10: Menjauh-2✔️

194 34 162
                                    

Ps: yang di atas cast nya Nadia yaw ❤️

Jika kita ditakdirkan untuk bersama
Tuhan tak akan menjauhkan hati kita
Meski kita berpisah

_______________________

Athan POV

"Barusan Dirga bilang sama gue,"

Dasar si monmon! Ngajak ribut ya? Arghhh nyebelin lo nyet! Astaghfirullah

"Trus lo percaya gitu bang sama si Dirga?" Tanya gue sok gak tau apa-apa.

Dia tersenyum trus noleh, "Karna Iqbaal lo jauhin Nadia?"

Deg

Mampus dah ketauan kan gue! Ahh dahlah males idup kalo gini maennya.

"Gue harap pilihan lo bisa sesuai sama isi hati lo ya Than,"

Sebenernya sih pilihan gue gak sesuai sama hati gue...

Trus gue harus gimana dong? Yaelah galau deh gue

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," gue noleh ke sumber suara.

Deg

Aih Nanad udah pulang, yaelah gimana dong? Duh gue bingung nih

"Than lo Napa liatin gue kayak gitu?" Tanya Nadia sambil menutup pintu.

Ah lo mah gak bakal tau Nad, besok gue harus jauhin lo.

"Hah? Eh gapapa kok hehe," Kan kan jadi gugup sendiri guenya.

"Oh.."

Author POV

"Pagi dunia yang fana," ucap Athan saat membuka matanya.

Kemudian dia bergegas menuju kamar
mandi.

Setelah siap ini dan itu, Athan berangkat bersama motor kesayangannya.

Sesampainya di sekolah...

Nadia turun dari mobil, kemudian bergegas menuju kelasnya untuk piket pagi ini.

Namun langkahnya berhenti saat melihat sosok yang tak asing sedang berbicara sendiri di jok motor.

"Beneran nih? Yaelah gue gak sanggup deh sumpah!" Gumam Athan.

Nadia yang berada di belakangnya hanya mengernyit heran.

"Trus gimana kalo si Nanad cur-" dengan cepat Nadia memotong perkataan Athan.

"Cur apa?!" Athan berloncatan kaget.

"Astaghfirullah Nad, kaget gue woy!" Ucap Athan Sewot sendiri.

Rencananya untuk menghindari Nadia akan gagal hari ini jika Nadia berada di dekatnya.

Bagaimana jika Iqbaal mengetahuinya?

"Lo kenapa sih? Kesambet lo pagi-pagi?" Nadia bergidik ngeri lalu melengos pergi menuju kelas.

Athan mengejarnya meski harus melewati para siswa yang akan memasuki kelasnya.

"Nad!" Panggil Athan sontak sang empu menoleh.

"Apa?"

Athan menatapnya lekat, entah mengapa menatap sosok yang berada di depannya dia tersenyum manis.

"Athan.." Nadia mengibaskan tangannya di hadapan Athan.

Namun pemuda itu tetap menatapnya dengan senyuman yang tak pernah absen.

[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang