Don't forget vote dan coment
------------Happy Reading!!
.
.
.Siang ini setelah usai menjalankan UN terakhir, kantin SMA Pertiwi hanya diisi oleh wakil ketua OSIS beserta keempat sahabatnya. Mereka semua tengah merayakan hari bebasnya mereka dari soal-soal yang beberapa hari ini membuatnya harus berpikir keras.
Suasana kantin menjadi ramai saat suara tawa kelima aki-laki itu menggelegar di seluruh penjuru kantin.
"Halo everybody Brista cantik, imut, manis datang." Suara seorang gadis yang baru saja memasuki kantin berhasil mengambil alih perhatian laki-laki di sana.
"Huwek," balas Jaka dengan muka jijik.
"Jadi cewek tu kayak Kyra gitu lho, nggak banyak gaya," timpal Reza yang kemudian mendapat pelototan dari Brista.
"Ra, buruan ih," titah Brista saat melihat Kyra masih berjalan di belakangnya. Kyra menganggukkan kepalanya kemudian berjalan dengan langkah lebar dan bergabung dengan Brista dan kelima laki-laki itu.
"Wihh ... Neng Kyra tambah bening aja," ucap Jaka yang kemudian dihadiahi jitakan oleh Alkano. Jaka mengadu kesakitan membuat ketiga laki-laki lain menertawakannya.
"Kyra?" panggil Alkano membuat sang empunya nama menoleh, begitupun teman-teman Alkano yang berada di sana.
"Kenapa?" jawab Kyra lembut.
"Nggak papa." Kyra mencibir kesal mndengar jawaban dari Alkano. Dan wajah kesal Kyra sukses membuat orang-orang yang berada di dekatnya kembali tertawa.
"Eh ... eh ... Udah lah ketawanya, perut gue sakit," tukas Reza alay.
"Dih alay banget nih bocah," sewot Malven yang sendari tadi hanya diam. Lagi dan lagi mereka semua tertawa.
Hingga suara gebrakan meja terdengar membuat tawa mereka terhenti. Semuanya menatap datar kearah pelaku yang telah menggebrakan meja.
"Lanjut bahas inti!" titah Alkano memerintah. Semua mengangguk kemudian mulai membahas inti dari pertemuan mereka semua. Kini suasana dikantin berubah jadi hening dan serius. Mereka semua tengah mendengarkan perkataan Athano yang tengah menjelaskan akan keseriusannya dengan Brista.
Kyra sedikit terkejut saat mendengar jika Athano akan bertunangan dengan Brista satu hari setelah kelulusan nanti. Membicarakan tentang pertunangan membuat hatinya berdenyut. Bahkan dadanya terasa sesak jika harus teringat masa lalunya.
Flashback on
Seorang laki-laki berkaca mata bulat yang baru saja turun dari mobilnya sudah diberi senyuman hangat dari Naya. Senyum gadis itu semakin melebar saat melihat laki-laki berkacamata itu berjalan mendekatinya.
"Elang," kata Naya sembari menghambur kepelukan Elang yang sudah sampai di depannya. Laki-laki itu membenarkan kaca matanya yang sedikit merosot dari pangkal hidungnya. Setelahnya baru ia membalas pelukan Naya.
"Kita ke taman komplek yuk!" ajak Naya dengan berbinar. Elang mengangguk setuju. Mereka berdua kemudian berpamitan dengan kedua orang tua mereka masing-masing.
Setelah mendapat izin dari kedua orang tua mereka. Naya dan Elang bergandengan tangan menuju taman komplek. Senyum Naya sendari tadi tidak luntur. Gadis itu selalu merasa bahagia jika di dekat Elang. Walaupun Naya sudah memiliki seorang kekasih tetapi ia tak bisa merasa sebahagia seperti saat berdekatan dengan Elang.
"Mau naik ayunan nggak?" tanya Elang yang kemudian diberi anggukan oleh Naya.
