Vote and coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya💕
(Chapter ini dikerjakan dengan satu kali tulis, belum ada pengeditan kata, jika nanti banyak typo mohon di maklumi:))
Happy Reading!❤
Seorang gadis menundukkan kepalanya lesu di atas meja, karena semalaman dirinya tidak dapat tidur. Salahkan saja kebodohannya yang sudah mengatakan jika dirinya menyukai Alkano. Suara gembrakan meja membuat dirinya terlonjak kaget dan kembali ke posisi duduk. Kyra memutar bola matanya malas melihat Aileen yang tengah menatap tajam ke arahnya.
"Lo," ujarnya sembari menatap tajam Kyra. "Cie...yang punya pacar," pekiknya membuat Kyra bingung seketika. Kyra kemudian menoleh ke arah belakangnya mendapati Freya yang tengah memainkan phonselnya.
"Eh cie...yang udah jadian sama Malven," ucap Kyra dengan polosnya. Oh iya Malven? Freya memang sudah mengagumi pria itu semenjak masih kelas XII dulu.
Freya melototkan matanya tak percaya dengan ucapan Kyra yang baru saja di lontarkan. Sedangkan Aileen memutar bola matanya jengah.
"Lo sama Alkano jadian kan? Dah lah ngaku aja kata Mika lo sering pulang bareng sama dia. Hm, oh gitu sekarang udah ngak mau cerita lagi." Aileen melipat kedua tangannya di depan dada.
"Gue belum jadian," elak Kyra.
"Belum jadian? Kenapa peluk-pelukan di dalem mobil?" itu suara Mika yang baru saja mendekat ke arahnya. Kyra sempat terkejut dengan Mika yang tahu tentang itu.
"Dih lo git-" perkataan Aileen terpotong saat mendengar suara dari arah pintu kelas.
"Hai yang bebs Aleen, temenin kita skuy makan di kantin!" Aileen memutar bola matanya jengah melihat Jaka, Yuan dan juga Malven yang mulai mendekatinya.
"Yayang ayok makan bareng," tutur Jaka lagi, dan kalimatnya sukses membuat Aileen memukul perutnya hingga laki-laki itu merasa kesakitan.
"Aw...ngak berperi keperasaan kau mak...hua hiks...hiks...papa Yuan mama Alen mukul dedek Jaka," ungkap Jaka yang kemudian bergaya ingin memeluk Yuan di sampingnya. Dengan cepat Yuan menepis tangan Jaka dan menoyor kepala laki-laki itu.
"Jijik bangsat," pekik Yuan.
"Ngak usah ngegas njing," balas Jaka ngasal.
"Lo pada berisik deh, pergi sono!" usir Aileen yang merasa terganggu dengan ke datangan mereka ber tiga.
"Ye, kita ke sini tuh mau nganterin si Mal- hmph..." Malven mendekap mulut Jaka yang tak pernah bisa diam itu. Ke empat gadis di depannya hanya mengerutkan keningnya bingung.
"Lo pada ngak jelas deh," ujar Mika.
"Gue ngak bisa napas anjing," pekik Jaka saat Malven sudah melepaskan tangannya dari mulut Jaka.
"Jigong lo bauk nyet," kata Malven sembari mengusapkan telapak tangannya ke seragam Yuan. Yuan hanya melototkan matanya saja karena malas menanggapi tingkah koyol ke dua temannya.
"Malven?" semua menoleh ke arah suara yang memanggil Malven, dia Freya. Dengan gugup Freya kembali bersuara.
"Kenapa ke sini?" tanyanya. Sedangkan yang di tanya hanya menggeleng kepala. Bel masuk berbunyi ketiga laki-laki itu langsung saja keluar kelas tanpa berpamit terlebih dahulu.
"Apa-apaan sih mereka, GaJe banget sumpah," ujar Mika. Mika menatap tajam Kyra sebelum dirinya pergi meninggalkan kelas XII IPA 3. Aileen yang tadinya berdiri di depan Kyra kini sudah duduk di sampingnya kemudian berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[R16+] Start : 01/2020 Slow Update! Follow sebelum membaca! Plagiat? Jauh-jauh! --- "Gue nggak pernah cinta sama elo, Al. Lo perlu tahu itu. Selama ini gue cuma main-main aja. Gue nggak pernah serius sama ucapan gue kalo gue suka sama elo," ucap Ky...