Happy Reading.
Jangan lupa tegur kalau ceritanya mirip sama punya orang^^🍭🍭🍭
Dunia memang seperti itu. Terkadang menjadikan orang paling tersayang di dalam hidup berperan aktif dalam hal menyakiti.
***
Hujan turun begitu lebat, membasahi seluruh isi bumi tempat bulir airnya terjatuh.
Dari sekian banyak orang yang ada di Seoul, hanya Rachel seorang diri yang duduk tenang di luar saat hujan turun.
Perempuan yang masih lengkap dengan seragam sekolahnya itu sudah sekitar dua jam duduk sendirian di halte bis. Niatnya ingin berteduh. Namun, hujan tak kunjung berhenti. Bahkan reda sedikit pun tidak sama sekali.
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam, seharusnya dia sudah sampai di rumah sejak dua jam yang lalu. Tapi lihatlah apa yang ia lakukan. Hanya duduk dengan perasaannya yang tidak baik-baik saja, berteduh di sebuah halte bis, dan berdoa dalam hatinya agar hujan segera berhenti.
Nafasnya berhembus kasar, matanya kembali fokus pada satu buah lembar kertas yang ada di hadapannya.
Surat pernyataan dari sekolah bahwa dirinya dikeluarkan.
"Dasar orang kaya sinting!" teriaknya penuh dengan luapan emosi.
"Lihat saja! Aku akan membuatmu menyesal karena menendangku dari sekolah! Kau akan menyesal seumur hidup!" lagi-lagi dirinya berteriak. Hanya ini yang bisa ia lakukan. Ingin mengadu pun, dirinya memangnya siapa? Toh, dia hanya gadis miskin yang bisa sekolah karena bantuan beasiswa.
"Sudah marahnya?"
Rachel hampir saja jatuh dari tempatnya karena terkejut, dirinya menyatukan keningnya. Sejak kapan seorang lelaki duduk di sampingnya?
"Kau Baekhyun, bukan?" tanyanya pada sosok lelaki tersebut.
Lelaki tersebut mengangguk, "Kenapa? Keberatan aku di sini?"
Rachel menggeleng pelan, "Tidak. Aku hanya tidak sadar bahwa ternyata kau di sini."
Baekhyun tersenyum tipis, "Yah, aku tahu itu dengan jelas. Karena, jika saja kau tahu aku sedari tadi di sini, maka kau tidak akan berteriak seperti tadi."
Rachel memasang wajah datarnya, kemudian membungkuk singkat, "Maaf. Aku tidak tahu kau di sana."
Lagi dan lagi Baekhyun tersenyum, membuat Rachel jadi sedikit merinding. Mengapa lelaki itu terus saja tersenyum seperti itu. Pikirnya memangnya ada yang lucu?
"Kenapa kau tersenyum seperti itu?"
"Kau lucu. Kemarin kau bicara formal padaku. Sekarang kau bicara non formal padaku. Secepat itu ternyata manusia berubah."
Rachel memutar bola matanya malas, "Lagi pula apa yang salah?"
"Aku bertahun-tahun lebih tua di atasmu, Nona."
Rachel menghembuskan nafasnya, matanya menatap Baekhyun datar, "Baiklah. Maafkan aku, Ahjussi."
Kali ini giliran Baekhyun yang membelalakkan matanya. Kenapa anak muda sekarang begitu kurang ajar? Memangnya dirinya setua itu hingga harus dipanggil Ahjussi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract 2 (RSB 10) (SUDAH TERBIT)
Fanfiction"Siapa yang bilang kalau jatuh cinta itu perlu batas? Jika memang ada batasnya, persetan dengan batas itu!!" #update tiap Senin. 18 Desember 2019.