Hades langsung bergegas menuju dapur ia mengambil baskom berisi air hangat dan kain. Sementara pelayan yang ada di sana hanya melihat tingkah Tuan mereka yang sedang sangat khawatir itu.
"Baru kali ini aku melihat Tuan begitu perhatian dengan seorang wanita. Andai saja aku yang berada di posisi itu." gumam Pelayan Er.
"Sssttt diam! kau bisa membuat Tuan marah." Pelayan Yi mencoba memperingati.
Hades tak memperdulikan ucapan para pelayannya itu, Ia lalu membasahi kain itu dengan air hangat dan meletakkan nya di dahi Rainy.
"Gadis bar-bar kuharap kau baik-baik saja."Hades menjaga gadis itu dengan penuh perhatian. Ia terlihat begitu kelelahan ditambah dengan bajunya yang masih lembab, terkena hujan tadi belum sempat ia ganti.
Tiba-tiba seorang pelayan mengetuk pintu kamar pelan.
Tok..tok..tok"Ada apa?!."
"Maaf mengganggu Tuan, apa tak sebaiknya Tuan istirahat saja biarkan Nona ini kami yang menjaganya." kata Pelayan Er.
"Siapa kau berani memerintah ku?." Hades menatap tajam pelayan itu.
"Ampun Tuan, saya tak berani Tuan. Saya hanya khawatir Tuan juga akan sakit." pelayan Er bersujud di lantai.
"Aku tak butuh kekhawatiran mu! Pergilah!." Hades mengusir pelayan itu.
Pelayan itu pun merangkak mundur keluar kamar.
"Sial! Aku sangat menghawatirkan dia, dia malah mengusirku keluar! Apa bagus nya gadis itu?!." pelayan Er pergi dengan penuh amarah."Sepertinya aku juga akan terkena demam. Gadis bar-bar jika aku demam kau harus bertanggung jawab." gumam Hades pelan.
Ia lalu menyandarkan kepalanya di samping ranjang gadis itu dan tanpa sadar terlelap di sana.Tak lama kemudian Rainy sadar dari tidurnya. Ia kaget didapatinya Hades tengah tidur di samping ranjangnya.
"Bagaimana bisa Kakek datar ini disini?." tanyanya bingung.
"Dan.." Rainy meraba dahinya ada sebuah kain kompres.
"Apa dia yang menjagaku? Ini sulit dipercaya orang yang paling menyebalkan di dunia ini, meluangkan waktunya hanya untuk merawat ku sakit?."gumam Rainy tak percaya.
Gadis itu memperhatikan Pria yang merawatnya dengan baik.
"Tapi, kalau sedang tidur seperti ini, Kakek datar terlihat begitu tenang, dia juga sangat tampan, hidung mancung, dan bulu mata yang begitu lentik serta bibir yang tipis. Kau benar-benar sangat sempurna." tanpa sadar Rainy memuji ketampanan Hades dengan begitu kagum.
"Astaga apa yang aku pikirkan. Hush..hush pikiran aneh pergi jauh-jauh." dia mengibas-ngibaskan tangan di kepalanya mencoba mengusir pikiran yang mengganggu.
"Tunggu dulu, lalu.." ia memperhatikan pakaian nya yang sudah berganti dengan piyama satin. Gadis itu tiba-tiba berdiri dan memegangi bantal menutupi tubuhnya.
"Hei bangun kau Kakek datar!. Banguuunnn!" ia berteriak disamping Hades.
Hades pun terbangun dari tidurnya. Karena mendengar suara teriakan dari gadis itu.
"Ah, kupingku sakit sekali." Hades memegangi kupingnya lalu melihat ke arah gadis itu dengan menahan kantuk.
"Apakah kau sudah merasa baikkan?." tanyanya lagi."Aku sangat, sangat baik!" kata gadis itu marah.
"Ya baguslah. Kau memang sudah terlihat jauh lebih sehat. Tapi apa panas nya sudah turun?" Hades mencoba menyentuh dahi gadis itu.
Rainy lalu menepis tangan Hades.
" jangan sentuh aku! Kau mesum! Kenapa kau menggantikan pakaianku?! Dasar kau mesum!." Rainy melempar Hades dengan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is a Billionaire Devil [END]
Roman pour AdolescentsFollow dulu sebelum membaca ya 😻 Dan maaf nanti ada beberapa chapter yang ga beraturan✌️ Pria datar dan kejam itu adalah pemimpin dari sebuah gangster terbesar. Karena salah menangkap musuh, ia jadi dekat dengan seorang gadis yang pernah dia culik...