Chapter 20

8.4K 335 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 01.20 malam. Mereka masih duduk ditepi api unggun yang sudah mulai mengecil. Jimmy dan Rain hanya memperhatikan dengan kesal kedua tingkah laku sahabat mereka itu.

Sementara kedua orang itu masih larut dengan pertandingan minum wine, walaupun diantara mereka sudah tidak ada yang bisa minum lagi.

Jimmy dan Rain saling menatap kemudian sepakat untuk membawa paksa mereka kembali.

Rainy yang sejak awal hanya memperhatikan mulai kesal dengan tingkah laku sahabatnya itu, dia lalu mengajak paksa Mia yang sudah mabuk untuk kembali ke tenda. Begitu juga Jimmy membopong Jian yang sudah mabuk untuk ikut kembali ke tenda.

"Aku belum selesai minum, Jimmy kau tak bisa membawaku pergi begitu saja."gerutu Jian yang tak ingin kembali ke tenda.

"Diamlah! Kau terlalu banyak minum."

Mereka lalu membawa kedua orang itu ke tenda masing-masing.

"Mia, bukankah tadi sudah ku bilang kamu jangan minum banyak-banyak. Lihat sekarang kamu mabuk." membopong Mia lalu mendudukkan nya di tenda.

"Aku tidak mabuk Rain, apakah aku terlihat seperti orang mabuk?, aku masih sadar. Lihat ini satu, ini dua, ini ti.. " dia memperlihatkan jarinya mencoba berhitung sebelum akhirnya tumbang dan tertidur.

"Miaaa, astaga untung kepalamu tak terbentur!. Sudah dibilangin jangan minum sebegitu banyak!." Rainy menggerutu kesal melihat sahabatnya itu.

Dia menyelimuti sahabatnya. Lalu duduk disamping Mia.
"Dasar suka minum tapi, jangan kebanyakan juga."

Rainy membuka ponsel dilihatnya batrei ponselnya mulai lowbatt. Ia baru ingat dia meninggalkan pouch kecilnya yang berisi powerbank di dekat api unggun tadi. Kemudian dia pergi keluar untuk mengambil powerbank nya yang tertinggal di sana.

Tiba-tiba hujan turun setitik demi setitik membasahi tempat itu.

"Hujan?." Rainy berhenti sebentar dan menatap langit, lalu merentangkan tangan nya.

"Sudah lama tak merasakan nyaman nya hujan seperti ini."

Setelah cukup lama merasakan nyaman nya air hujan, ia lalu beranjak pergi ke dekat api unggun, dan sibuk mencari pouch nya yang ia lupa meletakkannya entah di mana. hujan deras mulai mengguyur tubuh gadis itu.

"Awww.." Rainy memegangi dadanya.
"Jangan sekarang please." dia terduduk lemas ditengah hujan sembari menahan sakit.

Hades tiba di sana, sesampainya di sana dia tak melihat siapapun hanya ada sisa api unggun yang mulai padam terkena rintikan hujan. Dari kejauhan di lihat nya seorang gadis tengah menatap langit, seperti sedang menikmati hujan yang turun.

"Apa yang dilakukan gadis itu ditengah hujan deras begini?, bermain hujan? Seperti anak kecil saja." Hades tersenyum tipis sambil memperhatikannya dari dalam mobil.

Tak lama kemudian gadis itu bergegas pergi kearah api unggun seperti mencari sesuatu. Tiba-tiba gadis itu terduduk sambil memegangi dadanya. Dia tak beranjak sedikitpun di tengah hujan deras yang telah membasahi seluruh tubuhnya.

"Apa lagi yang sedang dia lakukan?, apa dia benar-benar sedang menikmati hujan?." tanya Hades gelisah.

Gadis itu tetap duduk di sana tanpa bergerak sedikitpun. Hades mulai khawatir ia langsung bergegas turun dari mobilnya, dan berlari kearah gadis itu.

"Hei, apa yang kau lakukan di tengah hujan deras begini?, apa kau baik-baik saja?."

Rainy menoleh kearah suara yang sudah tak asing baginya itu. Dilihatnya Hades tengah berjongkok tepat didepannya.

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang