Chapter 56

4.2K 205 13
                                    


Dokter Lio dan beberapa perawat masuk untuk memeriksa keadaan Rain.

"Selamat pagi Nona bagaimana kabarmu?" sapa Dokter muda itu dengan senyum ramahnya.

"Cukup baik Dok" 

"Apa kau mengalami pusing Nona?"

"Tidak Dokter."

"Luka di kepala mu sudah membaik, hanya saja tangan kananmu masih cedera dan harus menunggu beberapa minggu untuk sembuh."

"Itu tak masalah Dokter, kira-kira kapan aku bisa pulang?"

"Mungkin lusa."

Rain mengangguk mengerti.

"Kau sendirian Nona? Dimana Hades bukankah dia menjagamu?" melihat kiri dan kanan.

"Kakek.. Ah maksudku Hades, dia sedang keluar membeli makanan."

"Jimmy? Tadi aku melihatnya datang."

"Dia juga keluar membeli makanan."

"Maksudmu kedua orang itu keluar untuk membeli makanan?"

"Benar" jawab gadis itu lagi sambil tersenyum.

Dokter muda itu tertawa kecil "Mereka memang begitu, kau jangan kaget dengan tingkah mereka ketika menyukai seseorang."

Rain mengangkat alisnya bingung mendengar ucapan Dokter muda itu.

"Kalau begitu aku permisi dulu Nona" Dokter Lio lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Menyukai? Apa itu artinya dia menyukaiku? Dia..menyukaiku?! Astaga kenapa rasanya pipiku panas sekali!" gumam gadis itu kegirangan.

Tak lama kemudian pintu ruangan Rain terbuka lagi, muncul seorang Pria paruh baya dengan style nya yang tak biasa itu.

"Kakek, kau datang!"

"Bagaimana kabarmu gadis kecil?" berjalan mendekati Rain.

"Rain sudah jauh lebih baik Kakek" tersenyum.

"Benarkah? Tapi kenapa wajahmu memerah?"

"Ah, ini hanya kepanasan mungkin AC nya rusak" jawab gadis itu asal.

Tuan Xi tersenyum mendengar alasan Cucunya itu "Nanti Kakek suruh orang untuk memperbaikinya bagaimana?"

"Tidak perlu..tidak perlu Kakek!" mengatakan dengan cepat.

"Baiklah..baiklah apa kau sudah makan?"

Rain menggelengkan kepalanya "Belum Kek."

"Makanan di rumah sakit tidak enak, Kakek tau itu. Makanya Kakek membawakan ini untukmu" mengeluarkan kotak makanan.

"Wah apa itu?"

Tuan Xi membuka kotak makanan yang berisi nasi goreng, Gadis itu bersorak kegirangan.

"Waaa nasi goreng! Apa ini benar-benar nasi goreng? Astaga aku sangat merindukan masakan Indonesia!" teriaknya lagi dengan gembira.

"Benar ini adalah nasi goreng, apa kau mau memakannya?"

"Tentu saja Kakek!"

Tuan Xi lalu menyuapi Rain, gadis itu tak henti-hentinya tersenyum di setiap suapan. Begitu juga dengan Tuan Xi sangat senang melihat Cucu kesayangan nya makan dengan lahap.

"Apa kau sangat menyukainya?"

"Tentu saja Kek, Nenek sering membuatkan ini saat sarapan."

"Kalau begitu lekas lah sembuh, Kakek akan membawamu ke restoran Indonesia nanti."

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang