10||Menghindar

796 36 8
                                    

Vote and coment adalah cara kalian meng'apresiasikan sebuah karya💕

HAPPY READING!
"Lo milik gue Alkano,"
...


Sudah beberapa hari ini Kyra menghindar jika dirinya berjalan berpapasan dengan Athano, dirinya tidak ingin jatuh lebih dalam lagi. Sesak yang menyerang dada Kyra sudah hilang walau belum sepenuhnya. Kyra terus berusaha untuk menghapus perasaan untuk Athano, tidak seharusnya kan dirinya jatuh hati dengan pria milik wanita lain?

"Hai gaes!" pekik Mika yang sudah memasuki ruang kelas XII IPA 3, Mika memang sering masuk ke kelas XII IPA 3 untuk bertemu ketiga sahabatnya.

"Hayuk kantin," ajak Mika dengan semangat.

"Setuju," Freya segera bangkit dari duduknya lalu mendekati Mika yang berdiri di samping Aileen.

"Males," ujar Kyra, dirinya memilih menidurkan kepalanya di atas meja tak mempedulikan ajakan Mika.

"Eh...eh...lepasin tangan gue," Kyra berteriak-teriak ketika tangannya tiba-tiba ditarik paksa untuk bangun dari duduknya. Freya melepaskan tangan Kyra saat Kyra sudah berdiri didepannya.

"Cus kantin sekarang," titah Freya yang kemudian kembali menarik tangan Kyra keluar kelas. Mika dan Aileen hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Freya. Kyra mengerucutkan bibirnya kesal.

"Apa lo liat-liat? Mau gue makan?" geram Kyra pada salah satu siswa yang memandangnya tanpa henti. Siswa itu menggelengkan kepalanya cepat lalu berjalan meninggalkan Kyra dan ketiga sahabatnya dengan kepala yang menunduk.

Ketiga sahabatnya cekikikan melihat wajah kesal Kyra, Kyra emang menggemaskan jika dirinya sedang kesal atau marah. Ke empat pasang kaki mulai memasuki kantin yang mungkin terbilang cukup ramai. Beberapa langkah dari mereka sudah ada dua manusia berbeda gender yang berjalan berlawanan arah. Mereka Athano dan juga Brista yang tengah berpegangan tangan. Athano terlihat tersenyum kearah Kyra dan sahabat-sahabatnya. Kyra tak peduli, dirinya justru mengalihkan pandangannya ke belakang Athano. Matanya melihat sosok Alvaro yang juga berjalan ke arahnya.

"Kyra?"  sapa Athano saat berhenti didepan Kyra dan ketiga sahabatnya. Tapi Kyra tak menghiraukannya, matanya mencoba tetap fokus dengan laki-laki dibelakang Athano.

"Kyra?" ujarnya sekali lagi. Kyra tersenyum ke arah Alkano, bukan senyum tulus melainkan senyuman paksaan.

"Kyra?" gertak Athano dengan suara cukup keras.

"Eh Athano," Kyra berpura-pura tak menyadari keberadaan Athano dan gadis disampingnya.

"Lo k-"

"Sorry, gue mau ketemu sama Alkano," putus Kyra yang kemudian berjalan mendekati Alkano. Ketiga sahabatnya melongo tak percaya dengan sikap Kyra kepada Athano. Sedangkan Athano dan gadis di sampingnya mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Dia pacarnya Alkano?" tanya Brista pada ketiga sahabat Kyra.

"Alkano, gue kangen," pekik Kyra dengan suara yang di tinggikan. Lantas semua pasang mata yang ada dikantin menatapnya tak percaya, termasuk Athano. Sedangkan laki-laki didepannya hanya ber-ekspesi datar, tidak ada raut terkejut sedikitpun.

"Temenin gue makan yuk!" Kyra menarik tangan Alkano untuk duduk dimeja yang kosong, Alkano tetap diam membiarkan Kyra melakukan apapun padanya.

"What? Berani banget dia narik-narik tangan Alkano?"

"Sok deket banget sama Alkano,"

"Gila cantik banget tuk cewek Alkano?"

Kini Kyra dan juga Alkano menjadi sorotan di kantin, suasana di kantin menjadi gaduh akibat ulah Kyra. Kyra merasa gugup, cemas, dan malu. Dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan lagi, terlebih Alkano kini menatapnya tajam. Kyra menundukkan kepalanya takut.

