17||Berangkat Bareng

733 34 7
                                    

Vote and coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya.

HAPPY READING!

"Kalo lo baper gue bakal tanggung jawab kok,"
-alkano


Seorang gadis berrambut hitam dan lensa mata coklat itu tengah menuruni anak tangga dengan senyum yang terukir jelas di wajahnya. Hatinya semenjak tadi malam terasa bahagia.

"Pagi kak!" pekiknya saat mendapati Arabelle sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Pagi! Tumben cantik," Arabelle menghentikan aktivitasnya dan meneliti Kyra dari ujung kaki hingga rambutnya.

"Ih, emang selalu cantik kok," ujarnya dengan percaya diri. Arabelle hanya menggelengkan kepalanya kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya.

"Kak ma-na mm-aass dhiii-kwwa sssamyaa Aa-rin?" tanyanya sambil mengunyah roti selai.

"Kalo makan di telan dulu nanti keselek," Kyra hanya menyengir polos.

"Tadi Arin ngajak mas Dhika jalan-jalan," sambung Arabelle.

Ting.

Mendengar notifikasi dari phonselnya Kyra buru-buru memasukkan sisa roti di tangannya. Rasanya ingin menyemburkan makanan yang ada di mulutnya saat itu juga, membaca pesan yang dari seseorang yang sukses membuat hatinya menari-nari semenjak tadi malam.

Kyra
Boleh,-

Kyra segera meneguk satu gelas susu di di depannya. Kemudian membuka aplikasi kamera untuk memastikan wajahnya sudah terlihat perfect.

"Kak, Kyra udah cantik belum?" tanyanya sembari merapikan rambutnya. Arabelle tersenyum tipis kemudian berjalan mendekati Kyra.

"Udah kok. Kenapa sih? Baru jadian ya?" Arabelle memegangi ke dua pundak Kyra dari belakang dan ikut mengamati wajah Kyra dari layar phonselnya. Bukan menjawab tetapi Kyra hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Tin...tin...tin...

Kyra segera mematikan phonselnya dan memasukkannya di saku seragamnya.

"Kak Kyra berangkat dulu ya," pamitnya sambil mencium punggung tangan Arabelle.

Kyra menggigit bibir bawahnya untuk tidak tersenyum dengan laki-laki di sampingnya, jantungnya sudah bekerja abnormal setelah masuk ke dalam mobil milik lelaki itu. Kyra hanya memandangi ujung sepatunya menahan rasa gugup.

"Gak ada yang ketinggalankan?" tanyanya membuat Kyra menoleh ke arahnya, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Laki-laki di sampingnya tersenyum tipis sebelum menancapkan gasnya menuju SMA Pertiwi.

Pagi ini jalanan ibu kota masih agak sepi, karena hari ini masih menunjukkan pukul 05.35 pagi. Kyra menoleh ke arah Alkano yang fokus menyetir, ya laki-laki yang menjemputnya itu Alkano. Alkano yang menyadari gadis jika di sampingnya sedang memerhatikannya ikut menoleh ke arahnya. Kyra segera mengalihkan pandangannya ketika dirinya tertangkap basah sedang mengamati Alkano.

"Gak perlu liatin terus, nanti lo terpikat sama gue," Alkano terdengar terkekeh setelah mengatakan hal itu. Kyra kembali menatap Alkano kesal.

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang