30|| Hancur

421 17 0
                                    

Don't forget vote and coment
voment-mu bahagiaku:))
=========

Happy Reading guys!
.
.
.

Pagi masih menunjukkan pukul enam, tetapi Kyra sudah berada di dalam ruang kelas XII. Tatapannya kosong. Hatinya masih terasa sakit ketika harus teringat tulisan Elang. Gadis itu belum benar-benar siap jika harus kehilangan Elang.

"Elang, Naya mohon jangan tinggalin Naya," pintanya disela-sela lamunan.

Gadis itu kemudian mengerjab-erjabkan matanya saat ia teringat sesuatu yang ia bawa. Dengan tidak sabaran ia merogoh tasnya.

Matanya kembali berkaca melihat benda yang ia pegang sekarang. Kyra memejankan matanya rapat dan saat itu juga cairan bening turun membasahi pipinya.

Flashback

Di ruang tamu keluarga Airlangga, Naya tengah mengamati Elang yang sedang menulis dengan pisau di atas daun lontar. Gadis itu tersenyum saat mendapatkan ide untuk mengganggu Elang.

"Ahaha... Elang lucu deh," kata Naya setelah melepas kacamata bulat milik Elang. Akibat kejahilan Naya, Elang menghentikan aktivitasnya dan mengerucutkan bibir kearah Naya.

"Kembalikan Naya," kata Elang sambil menjulurkan tangannya. Naya menggeleng, gadis remaja itu kemudian meletakkan kacamata Elang di atas meja. Tak lama kemudian ia juga melepaskan kacamata bulat yang ia pakai.

"Kita samaan nggak pakai kaca mata," tuturnya. Elang tersenyum, kemudian ia berjalan mendekati Naya.

"Gini jadi tambah cantik." Elang tersenyum lebar melihat Naya yang terlihat begitu cantik saat tidak memakai kacamata dan tidak di kepang dua rambutnya. Keheningan terjadi diantara mereka. Keduanya saling tersenyum dan menatap bola mata lawan di depan mereka.

"Seperti ini saja." Naya mengangguk menyetujui perkataan Elang.

"Satu minggu lagi kita akan bertunangan," kata Elang yang kemudian diangguki kepala lagi oleh Naya.

Entah karena apa, Elang menarik Naya ke dalam pelukannya, remaja laki-laki itu mendekapnya memberi kehangatan di tubuh Naya. Selang beberapa menit Elang menjauhkan pelukannya. Kemudian ia meraih daun lontar yang ia tulisi tadi.

"Ini untuk kamu." Tangan mungil itu menerima daun lontar pemberian Elang. Tanpa di suruh, Naya sudah membacanya lebih dulu.

"I love you. Elang dan Naya," kata Naya saat membaca tulisan di atas daun lontar itu.

"I love you too," balas Elang. Naya tersenyum geli mendengar sahutan dari Elang. Tanpa mengatakan apapun Naya segera memeluk Elang dengan erat. Gadis remaja itu merasa sangat senang bisa bertemu dengan Elang. Menurutnya sekarang adalah Elang sumber kebahagiaannya.

"Terima kasih."

"Sama-sama, simpan itu baik-baik ya. I love you."

Flashback off

Kyra terbuyar dari lamuannya saat merasa tubuhnya digoyang-goyangkan oleh seseorang. Kyra kemudian menatap gadis di sampingnya secara bergantian.

"Lo kenapa nangis, Ra?" tanya Freya khawatir. Tak menjawab pertanyaan Freya, Kyra justru segera mengusap air matanya dan mengabil phonsel di dalam tasnya.

"Kenapa, Ra? Cerita dong," ucap Aileen sembari menggoyang-goyangkan bahu Kyra.

Kyra membuang napasnya kasar, gadis itu kemudian mendongkak menatap dua sahabatnya. Dengan perasaan sakit ia berkata, "Elang udah nyerah, dia bakal lupain gue."

Only You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang