Pak Xi menarik rambut Erling dan menyeretnya, Hades mengikuti mereka. Di perjalanan menuju gudang bawah tanah, mereka bertemu Rain yang tengah berjalan dengan Nenek.
"Apa yang kalian lakukan?!" Teriak Rain yang langsung berlarian ke arah mereka.
"Nak jangan berlari, lukamu masih belum sembuh" Nenek ikut berlari mengejar Rain.
Pak Xi langsung melepaskan rambut Erling "Bukan apa-apa sayang, kenapa kau keluar? Masuklah kembali" ucapnya sambil tersenyum.
"Sayang?" Gumam Hades pelan yang menatap Pak Xi dengan kesal.
Rain berjalan ke arah Erling dan berjongkok perlahan sambil memegang bagian perutnya yang luka "Apa kau baik-baik saja?"
"Kau..kau jangan berjongkok, jahitan mu bisa terbuka. Bangunlah" ucap Erling panik.
Hades membantu Rain untuk berdiri tapi Rain menepisnya tanpa melihat wajah Hades. Nenek yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Sayang ayo berdiri, jangan berjongkok" Kakek membantu Rain berdiri. Sementara tangan Rain memegang tangan Erling, agar wanita itu juga ikut berdiri bersamanya.
"Lepaskan dia!" ucap Kakek lagi.
"Tidak! Kenapa kalian membawanya seperti itu?" Kesal Rain.
"Sayang kau tak perlu disini, masuklah istirahat di dalam. Linda bawa dia masuk!"
"Rain tidak mau pergi! Jelaskan ada apa ini?"
"Sayang, dia sudah menusuk mu. Apa kau ingin melihatnya berkeliaran bebas?" Bersiap menarik Erling lagi.
Rain langsung menghadang Kakek agar tak dapat menyentuh Erling "Bukan dia yang menusuk Rain, dia yang menyelamatkan Rain dari empat orang yang ingin membawa Rain. Jadi lepaskan dia" ucap gadis itu memohon.
Erling yang berada di belakang Rain tak kuasa menahan air matanya, ia menutup mulutnya dengan tangan, terharu atas perbuatan yang dilakukan gadis itu.
"Apa kau yakin?" Tanya Hades.
Rain langsung menatap mata Hades "Mereka mengincar ku, mereka bilang Bos mereka menginginkan aku hidup-hidup! Mereka juga menyebut-nyebut bahwa aku adalah gadis kesayangannya Tuan Hades! Menurutmu siapa pelakunya?" Tanya Rain dengan tatapan datarnya kepada Hades.
"Aku sudah bilang kan padamu, untuk menjauhinya!" Pak Xi mencengkeram erat leher Hades.
Rain langsung menghentikan perlakuan Kakeknya itu "Berhenti, jangan lakukan itu, lepaskan dia!"
Pak Xi melepaskan cengkeramannya dengan cepat "Pergilah, aku tak ingin melihat wajahmu lagi!"
Ia lalu berbalik kembali ke arah Erling, "Jadi apa kau sudah siap menanggung akibatnya?"
"Jangan lakukan itu, dia sekarang adalah teman Rain."
"Tapi dia.."
"Rain mohon.." ucap Rain lagi.
Pak Xi menarik napasnya berat "Baiklah jika itu mau mu sayang.."
Pak Xi lalu berbisik di telinga Erling "Jika kau berani menyentuh seujung rambutnya saja, akan aku pastikan kau dan Kakak tersayang mu itu dikubur hidup-hidup!" Ancamnya sambil tersenyum, kemudian pergi meninggalkan mereka.
Seketika tubuh Erling bergetar ketakutan, mendengar perkataan Tuan Xi.
"Rain, bisa kita bicara?" Ucap Hades yang dari tadi berdiri di sana.
Rain mengabaikan Hades "Apa kau baik-baik saja? Ayo ikut aku mengobati lukamu" mengandeng Erling pergi tanpa menjawab pertanyaan Hades.
Hades menarik napasnya berat lalu menatap ke arah Nenek yang waktu itu membantunya untuk bertemu Rain. Nenek itu menatapnya sambil tersenyum, dan mendekati Hades.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Roman pour AdolescentsFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...