Alohaaa!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yah.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^***
"Dunia selalu punya cara untuk membuat yang bahagia menjadi sedih dan yang sedih menjadi bahagia."
***
Hari ini langit terlihat cerah. Namun, cerahnya langit tidak berhasil membuat sosok perempuan yang sedang berdiam diri di kamarnya jadi secerah langit.
Hatinya terasa begitu mendung. Membuat dirinya menghela nafas berkali-kali.
Ia melirik jari manisnya. Di sana ada cincin yang Sehun pasangkan padanya ketika hari pernikahan mereka.
Tepat di atas altar, lelaki itu berdiri dengan tegas menghadapnya. Dilengkapi tuxedo hitam yang membuat ketampanannya berkali-kali terpancar hari itu.
Setelah berjanji atas nama Tuhan, ia menyematkan cincin cantik tersebut di jari manis Rachel, sang perempuan yang sedang duduk termenung di pinggir tempat tidurnya.
Rachel tidak pernah memakai cincin itu sebelumnya. Hanya saat pernikahan mereka digelar. Setelah itu, Rachel melepasnya.
Tapi ketika ia hendak bersih-bersih hari ini, ia tidak sengaja menemukan cincin tersebut di kotak pensilnya.
Hal itu yang membuatnya merenung.
"Harusnya hari liburku bahagia," ujarnya pelan sembari melepaskan cincin tersebut dari jarinya.
Tangan ringkihnya kembali menyimpan benda itu di kotak pensilnya.
Tidak ada alasan untuk dirinya memakai benda tersebut.
Ia berdiri dari duduknya, kemudian menatap pantulan dirinya di cermin. Senyum tipisnya tercetak di bibir ranum miliknya.
"Lupakan perasaanmu padanya, Kim Rachel. Kau punya Baekhyun yang bisa kau miliki seutuhnya," sahutnya kemudian beranjak dari sana.
Terlihat tidak tahu diri memang. Di saat dirinya punya Baekhyun, ia justru malah berpaling pada lelaki lain.
Egois. Rachel tahu bahwa dirinya itu egois. Ia terkesan sangat mempermainkan Baekhyun.
Ia harusnya melepaskan lelaki itu jika sudah tidak suka. Tapi dengan segala sikap egoisnya, ia tidak mau melepaskan lelaki itu.
Agar bisa membantunya melupakan perasaan terlarangnya pada sosok suami kontraknya.
"Kau mau ke mana?"
Suara tersebut menyapa Rachel yang sedang memakai sepatu putih kesayangannya.
Ia menoleh, menemukan sosok Sehun dengan baju kaos hitam dan celana selututnya.
"Apa aku tidak izin padamu sebelumnya?" tanya Rachel sembari mendirikan dirinya.
Sehun menggeleng. Ia semakin berjalan mendekati Rachel dan berhenti tepat di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract 2 (RSB 10) (SUDAH TERBIT)
Fanfiction"Siapa yang bilang kalau jatuh cinta itu perlu batas? Jika memang ada batasnya, persetan dengan batas itu!!" #update tiap Senin. 18 Desember 2019.