Chapter 9

11.5K 373 2
                                    

Di hari pemakaman..

Ramai yang datang ke pemakaman itu, tempat dipenuhi dengan bodyguard Hades yang menjaga setiap anggota keluarganya. Jian dan Jimmy juga ada disana.

"Hei.. Dimana Hades?"bisik Jimmy.

"Aku tak tahu, aku sudah meneleponnya ratusan kali tapi tak ada jawaban" bisik Jian.

"Kemana Kakak Ma?, apa dia tak sempat meluangkan waktunya melihat Papa untuk terakhir kalinya?"tanya Hans kesal.

"Mama juga tidak tahu nak, mungkin Kakak kamu lagi ada urusan penting jadi tak bisa datang".

"Heh penting? Hans tak yakin itu penting"dengan nada mengejek.

"Hans.. Bisakah kamu tak memulai nya lagi"tatapan nanar.

Hans lalu menundukkan kepalanya, ia tak mau salah mengucapkan kata lagi yang bisa membuat Mamanya semakin sedih.

"Hans kamu dimana nak? Mama harap kamu tak melakukan sesuatu yang buruk nak, semoga tuhan selalu melindungi kamu"batin Mamanya sedih.

"Bibi kami pamit dulu ya, sekalian mau cari Hades"pamit Jimmy kepada Bibi Qing.

"Baiklah. Bibi minta tolong ya cari Hades, jangan sampai dia melakukan hal yang buruk"mengatakan penuh kesedihan.

"Bibi serahkan semuanya pada kami. Bibi jangan khawatir, pulanglah dan istirahat. Hans kamu juga pulang istirahat"sambung Jian.

"Terimakasih Nak"Bibi Qing pun berlalu pergi di papah oleh Hans.

"Anak itu apa lagi yang dia lakukan"gumam Jimmy kesal.

"Apalagi, saat ini dia pasti sedang sibuk membantai seluruh anggota Gajah".

"Ayo kita coba cari ke Club dulu"saran Jimmy.
Mereka melaju ke Club Hades.

Di Club Harimau Putih..

Hades mengerahkan seluruh anggotanya untuk membawa semua anggota gangster Gajah ketempatnya. Ia sendiri yang akan mengeksekusi mereka.

Jimmy dan Jian sampai di Club mereka lalu naik ke atap. Ada beberapa bodyguard disana, benar saja Hades tengah duduk disana sambil menundukan kepalanya.

Tampilannya terlihat sangat acak-acakan. Ia terlihat kacau, wajah datar dan dinginnya menambah aura menakutkan bagi siapapun yang melihatnya.

"Kenapa kau tak datang ke pemakaman Papamu?"tanya Jimmy.

Hades hanya menundukkan kepalanya tanpa menjawab.

"Aku tau kau sedih tapi, kau tak seharusnya melewatkan pemakamannya"tambah Jimmy lagi.

"Aku tak sanggup untuk melihatnya, itu terlalu berat bagiku"jawabnya dingin.

"aku turut berduka cita atas kepergian Paman"kata Jimmy sambil menepuk pundak Hades.

"Aku juga. Tapi aku lebih penasaran sebenarnya apa yang terjadi?"Jian penasaran..

"Gangster Gajah datang kesini tiba-tiba. Mereka memintaku menyerahkan distrik bagian Utara. Aku menolaknya, mereka lalu mengacak-acak tempatku tapi, mereka berhasil dikalahkan namun..".

"Bagus dong, lalu kenapa bisa jadi begini?"Jian bertanya tanpa rasa bersalah.

"Hei tak bisakah kau biarkan dia menyelesaikan ucapannya?"menepuk pundak Jian dengan keras.

"Awww.. Baiklah aku akan diam"gerutu Jian sambil mengusap pundaknya yang perih.

"Sebelum mereka berhasil dikalahkan Kepala gangster itu mengatakan akan ada pertunjukkan untukku. Aku pikir itu hanya sebuah ancaman kosong. Ternyata mereka benar-benar melakukannya.."Hades menundukkan kepala kata-kata yang ia ucapkan seakan bergetar, air mata terlihat mengalir dari wajah dinginnya. Sebelum melanjutkan ucapannya.

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang