13: Rumah Arfan

191 11 0
                                        

Mereka sudah sampai dirumah bernuansa putih kebiruan yang terlihat elegan dan mewah, Arfan memarkirkan motornya didepan rumah tersebut lalu ia mengajak Rachel masuk kedalam rumahnya.

Ketika Rachel masuk Rachel mengamati rumah Arfan dengan takjub rumah yang terlihat bersih tak ada debu sedikit pun yang menempel dilantai, rumah yang sangat nyaman membuat Rachel ingin terus berada dirumah ini.

"Kenapa?" Tanya Arfan yang melihat Rachel sedang mengamati rumahnya.

"Ehh e-engga engga pa pa!"

"Yaudah duduk dulu!"suruh Arfan agar Rachel duduk diruang tamunya.

"Mau kemana?"tanya Rachel saat melihat Arfan ingin pergi dari hadapannya.

"Aku mau manggil mama dulu,"lalu Arfan menghilang dari hadapan Rachel.

Tak lama kemudian seorang paruh baya berjalan menuju ruang tamu bersama Arfan.

"Ini Mah Rachel,"ujar Arfan kepada mamanya

"Rachel Tante,"ujar Rachel dan mengangkat tangannya untuk bersalaman kepada mama Arfan.

"Yeni,, panggil saja mama Yeni,"ujar mama Arfan dengan lembut dan menjabat tangan Rachel.

"Mah Arfan mandi dulu ya,"ujar arfan  meninggalkan keduanya karena ingin memberikan waktu untuk Mama nya agar bisa mengobrol dengan Rachel.

"Iya,"ujar mama Arfan.

"Nak Rachel sudah lama pacaran sama Arfan?"tanya Mama arfan membuka pembicaraan.

"Sejak awal masuk sekolah Tante!"ujar Rachel dengan sopan.

"Jangan panggil Tante, mama aja biar kayak Arfan,"

"iya tan-,ehh mah,"ujar Rachel sedikit gugup.

"Kamu mau minum apa biar mama buatin?"

"Engga usah repot-repot mah,"

"Engga repot kok,yaudah mama buatin jus jeruk aja ya?"

"Iya mah!"

Rachel tak menyangka mama Arfan sebaik ini awalan ia takut untuk bertemu dengannya.

Dan Mama Arfan pun membuat kan jus jeruk untuk Rachel, tak lama kemudian jus jeruk pun jadi Mama Arfan berjalan menuju ruang tamu sambil membawa nampan yang berisi jus jeruk.

Rachel langsung meminum jus jeruk tersebut karena memang tenggorokannya saat ini sangat kering.

"Rachel biasanya dirumah ngapain?"

"Emmm...Rachel engga pernah ngapa ngapain mah sehabis pulang sekolah Rachel hanya diam dikamar sesekali juga jalan sama Arfan dan teman Rachel!"

"Emangnya mama kamu dimana?"

"Mama Rachel jarang pulang papa juga dan bang Raffa pulangnya selalu malam tapi bang Raffa selalu ada disaat Rachel butuh tidak seperti orang tua Rachel!"

"Kenapa kamu ngomong gitu?"

Dan Rachel menceritakan semua kepada mama Arfan, meskipun ia baru saja bertemu dengan mama Arfan Rachel sudah sangat nyaman ia tak ragu lagi untuk menceritakan semua masalahnya.

"Kamu jangan sedih,kamu bisa anggap mama dan papa Arfan sebagai orang tua kamu sendiri,"

"Iya mah,"ujar Rachel sambil memeluk mama Arfan dengan erat seolah-olah ia tak pernah merasakan pelukan dari sosok seorang ibu.

"Loh kok pada peluk pelukan kayak gini?"ujar Arfan yang baru turun dari lantai dua.

"Ehh udah selesai mandi?"tanya Mama Arfan.

Rachel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang