9. Her Dream Number 78

4.9K 595 123
                                    

Hai.
Apa kabar?

Hehehe.

Kemarin maaf udah bikin kalian nangis.

Aku janji gak bakalan kayak gitu lagi dan tetap nulis.

Love u guys.

🍭🍭🍭

Awalnya saja sudah dimulai dengan kebohongan. Lalu pada akhirnya, semuanya akan diakhiri dengan kebohongan lanjutan atau kebenaran yang tertunda.

***

Sehun menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah kecil yang bahkan tidak bisa disandingkan dengan kamar mandi miliknya.

Jika ada yang dinamakan seribu triliun persen, maka kadar keyakinannya adalah sebanyak itu.

Memang dari awal dirinya dididik keras oleh ayahnya untuk tidak jadi orang yang sombong karena apa yang ia miliki.

Namun, jiwanya yang sudah ikut terlanjur kaya menolak untuk tidak mengeluarkan kalimat sombongnya untuk ke sekian kalinya.

"Untuk apa lagi ke rumah kecil ini? Sudah kubilang di rumah semua keperluanmu akan terpenuhi." ocehnya sembari mengikuti langkah kaki milik Kim Rachel masuk ke dalam rumahnya.

Rachel tidak memperdulikan omongan milik Sehun, ia tetap fokus untuk mengemas barang penting miliknya yang bisa ia bawa ikut bersamanya ke rumah milik Sehun.

"Jadi, di mana ayahku sekarang? Kau betulan menjaganya, kan?" tanya Rachel tanpa mengalihkan atensinya.

Sehun mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidur milik Rachel, lagi dan lagi dirinya menahan ocehan yang ada di ujung mulutnya.

"Tempat tidurku tidak empuk seperti milikmu." ucap Rachel yang mungkin sudah mengerti akan perasaan Sehun.

Sehun mengangguk singkat. Untungnya Rachel sudah mewakili kalimat yang sedari tadi sudah minta dikeluarkan oleh mulutnya.

"Setelah menikah aku akan membawamu ke ayahmu. Hanya untuk melihatnya. Kau tidak boleh menemuinya."

Ini yang Rachel ingin tanyakan dari awal. Mengapa lelaki itu sangat tidak mau jika Rachel menemui ayahnya? Bertemu dengan ayah sendiri salahnya apa?

"Kenapa aku tidak boleh bertemu ayahku?"

"Nanti kau akan dipukuli. Tidak ada orang lain yang bisa menggantikan dirimu untukku saat ini. Jadi, aku harus menjagamu sampai batas kontraknya selesai."

"Dan jika kontraknya selesai apa kau tidak akan menjagaku seperti sekarang ini?"

Sehun menatap Rachel dalam. Apakah Rachel berharap banyak darinya? Apa Rachel berharap bahwa Sehun akan selalu ada untuknya?

"Aku tidak berharap padamu. Aku hanya bertanya. Kasarnya pertanyaanku merujuk pada apakah kau memperlakukan semua orang seperti itu? Saat kau butuhkan mereka, kau baik sekali. Dan ketika kau sudah tidak butuh, kau tidak akan peduli lagi?"

Jujur, awal bertemu dengan Rachel, Sehun tahu bahwa perempuan itu punya aura kepintaran yang terpampang di wajah mungil miliknya.

Marriage Contract 2 (RSB 10) (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang