Nah seperti yang aku bilang kemaren, di hari minggu aku bakal Up cerita baru [SOTG]
Aku udah Up dari Prolog sampai Chapter 3BACA YA! JANGAN LUPA VOTE AND COMENT!
NIH ADA SPOILER HEHEH...
Vote dan coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya.
Happy Reading!
Spoiler SOTG
Seorang gadis dengan rambut sebahu menarik adik kecilnya yang berusia enam tahun masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu segera memeluk adiknya. Perlahan air matanya mulai turun, hatinya terasa sakit ketika melihat kedua orang tuanya tak pernah akur. Adik kecilnya menjauhkan tubuhnya dari gadis itu. Cepat-cepat ia menghapus air matanya dan tersenyum ke arah adiknya.
"Kakak kenapa menangis?" tanya adiknya.
"Kakak ngak nangis kok, cuma kelilipan debu tadi," sanggahnya. Gadis itu kembali memeluk dan mencium kening adiknya.
"Dista tidur ya, ini sudah malam," tuturnya pada adiknya. Dista menggelengkan kepalanya sembari memajukan bibirnya.
"Loh kenapa?" tanya gadis itu sambil mengerutkan keningnya.
"Dista takut tidur sendiri, boleh ya Dista tidur sama kakak?" tanya dista dengan wajah mengemaskan. Gadis itu tersenyum kala melihat adiknya yang lucu.
"Yaudah, malam ini Dista boleh tidur sama kakak," mata Dista berbinar mendengar penuturan kakaknya. Dista kemudian memeluk kakaknya dan setelah itu berlari menaikki kasur king size.
Gadis dengan rambut sebahu menggelengkan kepala melihat perilaku manja adiknya. Ia sangat menyayangi adiknya, dia tak ingin melihat adiknya bersedih. Sebisa mungkin gadis itu selalu membuat adiknya tersenyum. Gadis itu mendekati Dista dan ikut berbaring di atas kasur. Tangan kanannya dia gunakan untuk mengusap kepala adiknya.
"Kak, Dista boleh tanya ngak?" tanyanya membuat gadis itu mengangguk.
"Kenapa tadi mama teriak kak?" napasnya tercekat mendengar pertanyaan adiknya. Hatinya kembali berdenyut melihat kelakuan kedua orang tuanya. Matanya juga mulai kembali memanas, gadis itu memejamkan matanya sejenak sebelum menjawab pertanyaan adiknya.
"Dista tau kan kalo mama itu takut sama cicak? Nah mungkin ada cicak jatuh tadi," bohongnya. Gadis itu tak suka berkata berbohong, tapi apa harus dalam keadaan seperti ini dirinya harus berkata jujur. Adiknya masih sangat kecil, tak pantas jika tahu permasalahan keluarganya.
"Dista sekarang tidur ya! Besok kita jalan-jalan keliling komplek mau?" Senyum dari wajah Dista terbit, gadis kecil itu langsung menganggukkan kepalanya antusias.
"Kalo gitu Dista tidur dulu kak, selamat malam," setelah mencium kedua pipi kakanya, Dista menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Melihat adiknya yang sudah terlihat pulas dengan tidurnya, membuat dirinya sedikit tersenyum. Bayang-banyang perdebatan orang tuanya kembali muncul memebuhi pikirannya. Tetesan air mata kembali turun. Gadis itu memejamkan matanya rapat-rapat menahan rasa sakit yang menjalar di hatinya. Tubuhnya cukup bergetar menahan tangis.
"Sampai kapan kalian seperti ini ma, pa?" gadis itu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Semoga kalian sukaa
Langsung cek aja di profilku. Bila perlu tambahkan ke reading list:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Fiksi Remaja[R16+] Start : 01/2020 Slow Update! Follow sebelum membaca! Plagiat? Jauh-jauh! --- "Gue nggak pernah cinta sama elo, Al. Lo perlu tahu itu. Selama ini gue cuma main-main aja. Gue nggak pernah serius sama ucapan gue kalo gue suka sama elo," ucap Ky...