Haloo.
Apa kabar?
Lama nunggu, gak?
Wkwkw.Seriusan deh, rasanya beneran mau hiatus lama dari wattpad. Puyeng aku tuh.
Oh iya lupaa.
Cuman mau bilang.Sehat-sehat selalu kalian.
Nanti kalau misalkan aku gak nulis dalam waktu jangka lama, jangan nunggu lagi yah. Artinya aku gak nulis lagi.Semoga tetap dalam lindungan-Nya.
Silahkan mampir di tiga work yang baru aku publish. Aku recomended banget itu.
🍭🍭🍭
Apa yang sudah terjadi adalah ketetapan. Dan semesta selalu ambil andil untuk ikut main di dalamnya.
***
"Apa?!" Chaeri menganga tidak percaya. Setelah mendengar penjelasan dari Rachel, rahangnya nyaris saja terjatuh dari tempatnya. Itu adalah penggambaran betapa terkejutnya ia. Sebab, rahang tidak bisa jatuh dari tempatnya.
"Kau tidak sedang mengarang cerita, bukan? Kau serius, Kim Rachel?"
Rachel mengangguk, "Hm. Aku tidak bohong."
"Lantas mengapa tidak dipublikasikan?"
"Kakeknya Sehun adalah titik utama kelemahannya. Dari yang aku dengar, dia adalah sumber dari kesuksesan Sehun sekarang. Jadi, Sehun tidak perlu membuktikan kepada media. Sebab, media tidak penting bagi kelangsungan hidupnya. Yang terpenting adalah kepercayaan kakeknya."
Chaeri masih menganga lebar. Tapi, seperdetik kemudian ia mengangguk paham. Perempuan itu kemudian lebih mendekat pada Rachel, "Apa kalian satu kamar?"
Rachel mengangguk, "Aku tidur bersamanya."
Kali ini Chaeri menutup mulutnya tidak percaya, keterkejutannya lagi-lagi bertambah mendengar hal tersebut, "Tidur bersama? Kau--?"
"Astaga! Tidur di tempat yang sama maksudku. Aish!"
Chaeri bernafas lega, "Kupikir kau melakukan sesuatu yang dilakukan oleh pengantin baru pada umumnya."
"Apa kau pikir itu bisa? Dia tidak normal. Dia tidak suka perempuan. Dan juga pernikahan kami hanya sebatas kontrak. Sudah tertera di sana. Tidak ada kontak fisik."
"Kau yakin dia itu adalah seorang gay?"
"Sejujurnya aku belum yakin. Jika hanya mendengarkan berita dan membaca artikel, mungkin orang akan terkejut. Tapi, jika kau melihat aslinya. Dia tidak nampak seperti itu."
"Tapi, bisa juga itu benar. Kau pernah dengan sebuah pepatah kuno tentang laki-laki tampan itu, kalau tidak gay, berarti dia berengsek."
Omongan Chaeri ada benarnya. Di dunia ini memang seperti itu, bukan? Laki-laki tampan di dunia ini dominan berengsek. Adapun jika mereka tidak berengsek, artinya mereka adalah gay. Rachel pernah dengar hal itu.
"Bagaimana jika ternyata dia masuk kategori berengsek? Wajahnya sama sekali tidak cocok untuk jadi gay." tanya Rachel yang juga ikut bingung. Antara percaya atau tidak dengan sebuah fakta yang ia hadapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract 2 (RSB 10) (SUDAH TERBIT)
Fanfiction"Siapa yang bilang kalau jatuh cinta itu perlu batas? Jika memang ada batasnya, persetan dengan batas itu!!" #update tiap Senin. 18 Desember 2019.