33 || Toilet Sekolah

439 21 6
                                    

Siapkan komentar kalian:)
Chapter ini lebih panjang dari biasanya, so jangan lupa vote dan coment.
Jangan lupa putar mulmed:))

Don't forget vote, coment, and share!
--------------------
Happy Reading!
.
.
.

Hawa dingin di pagi hari berhasil menembus jaket dan menusuk kulit Kyra. Gadis itu merapatkan jaket yang ia kenakan dan melipat kedua tangannya di depan dada agar tubuhnya tidak terlalu ke dinginan. Kesehatannya belum benar-benar pulih tetapi Kyra tetap memaksakan dirinya untuk datang ke sekolah.

"Kenapa, Ra?" tanya Reza sembari melihat belakang dengan kaca spion-nya.

"Kepala gue pusing," jawab Kyra yang tengah menempelkan kepalanya di punggung Reza. Saat motor Reza mulai melaju meninggalkan traffic, Kyra melingkarkan kedua tangannya di depan perut Reza.

Motor Reza semakin lama semakin melaju kencang, membuat Kyra juga semakin mengeratkan pelukannya. Gigi Kyra sekali-sekali saling beradu karena menggigil kedinginan. Tetapi sebisa mungkin Kyra menahan rasa dingin yang terus saja membuatnya menggigil.

Lima belas menit berlalu, kini motor Reza sudah memasuki area parkir sekolah. Dan Kyra segera menjauhkan tubuhnya dari Reza.

"Kok nggak turun, Ra?"  tanya Reza saat tahu jika Kyra belum turun dari motornya.

"Gue masih pusing." Reza mengangguk mendengar jawaban dari Kyra. Laki-laki itu kemudian turun dari motornya dan menatap wajah pucat Kyra.

"Mau pulang aja?" tanya Reza yang kemudian di beri gelengan kepala oleh Kyra.

Reza menghela napasnya panjang, sampai kapanpun ia memaksa, Kyra akan tetap keras kepala. Reza melepas jaketnya saat melihat tubuh Kyra yang menggigil. Ia kemudian meletakkannya tepat di punggung Kyra.

"Pake! Biar nggak ke dinginan." Kyra mengangguk kemudian membenarkan jaket Reza.

"Ayo, gue bantu jalan ke kelas," tawar Reza. Tanpa pikir panjang Kyra mengguk dan segera turun dari motor Reza pelan-pelan.

Baru saja ia berhasil turun dari motor, tetapi kakinya yang terasa sangat lemas membuat ia kehilangan keseimbangan dan akan jatuh jika Reza tidak menahan tubuhnya.

"Lemes banget, Za," kata Kyra sembari memegang kuat tangan Reza. Melihat Kyra yang sudah seperti tidak memiliki tenaga, Reza segera menarik Kyra kepelukannya. Mencoba menyalurkan kehangatan dan menahan tubuh Kyra agar tidak terjatuh.

"Kyra, lo kenapa?" Mendengar suara yang begitu Kyra kenali, gadis itu segera menjauhkan tubuhnya dari Reza. Mata Kyra menatap lekat Alkano. Tatapan penuh luka, kecewa, dan khawatir dapat Kyra lihat dari sorot mata Alkano.

"Lo sakit?" tanya Alkano. Yang ditanya hanya diam, Kyra justru mengalihkan pandangannya, menatap Reza.

"Gue duluan, Za," ucap Kyra.

"Tapi lo ma--"

"Gue nggak papa," potong Kyra cepat.

Gadis itu mulai melangkahkan kakinya. Tetapi baru dua langkah ia berjalan, kepalanya semakin pusing dan kakinya terasa lemas. Tubuhnya hampir saja akan jatuh, tetapi beruntung ada Alkano yang menahan tubuhnya.

"Lo demam tinggi, Ra," ucap Alkano sambil menempelkan punggung tangannya di kening Kyra.

Tanpa meminta persetujuan dari Kyra, Alkano segera menggendong tubuh Kyra menuju mobilnya. Laki-laki itu tidak mempedulikan teriakan Reza begitupun tatapan para siswa-siswi yang mengarah padanya dan Kyra.

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang