Bintang duduk di teras rumahnya, sesekali melihat ke arah jam tangan nya dan ponsel nya. Hari ini dia memiliki janji bersama Raka. Lalu mata nya teralihkan kepada notifikasi line yang ada di ponsel nya.
Raka Alaska
Gue nggak bisa nemanin lo fitting gaun.
Gue ada urusan.Berarti nggak jadi hari ini ?
Jadi. Cuma bukan sama gue lo fitting
gaun nya. Gue sudah suruh seseorang jemput lo.Oke.
“TIINNTTTTT” Suara klakson mobil membuyarkan fokus Bintang pada ponsel nya, Bintang pun berlari pelan untuk membuka pagar rumah nya. Seseorang dari dalam mobil membuka jendela mobil nya dan membuat Bintang terkejut.
“Ayo naik.” Ucap Karel.
Tanpa basa-basi Bintang membuka pintu mobil tersebut dan masuk ke dalam mobil Karel. Karel pun menjalankan mobil nya. Sepanjang jalan mereka hanya berdiam diri, Bintang fokus kepada ponsel nya dan Karel fokus menyetir.
***
Bintang memasuki sebuah butik dan diikuti oleh Karel. Bintang dituntun oleh beberapa karyawan yang berada di butik tersebut.
“Hai bos..”
Pundak Karel di tepuk dari belakang, Karel berbalik begitu juga dengan Bintang. Gadis itu sedikit memiringkan kepala nya dan melambaikan tangan nya kepada Bintang.
“Nala ?” Tanya Bintang.
Karel langsung berbalik memandang Bintang dengan tatapan penuh tanya.
“Lo juga kenal ?” Tanya Karel.
Bintang mengangguk pelan, lalu kembali berjalan menuju ruangan untuk mencoba gaun nya.
“Kok fitting gaun pengantin nya sama bos ? Kan calon suami nya itu si model terkenal ?” Tanya Nala.
“Kamu kenapa ada di sini ?” Tanya Karel mengubah topic pembicaraan.
“Jangan formal gitu dong bos, kita lagi nggak ada di kantor. Ini Butik milik gue, gimana ?” Ucap Nala.
Karel hanya mengangguk pelan dan pergi mencari kursi untuk duduk, diikuti Nala yang juga duduk di sebelah Karel.
Tirai di hadapan Karel dan Nala terbuka perlahan menampilkan Bintang dengan gaun putih yang sangat cantik, mata Karel benar-benar terfokus kepada Bintang. Begitu juga dengan Bintang, pandangan mereka saling bertemu. Lalu Karel mengalihkan pandangan nya, Bintang juga langsung mengalihkan pandangan nya.“Wahhh cantik banget !!! Gimana ? Nyaman gaun nya ?” Ucap Nala.
“Gue suka.” Jawab Bintang.
“Bos !! Gimana ?” Tanya Nala.
Karel hanya mengangguk dan menyandarkan punggung nya ke sofa yang diduduki nya.“Apa nya sih bos ? angguk-angguk aja.” Ucap Nala.
“Bagus.” Jawab Karel.
“Dan juga cantik.” Lanjut Karel.
***
Hari sudah mulai malam, Bintang sudah menyelesaikan fitting gaun pengantin. Keadaan di dalam mobil sangat hening, mereka berdiam diri sambil memandang kemacetan dari dalam mobil. Sampai akhir nya Karel membuka suara.
“Lo mau ke Pekan Raya Jakarta nggak ?” Tanya Karel.
“Ada pesta kembang api ?” Tanya Bintang.
Karel hanya mengangguk, Bintang tersenyum dan ikut mengangguk.
“Telinga lo, nggak apa-apa ? Nggak kaget kan dengar bunyi kembang api dari dekat ?” Tanya Karel.
“Nggak apa-apa, kalau mulai sakit. Gue bisa bilang.” Ucap Bintang.
Karel pun melajukan mobil nya agar menuju ke Pekan Raya Jakarta, waktu kecil mereka sering ke acara Pekan Raya Jakarta. Raka dan Bulan selalu saja memperebutkan Bintang, sampai pada akhir nya Bintang hilang dikerumunan orang-orang yang ada di acara Pekan Raya Jakarta. Dan Karel yang menemukan Bintang menangis di kerumunan orang yang sedang melakukan pesta kembang api.
Sesampai disana, Bintang berjalan duluan membeli minuman karena diri nya sangat haus. Karel hanya berjalan di belakang Bintang, melihat setiap gerak-gerik Bintang. Bintang sangat bersemangat menunggu pesta kembang api di antara kerumunan orang-orang. Kembang api nya mulai muncul menghiasi langit malam. Bintang tersenyum melihat kembang api tersebut. Lalu sebuah tangan menutup kedua telinga Bintang dari arah belakang, Bintang memegang tangan orang yang menutup telinga nya. Bintang hanya tersenyum, tangan besar yang menutup telinga nya tersebut adalah tangan Karel. Karel dan Bintang menikmati kembang api yang menghiasi langit malam.
Acara kembang api nya pun selesai, orang-orang mulai berpencar kesana kemari. Karel melepaskan tangan nya dari telinga Bintang. Bintang berbalik dan menatap Karel.
“Makasih.” Ucap Bintang.
Karel menahan kedua lengan tangan Bintang dan menatap mata Bintang, kedua nya saling memandang satu sama lain.
“Gue mau ini adalah kencan pertama dan terakhir kita.” Ucap Karel.
“Sebelum gue kembali lagi ke Inggris."
[To Be Continue]
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG & BULAN [COMPLETE]
Teen Fiction"Bintang tidak selalu terang, Bintang juga bisa redup." -Bintang Putri Angkasa- "Bulan tidak selalu lingkaran sempurna, Bulan juga tidak semulus yang terlihat." -Bulan Putra Angkasa- ©2018 Cover by Pinterest + Edit by Storychic