*hasil Revisi!
Vote and coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya.
HAPPY READING!!❤❤
"Jadi cowok jangan cuek-cuek nanti ga ada yang suka lho."
...
Didalam kamar dengan nuansa putih abu-abu terliahat seorang gadis sedang meliuk-liukkan tubuhnya di depan cermin. Dia tersenyum saat melihat penampilannya begitu perfect, seragam putih abu yang ia kenakan terlihat pas di tubuhnya, jangan lupakan rambut hitam sebahunya membuat dirinya terlihat sangat cantik. Kulit putih, hidung mancung, dan lensa mata yang berwarna coklat.
"Non, sudah ditunggu tuan di bawah," suara asisten rumah tangganya membuat gadis itu berhenti dari acara berpose di depan cerminnya.
"Oke bik, ini juga udah mau turun kok," asisten rumah tangganya menganggukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan kamar gadis itu.
Dengan langkah cepat ia menuruni anak tangga satu-persatu. Sejak tadi senyumnya tidak luntur dari wajahnya. Membuat siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona ah lebih lagi membuat para kaum hawa iri dengan parasnya itu. Sudah cocok jika dijadikan seorang model bukan?
"Hai , Pa! Ayo berangkat!" Tangannya memegangi tasnya dengan tubuhnya yang ia liuk-liukkan. Tak lupa senyum di wajahnya.
"Anak papa cantik sekali, ayo buruan naik!" Gadis itu menganggukkan kepalanya lalu masuk ke dalam mobil.
Tiga puluh menit berada di dalam mobil bersama sang ayah, kini ia telah berada di depan pintu gerbang sekolahnya.
"Belajar yang rajin, jangan nakal, oke?"
Kalimat yang keluar dari seseoramg yang menghantarnya sekolah tadi.
Kakinya mulai melangkah memasuki kawasan SMA Pertiwi. Banyak siswa- siswi yang berlalu lalang di dalam SMA Pertiwi. Ia berjalan memasuki area sekolahan.
Brukk...
"Aaww..." Tiba-tiba tubuhnya terasungkur di atas lapangan outdoor. Lututnya terlihat mengeluarkan cairan merah akibat menghantam kerasnya area lapangan outdoor sekolah.
Terdengar suara tawa dari para siswi yang duduk tak jauh dari sana, kemudian salah satu dari mereka ada yang mendekatinya.
"Makanya kalo jalan tuh liat-liat, sini gue bantu berdiri," ucap seorang siswi dengan menjulurkan satu tangannya.
Gadis itu menerima uluran tangannya, dan belum sempat dia berdiri sepenuhnya siswi yang ingin membantunya berdiri tadi malah mendorong tubuh gadis itu. Tubuhnya kini kembali terjatuh. Sekarang bukan lututnya saja yang berdarah , sikunya itu mengeluarkan darah segar akibat ia gunakan untuk menumpu tubuhnya.
Suara tawa dari siswi-siswi tadi semakin keras. Dirinya merasa menjadi bahan bullyan sekarang. Tanpa disadari air matanya mulai membasahi pipinya.
"Berhenti!" suara teriakan seorang laki-laki membuat semua siswi yang tertawa menjadi diam.
Kini laki-laki itu telah berada di depan gadis itu.
"Pergi dari sini, PERGI!" Bentak laki laki itu kepada seorang siswi yang sudah mendorong seorang gadis tadi.
Matanya memicing melihat darah segar yang mengalir dari lutut gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[R16+] Start : 01/2020 Slow Update! Follow sebelum membaca! Plagiat? Jauh-jauh! --- "Gue nggak pernah cinta sama elo, Al. Lo perlu tahu itu. Selama ini gue cuma main-main aja. Gue nggak pernah serius sama ucapan gue kalo gue suka sama elo," ucap Ky...