Chapter 16

8.4K 292 1
                                    

Belum sempat Gadis itu mengatakan sesuatu, Pria paruh baya itu sudah berlari sembunyi dibelakang pohon-pohon besar di samping Rainy. Lalu muncul beberapa orang dengan membawa pistol berhenti di depan gadis itu.

Yang membuat gadis itu ketakutan namun mencoba tetap tenang.

"Hei, apakah kau melihat seorang Pria paruh baya, lewat sini? Dia memakai kacamata hitam, kemeja hitam dengan rambut merah diikat, serta membawa-bawa tongkat kayu berbentuk kepala kobra?." tanya Pria itu sangar sembari mendeskripsikan Pria tersebut.

"Ah aku tadi melihatnya! Dia.. dia baru saja ke arah luar dan menaiki taxi." jawab gadis itu cepat.

"Sial kita kehilangan dia, cepat kejar!." berlarian bersama yang lainnya keluar Taman.

"Sekarang sudah aman anda boleh keluar." katanya pelan.

"Syukurlah mereka sudah pergi."Pria itu menghela nafas panjang.

Rainy langsung berlalu meninggalkan Pria itu tapi, Pria itu mengikutinya.

"Terimakasih sudah menyelamatkan nyawaku gadis kecil." tersenyum lebar sambil terus mengikuti gadis itu.

"Sama-sama Pak." jawabnya singkat.

"Siapa nama mu?. Namaku Luis Xi." mengulurkan tangan.

"Hmm.." gadis itu ragu untuk membalas uluran tangan Pria paruh baya itu.

"Kau pasti mengira aku adalah orang yang jahat. Ya memang, kadang-kadang aku juga melakukan kejahatan." katanya sambil melirik gadis itu.

Rainy pun menjauh selangkah dari Pria paruh baya itu, namun Pria paruh baya itu justru tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha, aku hanya bercanda gadis kecil. Aku bukanlah orang jahat. Mereka adalah musuhku didalam dunia bisnis, maaf telah membuatmu kaget."

"Anda harus berhati-hati Pak, jika anda merasa sedang dalam bahaya, langsung laporkan saja ke polisi."kata gadis itu polos.

"Baiklah, terimakasih untuk sarannya, dan terimakasih untuk pertolonganmu tadi gadis kecil. Apa kau tak ingin memperkenalkan dirimu?." mengulurkan tangannya kembali.

"Hmm, Saya Rainy."membalas uluran tangan Pria itu sambil tersenyum ramah.

Pria itu lalu mematung sesaat, ketika melihat Rainy tersenyum. lalu bertanya kembali.

"Apakah kau orang Indonesia?."

"Iya benar, saya dari Indonesia. Bagaimana anda bisa tau?."

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu Rainy. Terimakasih sudah menyelamatkan nyawa ku. Kita akan segera bertemu lagi nanti dan saat itu tiba, aku berharap kau memanggilku Kakek." katanya tersenyum lebar sambil berjalan pergi.

Rainy yang kebingungan terdiam sejenak. Mencermati perkataan Pria tadi. "Bertemu lagi? Memanggilnya Kakek? Apa maksudnya itu? Membuat orang bingung saja. Kenapa hari ini begitu menyebalkan!." gerutunya kesal.

Sebulan kemudian..

Sore itu Rainy tengah asyik duduk di sebuah Cafe, karena belum mendapatkan pekerjaan dia menghabiskan waktu dengan menggambar desain gaun pengantin disana. Tak lama datang tiga Pria tampan berjalan masuk kedalam Cafe dia adalah Hades, Jian dan Jimmy.

Rainy tak melihat kedatangan mereka dia hanya sibuk dengan gambar desainnya. Namun berbeda dengan Hades yang sedari turun dari mobil telah melihat gadis itu begitu juga dengan Jimmy. Mereka duduk di tempat yang tak jauh dari Rainy.

"Haih.. Hari ini sangat melelahkan rapat, alat-alat baru untuk bidang kedokteran itu sangat membosankan. Aku ingin liburan saja." kata Jian sambil menyandarkan kepalanya di sofa.

My Husband is a Billionaire Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang