24: Siapa?

128 10 49
                                    

Kita terpisah hanya sementara saja
Jangan mengeluh tentang rasa rindu
Karena sebentar lagi kita akan bertemu.

⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️⚫️

Athan yang baru saja keluar dari kelas di kagetkan oleh kakaknya, siapa lagi jika bukan Nathan.

"Apaan sih lo ngagetin aja!" Ucap Athan sewot.

Nathan tersenyum lalu merangkul adik satu-satunya itu membawanya menuju tempat parkir.

"Than.... Please kali ini aja lo ikutin apa kata Ayah." Ucap Nathan memelas memohon agar Athan mengikuti semua keinginan ayahnya.

Athan menghela nafasnya mulai jengah dengan segala permintaan Ayahnya. "Gue gak mau!"

"Kenapa? Kalo lo ikutin semua kemauan Ayah lo bisa wujudkan impian lo."

"Lo gak perlu tau alasannya," jawab Athan lalu kembali bertanya. "Mimpi gue bukan itu tapi mimpi terbesar gue adalah pengin liat Bunda bahagia apa Ayah bisa lakuin itu?"

Nathan hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. "Ini juga demi kebaikan Bunda, lo jangan egois kali ini aja."

"Gue bisa cari sendiri tanpa bantuan Ayah ataupun lo!" Kata Athan dengan wajah datarnya.

"Cari duit dengan jalan balapan liar?! Kalo bunda tau lo lakuin itu dia pasti bakal kecewa sama lo! Udahlah Than berhenti balapan yang gak guna itu!!" Nathan menghela nafasnya yang mulai memburu, adiknya tetap saja keras kepala.

Athan hanya tersenyum kecut mendengar perkataan kakaknya.

Sementara di lain tempat.....

"Eh! Bentar!" Pekik Billy membuat Dirga berhenti melangkah.

"Apa?" Tanya Dirga melirik Billy yang sibuk mencari sesuatu yang entah itu apa.

"Lo cari apaan sih?" Dirga yang bingung dengan sikap Billy mulai bosan.

"Ga, liat deh....." Billy menunjuk dua orang pemuda yang sedang berdebat di antara motornya. "Itu bukannya Athan ya?"

Dirga menoleh lalu mengangguk pelan. "Heem sama kakaknya."

"Lagi ngapain ya? Mau kempesin motor gue? Atau gimana?" Tanya Billy, matanya masih fokus mengawasi Athan dan Nathan di sana.

"Suudzon mulu heran gue, ayok pulang gue udah capek." Ajak Dirga menarik paksa agar Billy mengikutinya.

"Nanti kalo kita gangu acara mereka gimana? Gue juga yang kena semprot si Athan!" Kata Billy yang tetap diam di tempatnya.

Dirga mengusap wajahnya kasar lalu pergi meninggalkan Billy.

"Woy! Kok ninggalin gue?!" Teriak Billy tak terima, namun bukannya mengejar dia tetap saja diam dan terus memperhatikan keduanya.

Bruk..

"Aduh! Apaan sih lo Nad main tubruk aja!" Kata Billy tak terima saat bahunya tertabrak Nadia dari belakang.

Nadia menghentikan langkahnya lalu menoleh dengan wajah datarnya. "Sorry gue gak sengaja awalnya gue kira lo tiang."

Billy tak merespon melainkan memonyongkan bibirnya meledek Nadia seakan berkata "Nyenyenye."

[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang