaduan antara sunset dan pantai disini sangat indah dan cantik. Tak mau melihat keindahan ini dengan cuma cuma mereka akhirnya mengabadikan momen ini dengan memotret sunset dan pantai ini. Mereka bergantian berfoto ria disini dengan menggunakan Camera milik Rachel. Dan Rachel sebagai fotografer nya.
"Chel fotoin yang paling bagus buat gue si calon model," ujar Farah sambil tertawa lalu ia langsung berpose cantik yang berbegron sunset dan pantai ini. Farah Sangat lihai dalam berpose dalam satu menit ia bisa berpose lebih dari sepuluh pose yang diimbangi juga oleh Rachel yang juga ahli dalam memotret.
"Siappp!" Jawab Rachel yang mengacung kan jempol tangan kirinya karena tangan kanannya dipakai untuk memegang i kamera nya.
Setelah Farah puas berpose ini itu. Kini giliran sahabat sahabat Arfan yang juga ingin mengabadikan momen ini. Setelah cukup puas mereka bergaya akhirnya mereka memberikan luang untuk Rachel, Arfan dan Dinda untuk mengabadikan momen ini.
"Fan yuk kita foto berdua!" Ujar Dinda dengan Arfan." Eits, Lo jangan salah pahan Chel gue ngajak Arfan karena supaya kita terlihat akur sebagai ketua dan wakil OSIS karena ada tugas dari guru agar kita punya foto berdua lalu di tempelin di Mading sekolah!" Ujarnya yang beralih ke Rachel.
"Ohh oke," ujar Rachel dengan ringan lalu dengan sigap ia memotret Arfan dan Dinda dengan sangat bagus.
"Chel Lo nggak curiga sama mereka?" Tanya Farah sambil berbisik bisik tepat di telinga Rachel. Karena memang posisi mereka yang berdekatan.
"Curiga? Curiga apaan maksud Lo,?" Ujar Rachel sedikit keras tetapi tidak sempat terdengar oleh Arfan dan Dinda karena langsung di bungkam oleh Farah dengan tangganya.
"Pelan pelan kalo ngomong!"
"Maksud Lo curiga apa,?" Tanya Rachel yang berubah menjadi bisik bisik.
"Yaa curiga emang Lo nggak ngerasa ada perubahan gitu?"
"Perubahan apa?"
"Perubahan Arfan sama Dinda mereka tu semakin kesini kayak makin Deket aja. Lo nggak curiga sama sekali?"
"Astaga Farah, Lo curiga sama sahabat Lo sendiri. Emang parah banget Lo," ujar Rachel sambil bergeleng geleng heran.
"Bukannya gitu lihat mereka Deket bang-" ujar Farah terpotong karena sautan dari ucapan Rachel.
"Gue percaya sama mereka berdua, dan wajar aja kalo mereka Deket toh mereka juga pasangan ketua dan wakil OSIS, apa yang harus di curigai?" Ujar Rachel dengan jelas dan diakhir ucapannya mengangkat bahunya singkat lalu di turunkan lagi.
"Yaudah deh serah Lo,"
Lalu mereka melanjutkan acara berfoto-foto ini.
"Chel masak Lo yang motoin terus, sana Lo foto sama Arfan biar gue yang motoin," ujar Verry
"Emang Lo bisa motret pake kamera punyanya Rachel?" tanya Andy yang tidak percaya bahwa Verry bisa memotret dengan kamera milik Rachel.
"Ya bisa lah emang Lo nggak bisa motret pake kamera Bagus," ujar Verry dengan nada mengejek.
"Elahh gitu aja sombong,"
"Iya Chel, yuk sini foto bareng!" Ujar Arfan yang mengajak Rachel untuk berfoto bareng. Lalu Rachel langsung menghampiri Arfan dan mereka akhirnya berfoto bersama. Dinda yang tadinya berada di didekat kini ia sedikit menjauh dari Arfan dan Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel ✓
JugendliteraturSiapa yang tak kenal Rachel cewek cantik yang selalu mengundang perhatian semua orang karena tingkah nya yang khas sering membuat keributan dan tak jarang juga mendapatkan hukuman dari guru guru yang mengajarnya. Tanpa disangka ia berubah menjadi le...