Vote and coment adalah cara kalian mengapresiasikan sebuah karya.
Happy Reading!❤
"Gue mohon jangan nangis, Ra. Gue ngak tahu kenapa gue ngak tega liat lo nangis kayak gini,"
-alkanoPerkataan Freya sewaktu di mall kemarin terus saja terlintas di otak Kyra. Kyra tak tahu harus apa sekarang. Dengan geram gadis itu memukuli kepalanya sendiri.
"Bego.... Kenapa gue harus suka sama lo sih Al," ujarnya sendiri.
Karena tidak fokus dengan jalannya, Kyra terpeleset dan hampir saja jatuh ke lantai jika tidak ada yang menahan tubuhnya.
"Thanks," tutur Kyra setelah dia kembali berdiri. Lelaki yang menolongnya hanya tersenyum sembari menganggukkan kepala.
"Gue ke kelas duluan," pamit Kyra lalu melangkahkan kakinya. Baru satu langkah Kyra berjalan tangan di cekal oleh seseorang. Gadis itu menghentikan langkahnya dan kembali menatap Malven.
"Gue bareng lo," tuturnya. Kyra menaikkan sebelah alisnya, sedetik kemudian gadis itu tertawa hambar.
"Mau ngapelin si Freya ya?" goda Kyra dengan menaik turunkan kedua alisnya. Malven melototkan matanya lalu menggeleng-geleng. Kyra yang melihatnya hanya tertawa jahil.
"Ngak usah malu-malu lah, kalo kenyataannya mau," tutur Kyra kemudian meninggalkan Malven begitu saja. Sedangkan Malven hanya membuang napasnya kasar, kemudian sedikit berlari mengejar Kyra yang sudah berjalan meninggalkannya.
Setelah laki-laki itu menjajarkan langkahnya dengan Kyra, entah apa yang membuat Malven meraih tangan Kyra dan menggenggamnya. Kyra terhelak kaget saat merasa ada sesuatu yang menggenggam tangannya. Dengan cepat Kyra melepaskan genggamannya.
"Sorry," gumam Malven. Gadis itu hanya berdeham sebagai jawabannya. Lagi-lagi Malven mencekal tangan Kyra sebelum gadis itu masuk ke dalam kelasnya.
"Apaan sih?" geram Kyra. Bukan menjawab laki-laki di depannya justru menyodorkan phonsel ke arah Kyra. Kyra hanya menatapnya datar tanpa mengatakan apapun.
"Tulis nomor handphone lo," titahnya. Kyra memutar bola matanya malas.
"Males," jawab Kyra singkat. Tetapi laki-laki itu tak menyerah, dan tetap memaksa. Dengan sangat terpaksa Kyra menuliskan nomornya di phonsel Malven. Setelah selesai gadis itu mengembalikan phonsel Malven dan masuk ke dalam kelas.
"Bonjour nona cantik!" sapa Aileen.
"Bonjour Aileen!" balas Kyra sembari duduk di samping Aileen.
"Freya mana?" tanya Kyra ketika tak mendapati Freya di tempatnya.
"Ada acara keluarga, jadi ngak sekolah deh," tuturnya sambil memainkan phonselnya. Kyra hanya ber oh riya kemudian mengambil phonselnya dari dalam tas.
+62xxxx
Save. Malven'Ya'
Setelah membalas pesan Malven, Kyra kembali mematikan phonselnya. Beberapa menit kemudian terdengar kembali suara notifikasi dari phonselnya.
Reza
Nanti pulang sama gue, Ra!Kyra memutar bola matanya malas setelah membaca pesan dari Reza. Gadis itu memilih mematikan phonselnya tanpa mau membalas pesan Reza terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen Fiction[R16+] Start : 01/2020 Slow Update! Follow sebelum membaca! Plagiat? Jauh-jauh! --- "Gue nggak pernah cinta sama elo, Al. Lo perlu tahu itu. Selama ini gue cuma main-main aja. Gue nggak pernah serius sama ucapan gue kalo gue suka sama elo," ucap Ky...