Kini Rachel sudah berada di rumah Arfan, Rumah yang dulunya sangat nyaman saat dia berkunjung kesini. Namun, sekarang terasa canggung ia ingin cepat cepat pulang dari sini. Namun Tuhan tak memihak padanya, papa Arfan masih Kerja dan mama Arfan pun tidak ada dirumah mau tak mau Rachel harus menunggu di sini dan melihat dua sejoli ini berpacaran. Yaa, Dinda ikut ke rumah Arfan karena Arfan ingin sekalian mengenalkan Dinda kepada orang tuanya.
"Orang tua Lo kapan pulangnya?"
Tanya Rachel namun Arfan tak menggubris ucapannya ia malahan asik berpacaran dengan Dinda."Fan gue lagi ngomong sama Lo!" Rachel menambah volume suaranya sedikit keras agar dua sejoli ini bisa mendengar suaranya.
"Palingan bentar lagi juga pulang." Ujar Arfan sambil menatap Rachel namun masih saja ia bermesraan dihadapan Rachel. Membuat Rachel tak nyaman di ruangan ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 namun belum ada tanda-tanda orang tua Arfan pulang membuat Rachel berdecak kesal.
"Udah lah gue pulang aja gue capek nungguin orang tua Lo nggak pulang pulang!"
"Lo pilih pulang atau gue laporin polisi?" Rachel memutar bola matanya ia lebih baik menunggu dari pada harus berusaha dengan polisi.
"Iya iya gue tungguin!"
Dua jam kemudian orang tua Arfan akhirnya pulang membuat Rachel senang karena ia sudah capek menunggu apalagi melihat Arfan & Dinda memamerkan kemesraannya tepat dihadapannya.
Mama dan papa Arfan bisa pulang bareng karena mama Arfan lah yg menyuruh suaminya untuk menjemput di supermarket setelah suaminya selesai dengan pekerjaannya.
"Ehh ada Rachel" kalimat pertama yg di ucapan mama Arfan saat sudah memasuki rumahnya.
"Hehe,iya Tante" ucap Rachel dengan canggung
"Udah lama ya? Maaf tadi mama sama papanya Arfan mampir ke supermarket maklum ibu ibu kalo udah belanja lupa sama waktu" mama Arfan memanglah baik ia masih saja menganggap Rachel seperti anaknya sendiri walaupun Arfan dan Rachel sudah tidak ada hubungan apa pun malah sekarang menjadi musuh bebuyutan.
"Iya ngga papa kok tan"
"Ma, ada yg mau di omongin smaa Rachel ke mama sama papa!" Arfan sengaja mengalihkan pembicaranya jika ia tidak begitu mamanya akan terus mengobrol dengan Rachel tanpa henti.
"Oh ya mau ngomong apa nak?" Hati Rachel begitu tertusuk saat mama Arfan memangilnya Dengan sebutan nak memang kata itu tak asing ditelinganya dikala mamanya Arfan mengucapakan kata itu tapi yg bikin menusuk hati Rachel ia berpikir betapa bahagianya dia jika mempunyai ibu seperti mamanya Arfan namun ia tau Sangat tau jika mamanya sendiri yang mengandung dan melahirkan nya tak akan bisa seperti itu, memangilnya Dengan halus dan penuh kasih sayang mungkin itu hanya harapan Rachel yang sampai kapan pun tak akan terwujud. Mungkin akan terwujud jika ia masih bersama Arfan dan menikah dengannya tapi itu sangat lah tidak mungkin, tidak!
"Ayo ngomong malah diem aja, cepetan ngomong!" Ujar Arfan dengan ketus sambil menyenggol lengan Rachel.
"Ohh iya Tante Rachel mau ngomong kalo.. kalo-"
"Kalo apa sih sayang?" Mama Arfan begitu sangat lembut dan penyabar Sangat lah beruntung Arfan bisa menjadi anaknya.
"Kalo se-sebenarnya Arfan ngga selingkuh. Arfan sama Dinda memang pacaran tapi itu setelah Rachel sama Arfan putus. Jadi Tante sama om ngga usah marah marahin Arfan lagi karena permasalahan Rachel sama Arfan putus. Dan Rachel udah ikhlas kok kalo Arfan sama Dinda pacaran itu tandanya Rachel ngga jodoh sama Arfan."
"Yang benar chel??" Tanya papa Arfan
"Iya om." Papa Arfan hanya mengangguk.
"Kamu ngga lagi bohong kan sayang?"
Sekarang giliran mamanya Arfan yg bertanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel ✓
Teen FictionSiapa yang tak kenal Rachel cewek cantik yang selalu mengundang perhatian semua orang karena tingkah nya yang khas sering membuat keributan dan tak jarang juga mendapatkan hukuman dari guru guru yang mengajarnya. Tanpa disangka ia berubah menjadi le...