Kyra kembali mendongkakkan kepalanya saat tangan kanannya di pegang oleh seseorang, dia Alkano. Kyra merasa sangat gugup sekarang, jantungnya bekerja dua kali dari biasanya.

Cup

Kyra membelalakkan matanya saat tiba-tiba benda kenyal itu mendarat di punggung tangannya. Napasnya terasa tercekat, dadanya sudah berdesir hebat. Suasana kantin menjadi lebih ramai dari sebelumnya. Banyak para siswi-siswi yang melihatnya teriak histeris, mungkin baru pertama kalinya melihat Alkano mencium tangan seorang gadis. Athano dan Brista yang melihatnya pun tak mempercayainya.

Alkano menggenggam erat tangan gadis di depannya, kemudian dirinya mengusap sekilas pucuk kepala Kyra. Kyra benar-benar dibuat mematung dengan perlakuan laki-laki itu  padanya. Alkano terlihat tersenyum sekilas sebelum meninggalkan Kyra yang masih mematung di tempatnya. Freya dan Aileen berlari mendekati Kyra yang masih mematung, sedangkan Mika telah ijin pergi ke toilet untuk membuang air kecil.

"Kyra," ujar Aileen sambil mengguncang-guncangkan tubuh Kyra. Bukan menjawab Kyra malah meneliti penjuru kantin untuk mendapatkan sosok Athano. Matanya melihat Athano yang masih berdiri di tempat yang sama, laki-laki itu tengah menatapnya bingung.

"Kyra," pekik Aileen membuat Kyra kembali menatap mereka berdua.

"Lo gila ya?" bisik Aileen.

"Leen gue minta air" pinta Kyra dengan tatapan kosong. Berhubung mereka di kantin Aileen segera membelikan air mineral untuk Kyra.

"Dasar murahan,"

"Gak punya malu banget,"

"Kasian ditinggal,"

Kyra dan kedua sahabatnya bisa mendengar hinaan-hinaan itu dengan jelas.

"Lo bisa diem gak? Atau mau gue sobek tu mulut?" geram Aileen dengan tiga gadis yang duduk berseberangan dengan mereka. Ketiganya menunduk lesu mendengar ucapan Aileen yang begitu mengancam.

Disisi lain Alkano tengah berjalan dengan perasaan bingung dan bersalah. Binggung dengan kelakuan Kyra padanya, dan bersalah karena telah mencium tangan Kyra dengan lancangnya.

"Arghh," Alkano mengacak-acak rambutnya frustasi. Tidak seharusnya dirinya membuat Kyra mendapat komentar-komentar buruk karnanya. Dirinya harus meminta maaf pada Kyra, tapi rasa egonya begitu tinggi.

"Alkano," teriak seorang gadis dari belakang tubuhnya. Alkano membalikkan badannya untuk melihat pemilik suara yang memanggil namanya. Alkano menatap tajam gadis di depannya, perasaan tidak suka dan benci menjalar di tubuhnya.

"Lo apa-apaan sih Al?" ujarnya dengan wajah kesal. Alkano mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Kenapa lo nyium tangan cewek murahan itu?" Alkano mengepalkan kedua tangannya di samping tubuhnya. Entah kenapa dirinya merasa sangat tidak suka ketika gadis di depannya berkata seperti itu.

"Kyra maksud lo?" tanya Alkano yang mencoba untuk bersabar.

"Iya, cewek murahan itu," ujarnya sekali lagi, membuat Alkano mengeraskan rahangnya.

"Lo yang cewek murahan bukan dia," lantang Alkano, "gue harap lo ngaca sebelum ngomong," sambungnya.

Alkano tak peduli jika gadis di depannya itu akan marah dengan kata-katanya. Alkano merasa pantas jika gadis tadi dikatakan 'cewek murahan'.  Alkano melanjutkan jalannya menuju kelasnya. Gadis tadi mengepalkan tangannya, dirinya tidak terima jika Alkano bersikap manis dengan gadis selain dirinya.

"Lo milik gue Alkano," gumamnya sendiri.




Hai!!
Kok makin gajelas sih? Aku juga gak tau😭😭.
Pendek banget ya?
Otakku dah mentok buat mikirin ide di chapter ini. Semoga aja

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang