Bulan sangat menyayangi Bintang, kejadian masa lalu nya membuat Bulan tidak bisa lepas dari Bintang. Bulan selalu khawatir dengan apa yang terjadi kepada Bintang. Sekarang saja, Bulan berada di depan toilet perempuan untuk menunggu Bintang.
“Lo nggak apa-apa ?” Tanya Bulan memperhatikan seluruh tubuh kembaran nya tersebut.
“Emang gue kenapa ?” Tanya Bintang.
“Lo lari-lari bawa obat, gue kira ada apa-apa.” Jawab Bulan.
“Ya kalau penyakit gue kambuh, mending gue lari ke UKS.” Ucap Bintang.
“Kalau sakit bilang ya, gue khawatir kalau lo pingsan lagi kayak waktu itu.” Jelas Bulan.
Bintang hanya mengangguk pelan, Bulan tersenyum dan merapikan rambut kembaran nya yang berantakan. Lalu mengelus pelan puncak kepala Bintang.
“Kok bisa ya gue sayang banget sama lo ? Padahal lo kasar nya minta ampun, nggak kayak bunda yang lemah lembut.” Ucap Bulan.
“Lo sister complex ?” Bukan Bintang yang bicara seperti itu, tetapi Daren yang tiba-tiba muncul dari belakang Bulan.
“Kepo lo.” Celetuk Bulan.
“Ampas lo sialan !” Balas Daren sambil memukul badan Bulan.
***
Daren menggaruk-garuk kepala nya, padahal tidak ada rasa gatal. Daren memikirkan apa yang di lihat nya tadi.
“Masa iya sih sister complex ?” Gerutu Daren.
“Apaan lagi sih Ren ? Jangan sok berfikir keras gitu deh. Nggak cocok sama muka lo.” Ledek Raka.
“Bulan nggak sister complex kan sama Bintang ?” Tanya Daren.
“Menurut lo ?” Tanya Raka balik.
“Sayang nya Bulan ke Bintang itu nggak wajar, kayak rasa sayang seorang laki-laki untuk seorang perempuan gitu.” Jelas Daren.
“Lo berapa tahun sih jadi sahabat Bulan ? Masih nggak ngerti aja lo ?” Tanya Raka.
Daren menggelengkan kepala nya dan masih dengan raut wajah yang sangat berfikir keras. Raka hanya terkekeh pelan melihat tingkah Daren.
“Jangan berfikir keras gitu deh Ren, nggak masuk juga dalam soal UN.” Ledek Raka.
“Ah, ngomong sama si ampas emang ngeselin.” Ucap Daren.
“Lagian lo juga, ngapain mikir kayak gitu. Kayak baru dekat sehari dua aja lo sama Bulan.” Ucap Raka.
“Lo nggak mau komentar apa gitu Rel ?” Tanya Daren.
“Buat apa ?” Tanya Karel yang menatap Daren penuh tanya.
“Ngapain juga gue malah tanya nih anak, Daren bego.” Ucap Daren.
“Dibanding dengan sister complex, Bulan cuma takut kehilangan orang yang penting dalam hidup dia.” Ucap Raka.
“Bukan nya sama aja ya ?” Tanya Daren.
“Ngomong tuh sama tembok !” Jawab Raka.
[To Be Continue💕]
Konflik nya kurang greget ya ?
Nggak bisa bikin yang greget aku tuh 😅Kira-kira Bulan mengalami Sister complex nggak ya ? Hhhhmmm 😂
Selamat membaca cerita ini ❤

KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG & BULAN [COMPLETE]
Teen Fiction"Bintang tidak selalu terang, Bintang juga bisa redup." -Bintang Putri Angkasa- "Bulan tidak selalu lingkaran sempurna, Bulan juga tidak semulus yang terlihat." -Bulan Putra Angkasa- ©2018 Cover by Pinterest + Edit by Storychic