Chapter 18

5.9K 159 7
                                    

Jam makan siang tiba..
Karyawan yang lain sudah meninggalkan kantor untuk makan siang. Sementara Rainy masih sibuk, dengan gambarnya.

Yuri baru saja akan menghampiri Rain untuk mengajak makan siang gadis itu. Namun disana sudah berdiri Pak Xia.

"Sepertinya Pak Xia sangat akrab dengan Dasha. Kalau begitu jangan ganggu ah, lain waktu saja ajak dia makan siang bersama." Yuri pun berbalik pergi meninggalkan Jimmy dan Rainy disana.

Jimmy mendatangi meja gadis itu dan duduk di kursi.

"Hei Dasha kamu berkerja rajin sekali. Ini sudah jam makan siang. Ayo kita makan siang."

"Iya aku akan makan sebentar lagi Pak." katanya tanpa memandang kearah Jimmy.

Dan masih sibuk dengan gambar, desain gaun pengantin.

"Jangan memanggilku Pak, kan kamu bisa panggil Jimmy seperti biasanya." gerutu Jimmy.

"Hehe baiklah Jimmy, sebentar ya. "

"Ayo, jangan menunda makan siang itu tidak baik."

"Iya..iya, Ayo kita makan siang." sembari mengemasi barang-barangnya.

Mereka pergi makan siang bersama. Di satu restoran dekat kantor.

"Kerjamu cukup bagus Dasha."

"Benarkah?. Terimakasih." katanya sambil tersenyum.

"Dasha ada yang ingin aku tanyakan padamu."

"Huh?." katanya sembari memasukkan potongan steak ke dalam mulutnya.

"Apa waktu itu Hades tak melakukan hal buruk terhadapmu?."

Gadis itu tersedak dengan makannya dan langsung meminum jus jeruk nya.

"Maaf, aku tak bermaksud.."

Rainy langsung memotong perkataan Jimmy.

"Tak perlu meminta maaf, dia tak melakukan apapun padaku. Dia hanya salah menangkap orang, dan kebetulan aku saja yang kurang beruntung bisa tertangkap olehnya." kata gadis itu sambil tertawa.

"Syukurlah jika dia tak melakukan apapun padamu."

"Ya, dia tak melakukan apapun. Hanya saja dia sedikit menyebalkan." kata gadis itu sambil menunjukkan jarinya membentuk sedikit yang ia maksud.

"Hahaha, benarkah?."

"Itu benar. Aku sempat bertemu dengannya tanpa sengaja selama beberapa kali. Dan dia selalu menunjukkan sikapnya yang menyebalkan." gerutu gadis itu kesal.

"Kamu bertemu lagi dengannya?, apa dia melakukan sesuatu yang buruk padamu?."

"Tidak. Bukan seperti itu dia tak melakukan apapun padaku. Kami sering bertemu tanpa sengaja. Kamu tahu, aku selalu tak bisa menahan diriku saat bertemu dengannya."

"Tak bisa menahan diri?."Jimmy mengerutkan dahinya.

Gadis itu langsung buru-buru melanjutkan perkataannya.

"Ah maksudku itu, saat bertemu dengannya dia selalu menunjukkan sikapnya yang menyebalkan. Dan membuatku tak bisa menahan diri ingin menghajar wajah nya yang seperti bayi itu.." semakin menunjukkan ekspresi kesal nya.

Ia berbicara dengan semangat sampai lupa, yang duduk didepannya saat ini adalah sahabat dari orang yang sedang dia katakan.

"Oops.. Jimmy, maaf aku mengatakan hal buruk tentang sahabatmu, maafkan aku."gadis itu spontan menutupi mulutnya dan meminta maaf.

Jimmy diam sesaat, kemuadian tertawa lepas.
"Aku pikir tak bisa menahan diri dari apa. Kamu ini ada-ada saja, tak apa kamu bisa mengatakan apapun tentang nya padaku, aku tak akan marah." mengusap kepala gadis itu pelan sambil tertawa.

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang