Don't forget vote and coment
Hari ini hari terberat untuk Kyra, siapkan kata terindah untung menguatkannya.Semoga hati kalian tetap dalan keadaan baik-baik saja.
--------
Happy Reading!
.
.
.
.Matanya manatap punggung laki-laki di depannya. Gadis itu dengan berat hati harus mengikuti langkah Malven masuk ke dalam sebuah cafe.
"Mau ngomong apa sih? Kok harus ke sini?" tanya Kyra dari bekalang Malven. Laki-laki itu tak menjawab, ia justru menarik tangan Kyra dan membawanya ke meja paling tengah.
"Duduk dulu," titah Malven. Kyra memutar bola matanya malas. Gadis itu kemudian duduk berhadapan dengan Malven.
"Buruan." Malven tersenyum, dan dengan berani laki-laki itu menggenggam tangan Kyra yang berada di atas meja. Perbuatan Malven membuat mata Kyra membulat sempurna. Karena merasa tak nyaman, Kyra cepat-cepat menarik tangannya dan menyembunyikannya di balik meja.
"Mau pesen apa?"
"Gue mau pulang, kalo lo nggak mau nganter gue, gue bisa telpon Alkano," terang Kyra kesal.
"Oke," ucap Malven membuat Kyra mengerutkan keningnya bingung.
"Gue suka sama elo, Ra."
"Hah?!" pekik Kyra keras. Gadis itu benar-benar terkejut saat mendengar perkataan Malven. Kyra menggeleng-gelengkan kepalanya, ia merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Gue suka sama elo," ulang Malven.
"Lo gila?" tanya Kyra yang kemudian diberi gelengan oleh Malven.
"Gue ini pacar sahabat lo, Ven." Malven tersenyum kecut. Ia dengan berani menyelipkan anak rambut Kyra ke belakang telinga.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Kyra tak habis pikir dengan jalan pikiran laki-laki di depannya. Bukannya perkataan Kyra tadi sudah jelas? Lalu mengapa laki-laki di depannya itu tak mendengarnya?
"Lo gila," pekik Kyra kesal.
"Emang, gue cinta sama elo udah lam--"
"Gue nggak peduli. Gue nggak cinta sama elo. Yang cinta sama elo itu Freeya. Dan cewek yang lo ajak pacaran ini pacar sahabat elo." Setelah mengatakan itu Kyra memilih berdiri dari duduknta dan segera berlari keluar dari cafe.
♠♠♠
Pikiran Kyra masih tertuju pada kejadian di cafe beberapa menit yang lalu. Kyra benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Malven. Satu yang Kyra takutkan setelah ini, yaitu persahabatan Malvem dan Alkano akan hancur. Alkano pasti akan marah jika mengetahui Malven mengajaknya pacaran.
"Kyra." Kyra terlonjak kaget saat mendengar suara dari belakangnya. Gadis itu kemudian berbalik badan dan menatap ibu tirinya yang berada di ujung tangga.
"Ada surat untuk kamu," ucap Mira.
"Dari siapa?" tanya Kyra malas.
"Kata papa kamu dari Elang." Mendengar nama Elang, Kyra segera turun dari tangga dan mengambil alih surat yang berada di tangan ibunya. Gadis itu menatap binar surat dari orang di masa lalunya. Surat yang sudah satu tahun ini tak ia dapatkan.
"Kyra ke kamar dulu, Bun." Dengan perasaan senang Kyra berlari menuju kamarnya.
Gadis itu kemudian melmpar asal tasnya dan segera menjatuhkan tubuhnya dengan posisi telungkup.
"Na-Naya kangen, El." Satu tetes cairan bening itu berhasil keluar dari persembunyiannya. Ia benar-benar merasa rindu dengan laki-laki itu.
"Aku janji, aku bakal nemuin kamu. Dan aku bakal putusin Alkano demi kamu," ucap Kyra mantap. Gadis itu menyeka air matanya sebelum membuka surat di tangannya.
Tangan Kyra cukup bergetar saat membuka suratnya. Dan saat surat itu sudah menampakkan tulisannya, Kyra segera memeluk kertas itu. Air matanya tak bisa ia bendung lagi.
"Aku ka-kangen, El... hiks... hiks...."
Untukmu Naya yang jauh di sana.
Assalamuallaikum...
Kembali kutulis surat untukmu gadisku... Aku harap kau sehat selalu di sana.
Nay... Aku sudah merasa lelah sekarang. Aku lelah menunggu balasan surat darimu. Aku lelah menunggumu kembali padaku. Aku tahu surat ini pasti sampai ditanganmu gadisku. Tapi mengapa engkau enggan membalasnya? Apa kau sudah melupakanku? Baiklah jika begitu. Ini maumu bukan? Aku tak akan lagi mengganggumu dengan cara mengirim surat untukmu. Aku akan berhenti. Dan aku... akan melupakanmu. Sebelumnya terima kasih telah hadir dalam hidupku, walau itu hanya sementara dan membuatku terluka. Mencintaimu mengajarkan aku banyak hal. Terutama tentang kesetiaan menunggu kehadiranmu lagi.
Dan kamu harus tahu, Nay jika aku kecewa denganmu. Gadis yang akan menjadi tunanganku, justru pergi meninggalkanku saat pertunangan itu akan terjadi. Aku benar-benar kecewa denganmu. Terima kasih untuk semuanya. Dan satu lagi yang harus kamu tahu... Aku telah menemukan gadis baru yang membuatku sedikit bisa melupakanmu. Gadis baru yang bisa membuatku ceria kembali setelah terpuruk karena kamu. Semoga kita tak akan pernah bertemu kembali. Agar luka lama tak terbuka lagi.
Dan aku harap kamu nggak akan pernah nyari aku lagi.Salam dariku
A. Elang AirlanggaKyra menangis sejadi-jadinya setelah membaca surat dari Elang. Kyra merasa sangat sedih mengetahui kenyataan jika Elang telah menemukan gadis baru. Ia menyesal karena tidak pernah membalas surat-surat darinya.
"Elang, aku minta maaf," sesal Kyra sambil menangis.
"Apapun caranya aku bakal nemuin kamu, aku nggak peduli. Dan aku yakin kamu pasti masih cinta sama aku... hiks... hiks...."
Hari ini adalah hari menyakitkan untuk Kyra, setelah teringat tentang ajakan pertunangan Elang dulu, kini hari ini ia juga mendapat surat yang mungkin surat terakhir yang Elang kirimkan. Ia sungguh menyesali perbuatannya.
"Semua ini nggak akan terjadi jika aja papa nggak nikahin Tante Mira." Kyra membuang semua bantalnya ke lantai. Gadis itu juga mengacak-acak kasurnya guna meluapkan kekesalannya.
"Elang, Naya cinta sama kamu, Naya nggak mau kehilangan kamu... hiks... hik...."
Uwaa.... Halo! Apa kabar? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat.
Kasih komentar dong buat part ini please:)
Dan sebentar lagi tokoh Elang akan hadir:))Klik bintang pojok kiri, okey?
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[R16+] Start : 01/2020 Slow Update! Follow sebelum membaca! Plagiat? Jauh-jauh! --- "Gue nggak pernah cinta sama elo, Al. Lo perlu tahu itu. Selama ini gue cuma main-main aja. Gue nggak pernah serius sama ucapan gue kalo gue suka sama elo," ucap Ky...