11. Same Room.

5K 612 199
                                    

Hello.
Apa kabar?

Karena besok si tokoh utama Ultah alias suami pertama aku, jadi aku merayakan dengan cara spam update.

Seneng?
Harus seneng dong.

Spam update mulai malam ini sampai besok. Dimulai dari jadwal Senin yah!

Tanpa ada jam batas.

Pokoknya stay wattpad aja.

***

Lakukan apa yang menurutmu benar untuk dirimu sendiri. Toh, kadang kita melakukan sesuatu yang benar untuk orang lain tetap saja tidak dihargai itu ada.

***

Rachel berjalan keluar dari kamar mandi menuju ke tempat tidurnya menggunakan baju tidur kesayangannya.

Tidak ada yang spesial dari baju tidur itu. Hanya kain polos berwarna merah jambu yang diberikan oleh Chaeri saat ulang tahunnya satu tahun yang lalu.

Lebih ringkasnya saat ia bertambah usia di tahun lalu.

"Kau betulan anak kecil ternyata." sahut seorang lelaki yang sudah ada di atas tempat tidur sedari tadi sembari memainkan ponselnya.

"Kenapa kau gemar sekali mencibir orang lain? Apa masalahmu?" tanya Rachel sembari mendudukkan dirinya di depan meja rias.

Meskipun terlihat begitu miskin, ia tetap tidak lupa untuk menyimpan uangnya agar bisa membeli bahan perawatan untuk dirinya sendiri.

Misalnya skincare.

Agar tidak terlalu nampak buruk.

"Aku tidak mencibir. Lihatlah baju tidurmu itu. Warnanya kekanakan sekali."

Rachel yang sedang memakaikan pelembab wajah pada setiap inci wajahnya itu mendadak melirik Sehun dengan tatapan malasnya.

"Apa masalahmu? Toh, kau terus-terusan mengataiku anak kecil. Warna merah jambu itu adalah definisi anak kecil. Jadi, tidak usah banyak bicara."

"Definisi anak kecil?"

Rachel mengangguk, "Iya, anak kecil. Sebagian besar anak kecil yang berjenis kelamin perempuan akan menyukai warna merah jambu. Merah jambu itu melambangkan sesuatu yang terlihat manis."

Sehun membuang nafasnya malas, "Memangnya kau sekecil itu? Lagi pula kau tidak manis, Kim Rachel!"

"Tidak tahu saja kau betapa terkenalnya aku di sekolah." sahut Rachel sembari mendirikan dirinya, kemudian berjalan menuju tempat tidur.

Gadis itu tidak tidur di atas tempat tidur yang sama dengan Sehun. Ia hanya mengambil satu bantal kepala dan satu bantal guling, lalu meletakkannya di lantai.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Sehun yang memperhatikan gerak-gerik Rachel.

"Aku ingin tidur. Apa kau punya alas untuk bisa aku pakai?"

"Kau akan tidur di lantai?"

Rachel mengangguk mantap, "Iya. Maka dari itu aku minta sebuah alas padamu."

Marriage Contract 2 (RSB 10) (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang