26 || Jauhi Dia!!

452 20 1
                                    

Part pendek dan gaje:v

Don't forget vote and coment
----------

Happy Reading!

Kyra menjatuhkan tubuhnya di atas tanah. Gadis itu benar-benar takut dengan apa yang terjadi dengannya terlebih Kyra juga melihat Alkano memukuli laki-laki di depannya tanpa ampun.

"Pergi lo," pekik Alkano dengan napas yang memburu.

Kyra memeluk tubuhnya sembari memejamkan mata saat mendengar suara bentakan Alkano.

"Ra, ayo pulang!" ajak Alkano yang sudah berjongkok di depan Kyra. Nada bicara Alkano juga sudah berubah, yang tadinya penuh amarah dan bentakan, kini menjadi lembut dan terdengar sangat khawatir.

Tanpa berkata apapun, Kyra segera memeluk tubuh Alkano dengan erat. Gadis itu menanggis di pelukan Alkano.

"Di-dia ... hiks ... hiks ... takut, Al," ucap Kyra dengan sesenggukan.

"Sttt .... Cowok brengsek itu udah pergi, jangan nangis lagi. Ada aku di sini." Alkano mengusap punggung Kyra berulang kali, laki-laki itu juga beberapa kali mencium kepala gadis yang memeluknya.

Alkano menjauhkan tubuh Kyra darinya. Laki-laki itu mengamati pakaian yang di gunakan gadisnya. Kemudian Alkano mengangkat dagu Kyra dan mengamati leher gadis itu.

"Arghh ... nggak ada akhlak, " pekik Alkano sambil mengacak-acak rambutnya.

"Kenapa lo pake baju gini sih?" marah Alkano tiba-tiba.

Kyra yang menyadari perubahan bicara Alkano hanya bisa menundukkan kepala takut. Sesekali gadis itu meremas ujung baju yang ia kenakan.

"Kalo dia tadi nglakuin lebih dari itu gimana?" Suara Alkano terdengar melemah. Laki-laki itu kemudian menarik kembali tubuh Kyra kepelukannya.

"Aku nggak mau kehilangan kamu," lirih Alkano.

"Alkan ... hiks ... hiks ... lakuin sama apa yang dia lakuin ke aku," tutur Kyra sembari menatap dalam mata Alkano.

"Gue nggak sebrengsek itu, Ra." Alkano menepis kasar tangan Kyra yang akan menggenggam tangannya. Laki-laki itu berulang kali memukuli kepalanya sendiri.

"Alkan, jangan lakuin itu," lirih Kyra saat melihat Alkano terus memukuli kepalanya dengan tangan. Melihat Alkano yang tak memedulikan perkataannya, Kyra segera memeluk Alkano dengan erat. Gadis itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Alkano.

Kyra tak berbicara apapun, gadis itu hanya menangis sambil memeluk Alkano.

"Jauhin Mika, Ra. Dia bukan cewek baik-baik buat jadi temen lo. Kalo dia peduli sama elo, dia nggak bakal ninggalin elo sendiri di sini," ucap Alkano sambil membalas pelukan Kyra.

"Gue mohon jauhin dia."

♠♠♠

Bel istirahat sudah berbunyi tiga kali, tapi suara bel itu tak membuat gadis bernama Kyra terbuyar dari lamuannya. Pikiran gadis itu masih tertuju pada kejadian malam kemaren.

"Ra, nggak ke kantin?" tanya Freya sambil menepuk bahu Kyra. Yang di tanya hanya menoleh dan menatap kosong kearah Freya.

"Lo nggak lagi sakit kan, Ra?" Kyra hanya menggeleng pelan sebagai jawaban pertanyaan Aileen.

"Lo kalo punya masalah itu cerita!" titah Aillen sembari mengusap kepala Kyra.

Kyra menoleh menatap Aileen dan Freya bergantian. Baru saja Kyra akan memulai berbicara, suara seseorang yang berteriak keras membuat Kyra dan kedua sahabatnya menoleh secara bersama.

Kyra terkejut saat Mika yang baru saja datang langsung memeluknya. Mika berulang kali mengucapkan maaf pada Kyra, tetapi Kyra hanya diam sembari mengingat kejadian kemarin malam.

"Lepasin cewek gue!" Mika melepaskan pelukannya dan berbalik menatap Alkano yang sudah mencengkeram kuat lengan Mika.

"Nggak usah sok baik, lo itu licik," ucap Alkano sembari mendorong tubuh Mika menjauh dari Kyra.


Tanpa mengucapkan apapun, Alkano menarik tangan Kyra keluar dari kelasnya. Kyra hanya diam sembari mengikuti langkah Alkano yang membawanya ke taman sekolah.

"Alkan, lo apa-apaan sih? Nggak seharusnya lo bersikap kasar sama Mika. Dia cewek, Al," lirik Kyra sambil menghempaskan jemari Alkano yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Dia itu licik, Ra." Kyra menatap Alkano tidak suka. Gadis itu dengan berani menampar wajah Alkano.

"Dia itu sahabat gue, Al. Dan lo cuma pacar gue. Gue nggak mau kehilangan sahabat gara-gara lo. Kalaupun gue suruh milih, gue bakal milih ninggalin elo." Alkano menatap Kyra dengan tatapan tidak percaya.

Kyra memejamkan matanya saat tubuh tegap Alkano memeluknya. Tangisnya mulai turun membasahi seragam yang Alkano gunakan.

"Jangan tinggalin gue," lirih Alkano tepat di telinga Kyra. Sebisa mungkin Kyra menahan tangisnya yang terus saja akan keluar.

Perlahan Kyra mendorong tubuh Alkano menjauh. Gadis itu menatap lekat manik mata Alkano. Mata damai yang selalu Kyra sukai. Tanpa sadar tangan Kyra mengusap pipi Alkano dengan lembut.

"Maaf," cicit Kyra sembari menundukkan kepala.

Alkano mengambil alih tangan Kyra yang masih memegangi pipinya. Laki-laki itu menggenggamnya dengan erat.

"Kamu harus bisa bedain yang mana namanya sahabat dan yang mana namanya penghianat." Kyra mengeratkan genggaman Alkano. Gadis itu mencoba mencerna perkataan laki-laki di depannya.

"Lo ... bener, Al." Setelah mengatakan itu Kyra memeluk tubuh Alkano dengan erat.

"Dia emang penghianat di masa lalu gue," ucap Kyra dipelukan Alkano.

"Yang terlihat selalu baik sama kamu, belum tentu dia baik beneran. Orang licik itu selalu punya cara untuk membuat semuanya terlihat baik di depanmu," ucap Alkano.




Maaf klo banyak typo.
Huaaa pendek dong. Gpp lah. Maaf ya kalo agak aneh.

Jangan lupa vote dan coment yaa...



Btw kalo Only You di terbitin gimana?

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang