Akhir bulan pun tiba..
Siang itu Jimmy datang menjemput Rainy dan Mia. Atas segala bujuk dan rayuan nya Mia, Rainy akhirnya memutuskan untuk ikut."Wah, ini pasti akan sangat menyenangkan!."kata Mia girang sembari masuk kedalam mobil.
Diikuti Rainy yang masuk dan duduk dikursi depan.
"Ya tentu saja ini akan menyenangkan." kata Jimmy menimpali sambil tersenyum hangat.
"Bagaimana kalian sudah siap?."
"Ya, siap berangkat!."
Rainy dan Mia teriak bersama-sama lalu saling berpandangan dan tertawa.Di sepanjang perjalanan menuju gunung Baiyun, mereka tampak bahagia, tertawa lepas.
Tak terasa sudah 2 jam perjalanan akhirnya mereka pun sampai di gunung Baiyun."Wah tempat ini sangat indah!." Rainy berlari turun dari mobil.
"Iya tempat ini indah sekali tapi, aku perlu ke toilet!. Rain ayo temenin aku!" Mia pun ikut turun sambil berlarian menggandeng Rain.
"Hei kalian jangan berlarian, jalannya licin, kalian bisa tergelincir." kata Jimmy memberi peringatan.
"Baiklah, kami ke toilet sebentar." teriak Rain dari kejauhan.
Mereka pergi berlarian berdua ketoilet. Jimmy menunggu mereka dekat kursi batu tak jauh dari tempat parkir.
Tak lama mobil Jian pun tiba. Dan memarkirkan kendaraannya disebelah Jimmy.
Jian lalu menghampiri Jimmy yang tengah duduk."Apakah Hades tidak datang?."
tanya Jimmy sembari memperhatikan sekeliling."Sepertinya tidak. Tadi aku sudah menelepon nya dia hanya bilang kalian duluan saja, dan selamat bersenang-senang." ikut duduk disamping Jimmy.
"Begitu. Apa dia tau kita disini tak hanya berdua?."
"Tak hanya berdua?." Jian mengerutkan keningnya bingung.
"Iya, aku mengajak Dasha dan Mia kesini. Sekarang mereka lagi di toilet."
"Apa?!, benarkah?." Jian menggoyang goyangkan tubuh Jimmy.
"Iya benar. Ada apa denganmu?."
"Tidak, tidak apa-apa. Jimmy kau memang sahabat terbaikku." memeluk Jimmy.
Tiba-tiba datang suara wanita mengagetkan mereka.
"Hei kalian sedang apa?." tanya Mia.
Jian langsung mendorong Jimmy kesamping lalu, menghampiri Mia.
"Tidak melakukan apa-apa. Bagaimana tempat ini indah bukan?.""Ya disini sangat indah."
"Benar, aku juga menyukai tempat ini."
Jian dan Mia pun sibuk berbicara berdua.
Sementara Jimmy yang terdorong kesamping masih tak bergerak. Rainy yang melihat itu pun tak sanggup menahan tawanya.
"Hahaha Jimmy apakah kamu sering diperlukan Jian seperti ini?." Rainy langsung menarik Jimmy agar duduk kembali dengan normal.
"Ya kadang-kadang dia memang sering seperti itu."Jimmy pasrah.
"Persahabatan kalian sangat lucu."
"Ya begitulah. Bagaimana kalau sekarang kita cari tempat untuk membangun tenda?."
"Oke, ayo."
Jimmy lalu bangun dan menghampiri Jian yang tengah asyik mengobrol.
"Hei kalian mau ngobrol sampai kapan?, tidak mau cari tempat untuk bangun tenda dulu?."
"Jimmy, kau mengganggu di saat yang tidak tepat." gerutu Jian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Ficção AdolescenteFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...