27: Iqbaal kembali

84 8 27
                                    

Apapun yang kamu lakukan di masa lalu, kamu tetaplah sahabatku.

✳️✳️

Athan memarkirkan motor kesayangannya di depan tempat yang selalu ia dan teman-temannya berkumpul.

Tok tok tok

"Yuhuuu cogan kambek nih!!"

Tak lama pintu terbuka dan menampakkan sosok Billy yang menatapnya kesal.

"Kalo datang bisa gak sih gak berisik?! Ayok buru masuk!" Billy menarik paksa Athan masuk.

Athan menghentikan langkahnya membuat Billy menoleh. "Ayok ngapain berhenti?!"

"Iqbaal? Dia ngapain disini?" Tanya Athan menatap Billy meminta penjelasan.

"Ya makanya ikut gue!" Jawab Billy sewot lalu kembali menarik lengan Athan.

Semua orang yang tadinya tertawa-tawa tiba-tiba hening sejenak saat melihat Athan dan Billy datang.

"Lama banget lo, abis dari mana?" Tanya Angga saat melihat Athan berdiri di hadapannya.

"Dari rumah sakit." Jawab Athan singkat lalu duduk di sebelah Dirga yang sibuk dengan ponselnya.

"Siapa yang sakit?" Tanya Dhani menatap khawatir Athan yang terlihat lesu.

"Hah? Gak ada yang sakit kok tadi gue kerumah sakit buat ngecek doang." Jawab Athan ngaco agar tidak membuat teman-teman cemas.

"Ngecek apaan?" Tanya Billy matanya menatap Athan penasaran.

"Ketampanan gue yang hakiki." Jawaban Athan membuat Billy dan Dhani menyorakinya.

"Sumpah gue gak ngerti kenapa makhluk kayak si Athan bisa hidup." Kata Dirga terlihat frustasi.

"Karna gue ganteng jadi pantes buat hidup." Sahut Athan membuat Billy yang di sampingnya menoyor keras kepalanya.

Semuanya tertawa terbahak-bahak melihat Athan kesakitan karena toyoran dari Billy namun berbeda dengan Iqbaal yang hanya tersenyum di samping Dhani dan Angga.

"Katanya ada yang penting, emang apa yang penting selain ketampanan gue?" Tanya Athan sambil mengelus kepalanya yang masih sedikit sakit.

"Iqbaal mau ngomong sesuatu sama lo." Jawab Angga sambil menyenggol lengan Iqbaal yang sedari tadi melamun.

Athan menatap Iqbaal dengan senyumannya. "Lo mau ngomongin apa sama gue?"

"Gue.... Maaf Than gue udah buat lo sama Nadia renggang, maaf karena sikap egois gue lo jadi terluka dan harus ngalah sama gue." Iqbaal menunduk malu dia tidak berani menatap mata Athan.

"Gue udah maafin lo kok, udahlah jangan di bahas lagi ya? Gue juga udah lupain masalah itu kok jadi lo gak usah merasa bersalah dan nyalahin diri sendiri." Kata Athan tersenyum manis lalu mendekati Iqbaal yang masih menunduk malu.

"Tapi gue udah jahat sama lo, gue pantes lo benci Than." Ucap Iqbaal membuat Athan melotot kaget.

"Iqbaal, lo itu sahabat gue dari kecil mana bisa gue benci lo cuma karena masalah itu." Sahut Athan tersenyum manis merangkul Iqbaal membuat yang lain terenyuh melihat keduanya apalagi Billy dia bahkan sudah berkaca-kaca.

[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang