Rachel sudah berada di dalam kelas sebentar lagi bel masuk akan berbunyi Namun teman temannya belum berada di dikelas, hanya ada dia dan temen-temen yang disiplin yang sudah berada di dalam kelas, Farah sahabatnya pun belum ada tanda-tanda masuk kedalam kelas membuat Rachel menjadi badmood.
Sekarang Rachel sudah tidak lagi bersahabat dengan Dinda, ia enggan mempunyai sahabat yang pengkhianat ia lebih baik tidak mempunya sahabat sekalipun, dari pada harus mempunyai seorang sahabat yang pengkhianat.
Lebih baik mempunyai teman sedikit dari pada mempunyai teman banyak namun berkhianat di belakang.
Kring,kring,kring
Bel masuk sudah berbunyi, semua teman teman Rachel yang awalnya di luar sekarang sudah berada di bangkunya masing-masing.Pelajaran pertama sekarang matematika, dimana pelajaran yang sangat dibenci oleh kebanyakan siswa karena rumus rumusnya yang Sampai kapan pun sulit untuk diingat oleh para siswa pemalas, termasuk Rachel. Namun Rachel kini Mulai berusaha untuk berdamai dengan matematika alias ia ingin belajar dengan tekun agar ia bisa menjadi juara kelas.
Setelah beberapa jam akhirnya pelajaran matematika pun berakhir. Kini Rachel dan Farah sudah berada di kantin namun pandangan Rachel kosong bakso yang berada didepannya dianggur kan padahal biasanya ia selalu antusias jika bakso sudah berada depan matanya ia akan memakannya dengan penuh semangat namun berbanding terbalik dengan sekarang ia begitu malas untuk memakan bakso tersebut.
"Lo kenapa sih chel dari tadi nglamun Mulu?" Tanya Farah yang heran dengan sikap Rachel kali ini, Namun tak ada tanggapan dari Rachel.
"Chel Lo denger gue kan?" Tanya Farah sambil menggoyangkan tangganya Keatas dan kebawah tepat diwajah Rachel. Namun tetap saja sang empunya hanya diam saja sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.
"Ihh kenapa sih ni anak, au ah bodo amat yang penting gue kenyang." Lalu Farah pun melanjutkan memakan baksos karena cacing cacing diperutnya sudah berteriak teriak kelaparan.
"Ehh chel Lo mau kemana?" Tanya Farah yang melihat Rachel bangkit dari tempat duduknya.
"Gue males makan, gue mau ketaman belakang."
"Lo lagi ada masalah?" Rachel hanya menggelengkan kepalanya lalu ia meninggalkan Farah sendiri.
"Dasar Rachel main pergi aja. Kan sayang baksos belum dimakan, yaudah deh buat gue aja!" Lalu Farah pun memakan baksos miliknya dan juga milik Rachel, ia begitu Rakus sampai kedua mangkuk bakso yang awalnya berisi sekarang sudah habis tak bersisa.
...
Taman belakang
Suasana Tempat ini selalu sama hening dan tidak ada satu pun orang yang berada disini selain Rachel. Rachel begitu nyaman dengan tempat ini, tidak ada orang satupun yang akan mengganggunya jika ia berada disini, kecuali Refan.
Sekarang Refan sudah berada di samping Rachel, menganggu Rachel dengan semaunya dan kepo dengan pikiran Rachel yang membuatnya melamun saat ini.
"Lo bisa diem nggak sih fan? Nggak usah kepo sama urusan gue." Ketus Rachel
"Emang salah kalo gue kepo?" Refan adalah Refan. Cowok yang selalu menganggu Rachel dengan tingkat keusilannya yang diatas Rata rata, dan cowok yang selalu membuat Rachel selalu nyaman, mungkin.
"Salah, salah besar!"
"Kalo gue nggak kepo gue jadi nggak bisa tau apa masalah Lo dong."
"Ya iya, dan sebaiknya mulai sekarang Lo jauh jauh dari gue." Ujar Rachel memalingkan wajahnya dari hadapan Refan.
"Nggak mau."
"Harus mau!!"
"Nggak."
"Mau."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel ✓
Teen FictionSiapa yang tak kenal Rachel cewek cantik yang selalu mengundang perhatian semua orang karena tingkah nya yang khas sering membuat keributan dan tak jarang juga mendapatkan hukuman dari guru guru yang mengajarnya. Tanpa disangka ia berubah menjadi le...