Kedua remaja itu kemudian melangkah mendekati ayunan yang dibuat menggantung dari atas pohon. Naya segera duduk diatas papan kayu ayunan dan Elang sudah berdiap mendorong ayunan dari belakang tubuh Naya. Semenit berikutnya saat melihat Naya sudah siap dalam duduknya, Elang segera menarik papan kayunya dan melepaskan papannya membuat tubuh Naya seperti melayang di atas papan kayu udara.
Naya tertawa senang saat berulang kali Elang menarik dan mendorong papan kayunya dan membuat ia seperti melayang di udara. Lengkungan indah di wajah Elang mengembang saat melihat Naya tertawa lepas.
Merasa puas bermain ayunan Naya menarik tangan Elang untuk duduk di kursi taman. Gadis itu menggenggam erat jemari Elang.
"Na-Naya," panggil Elang membuat Naya menoleh ke arahnya. Gadis itu tersenyum kemudian bertanya, "Ada apa?"
Elang menatap dalam bola mata Naya. Remaja laki-laki itu kemudian membuang napasnya panjang.
"Aku mencintaimu." Naya hampir saja tersedak ludahnya sendiri. Mata dan mulut gadis 14 tahun itu membulat sempurna.
"A-apa?" tanya Naya memastikan. Elang tersenyum, kemudian remaja laki-laki itu menangkup wajah Naya dengan kedua tangannya.
"Aku ingin bertunangan denganmu," ujarnya matang. Naya dibuat mematung di tempatnya. Gadis itu masih mencoba mencerna perkataan Elang.
"Aku yang akan mengatakan pada meraka, hari ini juga," lanjutnya.
"Kamu ... tidak sedang sakit bukan?"
"Tidak ... aku sungguh menyayangimu dari dulu."
Flashback off
Kyra berulang kali mengerjabkan matanya. Gadis itu kemudian menoleh kearah Brista di sampingnya.
"Lo kenapa nangis, Ra?" tanya Brista khawatir. Kyra menggeleng cepat, gadis itu dengan kasar mengusap wajahnya.
Mata Kyra mengamati beberapa orang didekatnya yang menatapnya dengan tatapan bingung dan khawatir. Mata Kyra kembali berair saat menatap Alkano di depannya. Ada perasaan tidak enak dengan seseorang di masa lalunya.
"El, maafin Naya udah ingkarin janji," ujar Naya lirih.
"Kamu nggak papa kan?" tanya Alkano yang kini sudah berdiri di belakang Kyra. Kyra menoleh dan mendongkak menatap wajah Alkano. Gadis itu menggeleng pelan sebagai jawabannya.
"Tadi sampai mana bahasnya?" tanya Kyra mengubah topik pembicaraan.
"Udah lewat bos," balas Reza cepat.
"Kamu pulang di anter Malven ya? Aku, Reza sama Athano masih mau latih anak-anak basket."
"Brista?" Kyra beralih menatap Brista yang berada di sampingnya.
"Gue mau jemput nyokap di bandara," jawab Brista seadanya. Gadis itu mengangguk paham.
"Kalo gue ma--"
"Nggak ada yang tanya elo bang," tukas Reza cepat.
"Ven, anterin Kyra pulang ya?" Malven hanya menganggukki pertanyaan Alkano. Laki-laki itu kemudian berdiri dari duduknya.
"Aku pulang dulu," pamit Kyra pada Alkano.
Kyra dan Malven segera meninggalkan kantin setelah berpamitan dengan sahabat Alkano yang lain.
♠♠♠
Jangan lupa vote dan koment yaa. Semoga pada suka❤
Semoga ceritanya juga jelas:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[R16+] Start : 01/2020 Slow Update! Follow sebelum membaca! Plagiat? Jauh-jauh! --- "Gue nggak pernah cinta sama elo, Al. Lo perlu tahu itu. Selama ini gue cuma main-main aja. Gue nggak pernah serius sama ucapan gue kalo gue suka sama elo," ucap Ky...