02||Sakit

1.5K 59 5
                                    

Vote and coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya.

HAPPY READING!!❤❤

"Gue waketos disini."
...

Gadis itu masih saja berada di dunia mimpi, padahal ini sudah pukul 06.50.

Kriingg...

Kringgg...

Kringg...

Alarm-nya sudah berbunyi berulang kali, tetapi gadis itu tetap saja enggan membuka matanya.

Tok...tok...tok...

Tok... Tokk...tok...

"Non Kyra hari ini ngak sekolah ya? Ini sudah siang non. Bangun non!" Bik Mur meninggikan nada suaranya, karena ia tahu jika ia tidak sedikit berteriak majikan mudanya itu tidak akan mendengarnya.

"Enghhh," Kyra merenggangkan otot- ototnya dengan mata yang masih tertutup.

Tokk..tokk..tok..

Pintu kamarnya kembali diketuk.

"Iya bik, Kyra dah bangun. Jam berapa ini bik?" tanya Kyra masih bermalas-malasan di atas kasur king size-nya.

"Udah jam 06.55 non."

Kyra membelalakkan matanya, sungguh dia tak percaya. Kyra segera berlari menuju kamar mandi. Dua puluh menit lagi gerbang sekolah akan di tutup. Kyra terus saja menyalahkan dirinya. Mungkin saja jika dirinya tidak terlarut dalam membaca novel pasti dia tidak akan tidur ke malaman dan bangun ke siangan seperti ini.

"Bik, Kyra berangkat ya," Kyra berlarian keluar rumah setelah selesai memakai seragamnya tadi.

Kyra kembali melirik jam tangan yang berada di tangan kanannya, 07.01, ternayata tidak ada 10 menit Kyra mandinya...hehe.
Kyra mengacak-acak rambutnya frustasi. Bisa dipastikan dia akan terlambat ke sekolah. Jarak rumah menuju sekolahnya cukup jauh, dan itu membutuhkan waktu 30 menit. Gadis itu tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Dari tadi ia menunggu taksi di depan komplek nya tapi tak ada satupun yang melewatinya.

Apa dia harus berjalan? Bisa sampai satu jam sampai di sekolah jika dia hatus berjalan.

"Oke pesen ojek online Kyra, bego banget sih," gumamnya sendiri.

"Kok ngak bisa."

"Kuota gue habis? AAAA... Trs gimana gue kesekolah. Hikss...hikss..." Kyra berteriak- teriak ditepi jalan.

Kyra tidak peduli dengan orang yang melihatnya menangis. Lantas dia bingung apa yang harus dia lakukan. Membolos? Ah rasanya tidak mungkin dia baru masuk dua hari di sekolah barunya itu, mana mungkin ia akan membolos.

Tin..tin...
Sebuah motor sport berwarna putih menghampiri Kyra yang tengah merengek di tepi jalan. Kyra mendongkakkan kepalanya ke arah seorang pengendara motor itu.

"Cepet naik," tanpa harus melihat wajah laki-laki di balik helm full face, Kyra mengenal jelas suara laki laki yang akhir-akhir ini ia sering temui, dia juga yang memberi martabak telur dua hari yang lalu. Dia Reza Zaidan D.

Tanpa babibu Kyra segera naik ke jok belakang. Jika Kyra menolaknya bagaimana dia akan kesekolah? Ah untuk kali ini saja tidak apa kan. Toh dirinya juga baru sekali diantar ke sekolah olehnya.

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Reza berulang kali melirik Kyra dari kaca spionnya.

Yang harusnya sampai sekolah dalam waktu 30 menit, tapi Reza membuatnya menjadi 20 menit. Reza sengaja menaikkan laju motornya supanya mereka tidak terlalu kesiangnan.

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang