12||Rumah Alkano

783 34 4
                                    

Vote and coment adalah cara kalian meng'apresiasikan sebuah karya💕

HAPPY READING!
"Aku kangen kamu,"
...


Kyra meneliti seluruh penjuru ruangan yang didiaminya. Rumah keluarga Alkano terlihat bak istana, terlihat dua pintu kamar berjajar di lantai bawah yang bercat putih. Dari ruangan dimana Kyra berada, dirinya bisa melihat jajaran pintu kamar di lantai atas, terhitung ada empat kamar dengan warna cat yang sama seperti pintu-pintu di lantai bawah.

"Nih diminum," Brista datang dengan membawa dua gelas berisikan minuman berwarna merah.

"Makasih," ucap Kyra sambil menerima satu gelas yang diberikan oleh Brista.

"Kenapa gue lo ajak ke sini sih Ta?" pertanyaan Kyra membuat Brista tersenyum. Bukan menjawab Brista hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum. Kyra mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Gue pengen main sama lo aja," ujarnya sambil memeluk Kyra dari arah samping, sedangkan gadis yang dipeluknya hanya menatapnya bingung.

"Assalamuallaikum," dua gadis yang berada di ruang tengah itu menoleh bersama ke arah sumber suara.

"Waalaikumsallam." Disana terlihat seorang laki-laki dan dua orang wanita yang seumuran dengan mereka berdua. Kyra sama sekali tak mengenal mereka, dipikirannya terdapat beberapa pertanyaan yang siap di lontarkan. Mereka bertiga lantas masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa yang berseberangan dengan mereka.

"Siapa Ta?" tanya seorang laki-laki itu pada Brista.

"Kenalin dia Kyra, temen gue," ujar Brista dengan antusias. Kyra berkenalan dengan mereka satu persatu.

"Sorry kalo kedatangan gue menggangu," ucap Kyra pada akhirnya.

"Enggak kok, kita malah seneng bisa kenal sama lo," titah Fani dia adalah bendahara OSIS SMA Pertiwi. Kyra hanya tersenyum mendengar penuturannya.

Kyra mengalihkan pandangannya ke arah suara langkah kaki yang menapaki anak tangga. Disana ada Alkano yang sedang menuruni tangga dan dibelakangnya juga ada Athano yang sudah tersenyum ke arah Kyra dan lainnya.

Senyuman Athano sukses membuat jantung Kyra bekerja abnormal kembali. Dengan segera Kyra memgalihkan pandangannya ke layar phonsel yang dia pegang.

"Nih jantung suka banget dugem sih!" pekik Kyra dalam hati.

"Than ajak Kyra ke kolam!" ucapan Alkano membuat Kyra mendongkak ke arahnya. Dadanya berdesir hebat, seseorang yang selama ini berusaha ia hindari dan hari ini harus bersamanya? Kyra menelan salivanya susah payah, matanya masih menatap Alkano dalam, seakan-akan menolak untuk pergi dengan Athano.

Lamuannya terbuyar saat tangan seorang laki-laki menarik tangannya untuk ikut dengannya. Dia tersenyum, dan itu selalu membuat Kyra merasa gugup.

"Ra, lo sama Athano dulu ya, kita mau rapat sebentar. Paling gak 20 menit." terang Brista. Kyra hanya mengangguk-angguk lalu mengikuti langkah Athano, dengan pandanganya yang tertunduk.

Kyra memejamkan matanya sebentar saat tangan Athano kembali mencekal pergelangan tangannya, kemudian menariknya entah kemana. Kyra mengedarkan pandangannya saat melihat pemandangan di depannya sangat bagus. Terdapat kolam berenang disana, ada juga seperti taman kecil di sebelah kanan kolam itu, dan pandangannya jatuh pada satu benda yang amat dia sukai, yaitu piano yang terletak tak jauh darinya. Sudut bibirnya terangkat saat melihat benda berwarna putih itu.

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang