Chapter 50

5K 229 21
                                    


"Kalau begitu habiskan makanan itu dengan baik. Jika tidak aku mungkin akan menggeser seluruh restoran itu ke samping apartemen, agar mereka lebih mudah mengirimkan makanan padamu" mematikan sambungan telepon sambil tersenyum lebar.

"Aku tidak akan memakannya! Ambil kembali makanan ini! Hei Kakek datar aku belum selesai bicara! Halo..halo?!.."

"Dia mematikannya begitu saja? Astaga aku benar-benar ingin menghajar wajahnya saat ini juga!" gerutu gadis itu kesal.

Sementara itu di Jerman..
Tuan Xi sedang dalam tugas yang tak bisa ia tinggal, tapi dia masih terus memantau keadaan Cucunya.

"Tuan, Nona dilempari batu oleh orang tak dikenal tapi beruntung Nona baik-baik saja. Sekarang Nona cukup dekat dengan Tuan Hades apa ada perintah?" kata Zoe dari seberang telepon.

"Bagaimana bisa cucuku dilempari batu!?  Kalian tak becus menjaganya! Cari orang yang berani melukai cucuku itu, jangan sampai dia lepas! Aku mau dia dibawa hidup-hidup! Untuk masalah Hades, biar aku yang urus" mematikan sambungan telpon.

Tuan Xi kembali duduk, dan menghisap cerutu nya "Siapa yang berani mengganggunya tak akan kulepas!" geram Tuan Xi lagi.

Dua hari kemudian..
Club Hades di serang sekelompok orang tak di kenal, mereka meminta Hades menyerahkan distrik utara. Namun mereka berhasil dipukul mundur oleh para Bodyguard.

"Kak, sepertinya mereka tak akan berhenti mengganggu kita"

"Biarkan saja mereka mengacau sepuasnya tapi, pastikan mereka keluar dari tempat ini dengan satu kaki dan satu tangan" jawab Hades datar yang langsung meninggalkan Dirga.

Di perusahaan Wang..
Rain tiba duluan, tak lama Hades juga sampai di sana dan langsung mendekatinya.

"Bagaimana lukamu apa sudah baikan?" tanya Hades yang langsung memeriksa luka gadis itu.

"Tentu saja sudah baikan! Hanya tergores, aku baik-baik saja" jawab gadis itu sambil tersenyum.

"Syukurlah.." menepuk-nepuk kepala gadis itu dan berjalan menuju meja kerjanya.

"Apa jadwalku hari ini?"

Rain memeriksa laptop "Siang ini ada meeting penting dengan perusahaan dari Hongkong."

"Baiklah, siapkan berkas-berkasnya."

Rain mengangguk pelan lalu mulai bekerja.

Waktu siang tiba, kedua orang itu tampak sibuk dengan meeting. Sementara di seberang jalan seseorang sedang memperhatikan Rain.

Setelah usai meeting, Hades mengajak Rain untuk makan siang di sebuah restoran.

"Apakah kau lelah?"

"Tidak, hanya saja aku kelaparan" jawab gadis itu sambil tersenyum dengan mulut penuh makanan.

Hades tertawa melihat tingkah gadis itu "Makanlah perlahan"

Rain mengangguk pelan dan lanjut memakan makannya. Mereka makan sambil berbicara santai. Tiba-tiba telpon Hades berdering, muncul nama Dirga di sana.

"Ya ada apa?"

"Kak ada banyak orang datang menyerang Club, mereka tiga kali lipat lebih banyak dari kemarin. Mereka mengancam akan membakar tempat ini jika mereka tidak mendapatkan distrik itu, mereka juga mengancam akan menyakiti orang-orang terdekat Kakak" suara Dirga di seberang telpon tampak gusar.

"Dirga tenanglah, aku akan segera ke sana" Hades lalu mematikan sambungan teleponnya.

"Apa ada masalah?"

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang