"CHAPTER 33 : KEPUTUSAN RAKA"

86 9 0
                                    

Bintang duduk di teras sambil menatap langit yang cerah, Bulan menghampiri dengan membawa susu coklat yang ada di tangan nya.

“Susu coklat kesukaan kembaran tersayang.” Ucap Bulan.

“Lo nggak kerja ?” Tanya Bintang.

“Jadwal malam gue, santai-santai lah dulu. Jangan tegang gitu, kayak mau UN aja.” Jawab Bulan.

Bintang pun menyeruput susu coklat yang di buat oleh Bulan, Bulan menatap kembaran nya itu dengan penuh senyuman. Waktu dulu, sangat sulit mengajak Bintang bersantai seperti ini. Bintang pasti akan mengunci diri di kamar nya seharian. Sekarang Bintang asik diajak berbincang, Bulan sangat menyukai hal itu.

“Besok gugup nggak ?” Tanya Bintang.

“Nggak lah, cuma tunangan aja nggak bakalan gugup.” Jawab Bulan.

“Awas lo sampai ada acara menghilangkan cincin tunangan segala.” Ucap Bintang.

“Ya nggak lahhhh….” Jawab Bulan bersemangat.

***

“Gue bilang juga apa.” Ucap Bintang menatap adik nya yang sedang ribut mencari cincin pertunangan nya.
Hari ini adalah hari pertunangan Bulan dan Shasa, tetapi sekarang Bulan sedang melakukan house tour karena mencari cincin nya. Daren, Raka, dan Langit juga ikut membantu. Padahal mereka sudah siap dengan tuxedo yang terpasang di tubuh mereka. Rambut sudah tertata dengan rapi. Bintang bersandar di ujung sofa ruang tamu sambil memandang keempat orang laki-laki yang sedang sibuk ini.

“Sialan emang si Bulan, dia yang mau tunangan. Kita yang ribet.” Protes daren.

“Kamu ini gimana sih Lan, masa cincin nya dihilangin pas detik-detik mau tunangan. Kamu ini mau tunangan sama Shasa atau nggak ?” Tanya Langit.

“Ya mau lah !!!” Teriak Bulan.

“Sumpah ingin berkata kasar !!! Ini kenapa kotak cincin ada di wastafel sih ?!” Teriak Raka.

Langit langsung memukul punggung Bulan, begitu juga dengan Daren yang memukul punggung Bulan berkali-kali. Bintang menghampiri Bulan dan melayangkan tas nya ke kepala Bulan.

“Udah ayo berangkat, awas kamu bikin malu ya di rumah Shasa. Ayah kandangin kamu.” Ucap Langit.

Bulan hanya mengangguk dengan semangat seperti tidak bersalah dengan kejadian yang baru saja mereka ributkan.

***

Karena ayah Shasa yang berada di pusat rehabilitasi, jadi acara tersebut dipimpin oleh keluarga nya yang lain. Suasana nya sangat damai dan menyenangkan, Bulan juga tidak melakukan hal konyol. Semua nya berbincang-bincang bersama, Shasa dan Bulan sedang menemani teman-teman kerja mereka dan berbincang-bincang bersama. Beberapa wartawan juga terlihat menunggu di luar rumah untuk mencari berita tentang pertunangan anak laki-laki dari CEO Galaksi Corporation. Langit membawa beberapa bodyguard untuk mengamankan acara anak nya.

Karel yang tidak terlalu suka keramaian memutuskan untuk pergi ke halaman belakang rumah Shasa, Bintang mencoba untuk mengikuti langkah Karel. Bintang sudah di menggeser pintu keluar halaman belakang sehingga menimbulkan bunyi. Tetapi tangan nya di tahan seseorang, Bintang menoleh dan mendapati Raka yang menatap fokus ke mata Bintang.

Karel juga ikut menoleh karena mendengar suara pintu yang bergeser, dia disuguhi oleh pemandangan Bintang yang sedang saling bertatapan dengan Raka. Karel lalu mengalihkan pandangan nya untuk tidak menghiraukan mereka berdua.

“Gue sudah memutuskan, ayo kita menikah. Bintang.” Ucap Raka.

Bintang terkejut dengan ucapan Raka, Karel menoleh kembali dan menatap dua orang itu lagi. Raka terus menatap Bintang, menunggu jawaban yang keluar dari mulut Bintang. Mata Bintang langsung teralihkan kepada Karel, mata mereka saling bertemu. Dengan cepat Karel mengalihkan pandangan nya, ekspresi nya juga sangat datar seperti biasa nya.

[To Be Continue]

BINTANG & BULAN [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang