Vote dan coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya.
Happy Reading!
Kyra melihat jalanan di depan sana dengan tatapan kosong. Pikiran gadis itu masih tertuju pada perkataan Alkano di rooftop tadi. Kyra sungguh tak menyangka jika Alkano mencintainya. Kyra sendiri tidak tahu sudah mencintai atau belum.
Memang Kyra pernah mengatakan jika dia menyukai Alkano, tapi menurut Kyra definisi mencintai dan menyukai itu berbeda. Kyra bisa saja menyukai banyak laki-laki, tapi tidak untuk mencintai. Cinta Kyra hanyalah untuk seseorang di masa lalunya. Tapi semenjak mengenal Alkano rasa cinta yang sendari dulu Kyra jaga mulai hilang sedikit demi sedikit.
"El, maafin Naya," batin Arla sembari memejamkan matanya.
"Kyra," panggil Reza membuyarkan lamuan gadis itu. Gadis itu menoleh ke arah Reza.
"Udah sampai, ayo turun." Kyra melihat ke sekelilingnya, gadis itu baru menyadari jika mobil Reza sudah terparkir di garasi.
Tanpa sepatah katapun Kyra keluar dari mobil Reza dan meninggalkan Reza yang masih berada di dalam mobil. Reza mengusap wajahnya kasar. Semenjak perjalanan pulang tadi Kyra hanya melamun. Tak lama kemudian Reza menyusul Kyra yang sudah masuk di ruang tengah.
Reza membulatkan matanya ketika melihat sosok wanita di ruang tamu yang tengah memeluk Kyra. Reza melangkahkan kakinya mendekat.
"Assalamuallaikum," ucap Reza sopan.
"Tante Zenna kapan datang?" Seorang wanita yang bernama Zenna melepaskan pelukannya dari Kyra. Kemudian wanita itu menatap Reza sembari tersenyum.
"Sejak lima belas menit yang lalu," jawab Zenna.
"Mama nginem di sini kan?" tanya Kyra dengan semangat. Zenna menggeleng pelan sambil tersenyum ke arah anaknya. Kyra memajukan mulutnya kesal.
"Mama cuma mau nengok kau aja sayang, satu minggu lagi mama bakal pindah ke sini," tutur Zenna sembari mengelus kepala Kyra.
"Kyra kangen sama mama." Kyra tak menanggapi perkataan ibunya, gadis itu justru kembali memeluk Zenna dengan erat.
"Mama juga kangen sama Kyra," balas Zenna. Tanpa di sadari air mata Kyra pun turun. Zenna menjauhkan putrinya dari pelukannya, Kyra tersenyum melihat ibunya yang ia rindukan.
"Mama tidur di sini ya! Sekali aja, Kyra mohon. Kyra masih kangen sama Mama." Zenna tersenyum tipis, karena ia tak mau melihat putrinya bersedih, Zenna menganggukkan kepala.
"Makasih, Ma," ucap Kyra yang kemudian kembali memeluk Zenna.
🍁🍁🍁🍁
Flashback on:
Pagi yang cerah gadis bernama Naya tengah merapikan rambut kepangnya. Hari ini ibunya akan mengajak ke rumah Elang. Semenjak berteman dengan Elang gadis itu menjadi lebih bahagia. Walaupun ia memiliki tiga orang sahabat, Kyra lebih merasa nyaman dengan Elang.
"Naya, sudah siap?" teriak ibu Naya dari luar kamar.
"Iya, ma." Gadis itu segera memakai kacamata bulat sebelum berlari ke luar kamar.
"Hm, semangat sekali ingin bertemu Elang." Naya menundukkan kepalanya malu. Gadis itu mencoba menggigit bibir bawahnya agar tidak tersenyum karena godaan ibunya.
"Yaudah, yuk berangkat!"
Tiga puluh menit perjalanan ke rumah Elang, kini Naya dan ibunya sudah sampai di rumah Elang.
Senyum Naya mengembang melihat seoarang laki-laki berkaca mata bulat itu duduk di teras depan rumahnya. Karena tidak sabar ingin menyapa anak laki-laki itu, Naya berlari meninggalkan ibunya yang masih berada di dalam mobil.
"Elang," panggil Naya membuat laki-laki itu menoleh ke arahnya.
"Naya." Senyum Elang mengembang melihat wajah gadis yang mungkin beberapa hari ini ia rindukan.
"Elang kangen," kata Elang sembari memeluk Naya.
Flashback off
Kyra mengusap air matanya yang entah sejak kapan keluar. Gadis itu kembali terpikirkan dengan seseorang di masa lalunya.
"El, maafin Naya." Kyra menenggelamkan wajahnya ke bantal. Gadis itu sudah tak kuasa lagi menahan tangisnya. Gadis itu masih mencintai dan mengharap seseorang di masa lalunya. Tapi Kyra juga menyukai Alkano di masa sekarang.
"Kyra." Gadis itu segera mengehentikan tangisnya saat mendengar ibunya memanggil namanya.
"Kenapa?" tanya Zenna sembari mengusap lembut kepala Kyra. Tanpa aba-aba Kyra segera memeluk ibunya yang duduk bersampingan dengan gadis itu.
Bagi Kyra sosok ibu bukanlah hanya seseorang yanh sudah melahirkan dan membesarkannya. Ibu bagi Kyra adalah teman curhat untuk dirinya. Dengan bercerita dengan ibunyalah gadis itu mendapat solusi dari masalah yang dihadapinya.
"El, pasti benci sama Naya," ucap Kyra sembari terisak.
"Jangan katakan seperti itu, buktinya El dulu sering mengirim Naya pesankan?" Kyra mengangguk mengiyakan.
Memang dulu sewaktu Kyra tinggal di Bandung teman di masa lalunya itu sering mengirimkan Kyra surat melalui ayah gadis itu. Tetapi semenjak tinggal di Jakarta, satu suratpun tak Kyra dapatkan.
"Naya suka sama cowok lain," ucap Kyra pada akhirnya. Zenna menjauhkan Kyra dar pelukannya, wanita itu kemudian mengusap lembut pipi putrinya.
"Sudah tidak apa, mungkin Elang dan Naya memang tak berjodoh," ucap Zenna sembari tersenyum ke arah Kyra.
"Naya takut bertemu dengan Elang, Ma." Kyra menundukkan kepalanya.
Gadis itu merasa takut jika harus bertemu dengan masa lalunya kembali. Walaupun gadis itu juga berharap untuk bertemu dengan laki-laki itu. Gadis itu hanya takut jika seseorang yang di cintainya kecewa dengannya.
"Ini sudah malam, besuk kamu harus pergi ke sekolah. Sekarang tidur ya!" Kyra menganggukkan kepalanya, gadis itu kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Zenna tersenyum, wanita itu kemudian menarik selimut hingga menutupi perut Kyra. Zenna mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Setelah itu barulah Zenna tidur bersebelahan dengan putrinya.
"Elang maafin Naya. Naya sayang sama Elang," batin Arla sembari memejamkan matanya.
Hai! Mungkin ada yang bilang chapter ini nggak nyambung dari sebelumnya ya? Iya aku juga tahu. Tapi bagian ini penting buat perkembangan chapter selanjutnya.
Terima kasih yang sudah membaca dan memberi vote cerita ini.
Krisar dari teman-teman selalu aku tunggu:)
Oh iya, coba liat pojok kiri bawah! Ada bintangkan? Di klik ya!!
See you
@la_ksmaayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[R16+] Start : 01/2020 Slow Update! Follow sebelum membaca! Plagiat? Jauh-jauh! --- "Gue nggak pernah cinta sama elo, Al. Lo perlu tahu itu. Selama ini gue cuma main-main aja. Gue nggak pernah serius sama ucapan gue kalo gue suka sama elo," ucap Ky...