Wanita paruh baya itu menatap cemas cucu kesayangannya yang datang dengan wajah babak-belur, siapa yang berani-beraninya menyakiti Nathan?
"Siapa yang pukul kamu? Bilang sama Nenek biar Nenek yang bales dia."
Nathan hanya diam meringis kesakitan memegang wajahnya yang dipukul Athan beberapa kali, pukulan Athan sangat kuat membuat Nathan tak bisa melawan.
Dari arah dapur Mira berlari panik menuju Nathan. "Sayang kamu kenapa? Siapa yang bikin kamu kayak gini? Bilang sama Mamih!"
"At-han."
"Anak kurang ajar! Berani-beraninya dia menyakiti cucu saya, memangnya dia siapa hah?!"
Mira hanya diam sambil mengobati luka Nathan. Percuma saja dia mencegah mertuanya, dia tak akan pernah didengar.
"Kamu darimana saja Nathan?" Nugraha datang dengan secangkir kopi lalu duduk disamping anaknya.
"Lihat Nugraha! Itu semua kelakuan anak kurang ajar itu, memang tak tau diri!!"
"Maksud Mamah Fathan?Memangnya Nathan ada masalah apa sampe dipukuli oleh Fathan?" Tanya Nugraha bingung meminta jawaban dari Nathan.
Nathan hanya diam saja tak berani menjawab sebenernya Athan gak salah Nathan pantes dapat pukulan karena udah langgar janjinya sama Athan buat jaga Nadia.
"Anak itu kan punya dendam sama Nathan cucu saya, pasti dia sengaja nyakitin Nathan. Kamu tenang saja besok dia akan diberi pelajaran!"
~•~
Athan tersenyum senang lalu melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah yang masih terbuka lebar, biasanya kan Athan kesiangan tapi hari ini dia sedang senang jadi berangkat pagi.
"Athan!!"
Gadis berkuncir kuda itu berlari menuju Athan lalu tersenyum manis. "Mau ke kelas bareng?"
"Oh ya jelas dong! Masa gue tolak permintaan lo sih." Jawab Athan ikut tersenyum, keduanya berjalan beriringan menuju kelasnya.
"Eh gila lo! Balikin gak buku gue!!" Seru Selin mengejar-ngejar Billy yang membawa bukunya.
"Pelit banget elah, gue nyontek nomer satu sampe lima aja." Kata Billy santai lalu duduk di kursinya.
"Kan soalnya cuma lima berarti lo nyontek semuanya!!" Selin kembali merebut buku fisika nya dari tangan Billy.
Selin sebenarnya bukan pelit tapi dia juga sedang menyontek pr Dita, belum juga selesai sudah direbut Billy kan membuat dirinya kesal.
"Jahat lo sama gue..." Billy memasang wajah cemberut berharap Selin mengembalikan buku itu.
Dhani yang sejak tadi pusing dengan perkelahian Billy dan Selin langsung melemparkan buku fisika nya pada Billy.
"Wihh makasih Dhani!! Aww jadi makin sayang." Kata Billy hendak memeluk Dhani jika saja Athan tak datang pasti Dhani sudah ternodai oleh pelukan Billy.
"Stop! Kalo saya bilang mundur mundur ya? Mundur.... Mundur..... Mundur teross sampe kepentok papan tulis!" Ujar Athan, dan bodohnya Billy malah nurut saja dengan perkataan Athan hingga membuat kepalanya terbentur papan tulis.
Jedug
"HAHAHA ANJIR MAMPOSS LO BILLY!!" Selin tertawa terbahak-bahak melihat Billy yang kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]
Teen FictionCover by: Cindyliaa_ Pria berwajah dingin itu menatap kaget sahabatnya saat tau dirinya kini tertikung lagi, sudah kedua kalinya dia tertikung dan bahkan sekarang musuhnya adalah kakaknya sendiri itulah yang membuat Fathan membenci sang kakak. Belum...