chapter 1

48.5K 993 6
                                    

"Sesekali cobalah duduk santai disaat hujan turun, rasakan, dengarkan, nikmati setiap tetes hujan yang turun. Barangkali Itu bisa menenangkan hati dan pikiranmu yang sedang kacau"

Malam itu seorang wanita muda terlihat sangat sedih dia menatap keluar jendela dengan tatapan sendu. Sepertinya dia sangat larut dengan hujan yang turun saat itu.

Bola matanya yang hitam sedikit tertutup oleh rambut panjangnya yang ikal dan hitam. Kontras dengan warna kulitnya yang putih pucat.

Ia terlihat duduk memegang erat kedua lututnya Sesekali dia memejamkan matanya seperti mencoba mengingat sesuatu. Air mata terus mengalir sembari tangan putih itu menyeka setiap air mata yang menetes dari mata indahnya itu, ia terlihat sangat sedih.

🐈🐈🐈

Aku Rainy Dasha Elard. Seperti biasanya saat hujan dadaku mulai terasa sakit, sakitnya terasa begitu menyesakkan aku juga tidak tau apa penyebabnya. Hanya ketika hujan aku merasakan sakit yang seperti ini.

Tapi aku tetap suka hujan, disaat hujan aku biasanya akan melihat keluar jendela mengamati setiap tetes air hujan yang terlihat seperti kristal jatuh ke bumi.

Nenak bilang nama itu diberikan oleh Mama Rainy Dasha Erlad yang berarti perempuan pemberani hadiah dari Tuhan.

Kata Nenek Mama sangat suka hujan, persis sepertiku.
Sayangnya aku tak bisa mengingat itu.
Aku pernah bertanya tentang orang tuaku tapi Nenek tidak pernah mau membahas nya bahkan raut wajahnya terlihat sangat sedih dan pada akhirnya aku tidak mau membahas itu lagi.

Walaupun aku sangat ingin tahu seperti apa orangtuaku, kenapa aku tak bisa ingat apapun?
Saat ini aku berada jauh dari rumah, aku pergi ke China dengan sahabat baikku Mia untuk berkerja.

Aku berteman dengannya dari pertama masuk SMA, hingga sekarang kuliah dan kerja di perusahaan yang sama. Berbadan kecil, berkulit putih bermata coklat, berambut merah sebahu, dengan suara yang berisik, begitulah ciri khasnya Mia Pein.

Dia juga anak tunggal dari seorang pejabat tinggi Robin Pein. Walaupun hidupnya mewah, dia tidak pernah menjual nama orang tuanya semata hanya untuk membuat dirinya terlihat hebat.

Mempunyai kedua orangtua yang sangat menyayanginya adalah sebuah keberuntungan. Hidup dengan kemewahan tidak membuat Mia lupa diri, dia hidup seperti wanita muda lainnya berkerja keras untuk dirinya sendiri. Itulah mengapa aku mau berteman dengan wanita keras kepala ini. Bahkan dia sudah ku anggap seperti saudara perempuanku.

🐈🐈🐈

Biasanya diaaat hujan seperti ini Nenek akan membuat kan ku segelas coklat hangat untuk mengurangi rasa menyesakkan di dadaku itu. Lalu duduk di balkon rumah bercerita panjang sambil tertawa bahagia.

Aku rindu Nenek..

Sejak kecelakaan mobil 17tahun yang lalu aku mengalami hilang ingatan. Aku tidak ingat apapun, aku hanya ingat aku sudah terbangun diranjang rumah sakit dengan selang infus serta alat pernafasan.

Kata Nenek aku sudah koma selama 2tahun. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku bisa tidur selama itu. Setiap kali aku mencoba berusaha keras mengingat nya kepalaku langsung terasa sakit.

Ku jalani hidup seperti gadis remaja lainnya tapi, dengan semua ingatan yang hilang, sampai suatu ketika aku mulai merasa depresi dengan kehidupanku. Aku mencoba berbagai cara untuk mengingat masa kecilku tapi tak satupun bisa ku ingat. Nenek mulai khawatir dengan tingkahku yang semakin hari semakin sulit dipahami.

Aku mulai mengurung diri dikamar, depresi mulai menyerangku, hingga aku menggores pergelangan tangan ku dengan serpihan kaca akibat ulahku ini pergelangan tanganku terpaksa harus menerima lima jahitan dan dirawat seminggu dirumah sakit.

Semenjak itu Nenek melarangku untuk mengingat itu semua. Mungkin Nenek tau aku gampang depresi dia tidak mau kehilanganku jadi dia melarangku untuk mengingat.

Setiap kali hujan dadaku selalu terasa sesak, seperti ada benda berat yang menimpaku. Anehnya aku sangat suka hujan bahkan sangat menyukainya. Hari ini hujan ditemani dengan terangnya sinar bulan. Hinga membuatku larut dalam kesedihan serta derasnya hujan.

Aku mulai memejamkan mata, membayangkan seperti apa wajah orang tuaku? Kenapa aku tak bisa mengingat apapun? Apa mereka masih hidup atau bahkan telah tiada?

Banyak pertanyaan muncul di benak ku tak satupun dapat terjawab. Persaan sedih ini muncul begitu saja ketika aku mulai mengingat kenapa Nenek tak mau menceritakan tentang kedua orangtua ku? Kenapa aku juga tak bisa mengingat masa kecilku? Air mata mulai mengalir kembali.

Tiba-tiba pintu di gedor dengan keras dibarengi dengan suara perempuan yang melengking..

"Rain.. Buka pintunya aku kehujanan ni!" teriak wanita itu.

Syukurlah Mia datang, aku tidak mau larut dalam kesedihan anak itu datang disaat yang tepat, batin ku.

Terimakasih Tuhan..


maaf ia bila ceritanya ga gitu Bagus🙀 saya masih dalam tahap pemula😹 Mohon kritik dan saran nya ia 🐱

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang