Chapter 54

4.4K 219 39
                                    


Tuan Xi tak menghiraukan tatapan aneh Mia ia berjalan melewatinya dan berdiri di samping Rain. Ia hanya menatap Rain dengan wajah sedih tanpa berbicara apapun.

Mia menyenggol tangan Jian pelan sembari berbisik "Ada apa dengannya?"

Jian mengangkat bahunya tidak tahu.

Tak lama kemudian Tuan Xi mengeluarkan suara "Hai gadis kecilku,  lama tak berjumpa kenapa kau seperti ini lagi?" menggenggam tangan Rain pelan.

"Pak, apa yang anda lakukan?" mencoba melepaskan tangan Tuan Xi dari Rain.

"Pak Xi apa kau mengenalnya?" timpal Jian.

"Aku tak akan menyakitinya, dia adalah.." ucapan Tuan Xi terhenti ketika tangan Rain bergerak.

"Gadis kecil, kau sudah sadar. Apa kau bisa mendengar ku?"

"Rain? Kamu sudah sadar?"

Rain membuka matanya perlahan "Kalian? Awww.." memegang kepalanya.

"Perban?" tanya nya lagi setelah menyentuh perban di kepalanya.

"Tenanglah nak, kau sedang sakit jangan banyak bergerak" ucap Tuan Xi sambil tersenyum.

"Kakek, Mia, Jian? Kenapa kalian ada disini? Apa yang terjadi?.."

"Kemarin kamu kecelakaan Rain."

"Ah benar kecelakaan itu" gumam Rain pelan.

"Gadis kecil, bisakah kau katakan padaku siapa yang melakukan ini padamu?"

"Pak sahabatku baru saja sadar, apakah kau tak bisa menanyakan itu nanti?"

"Maaf, aku hanya terlalu khawatir."

"Mia jangan seperti itu, aku baik-baik saja.." mencoba mengingat apa yang telah terjadi.

"Seingat ku, aku sedang di jalan pulang mencari taxi, lalu tiba-tiba saja ada sebuah mobil berwarna hitam melaju dengan cepat ke arahku, aku tertabrak dan terjatuh ke samping jalan lalu..lalu aku tak ingat lagi."

"Apakah kau ingat plat nomor mobil itu?"

Rain menggeleng pelan.

"Tak apa gadis kecil, orang itu akan bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan.." menepuk-nepuk punggung tangan Rain sambil tersenyum.

"Ada urusan yang harus aku selesaikan, kau lekas lah sembuh. Aku akan sering-sering berkunjung.."

Berbalik menatap Jian dan Mia "Aku permisi."

Rain menganggukkan kepalanya sambil tersenyum "Hati-hati Kakek!"

Setelah melambaikan tangan Tuan Xi keluar dari ruangan Rain.

"Apakah kau merasakannya?" tanya Mia yang memegang jantungnya.

"Apa?"

"Kau tak merasakannya?"

"Apa kau?" tanya Jian dengan wajah cemberut.

Mia langsung mencubit lengan Jian "Dasar Pria ini apa yang kau pikirkan!?"

"Aku pikir kau jatuh cinta dengan Pak Xi."

"Bukan itu!"

"Lalu apa?"

"Apakah kau tak merasakan jantungmu terasa sesak, saat Pak Xi itu ada di sini?"

Jian menggelengkan kepalanya.

"Anehnya aku begitu. Dan entah ini hanya perasaanku saja tapi, auranya dengan aura si Pria datar itu terlihat sama. Membuat jantungku sakit setiap kali bertemu!" gerutu Mia mencoba mengatur napasnya yang terasa sesak.

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang