Athan berlarian di koridor rumah sakit membuat orang-orang disekitarnya menatap aneh.
"Nathan!!"
Nathan menoleh menatap Athan yang berlari kearahnya dengan wajah panik.
"Gimana keadaan Bunda?" Tanya Athan sambil mengatur nafasnya.
"Tadi dokter bilang Bunda udah siuman tapi sekarang lagi istirahat, besok Bunda bakalan operasi sekitar jam satu siang." Jawab Nathan ikut duduk disamping adiknya.
Athan hanya diam menatap pintu kamar rawat Bundanya yang sekarang terbaring lemah.
"Gue mau nginep di sini." Nathan melirik sekilas Athan yang hanya diam menatap kosong pintu didepannya.
"Lo pulang aja biar gue yang jaga Bunda, kemarin-kemarin lo udah jaga Bunda sekarang bagian gue." Kata Athan tersenyum tipis lalu menepuk pundak Nathan.
"Fathan kamu sedang apa disini?"
Keduanya serempak menoleh ke arah pintu, ternyata Ayahnya ada didalam sejak tadi.
"Emang kenapa? Athan kan anak Bunda." Jawab Athan sinis, bisa-bisanya Ayahnya bertanya seperti itu seperti tidak suka jika Athan ada sini.
"Kamu bolos lagi?" Tanya Nugraha membuat Athan melotot tajam.
Athan menatap Ayahnya dingin. "Ayah gak usah sok tau dan gak perlu tau apapun tentang aku."
"Tadi pihak sekolah menelepon saya dan menanyakan keberadaan kamu. Dari pagi kamu tidak masuk kelas namun kamu menjalankan hukuman dari Pak Ramlan, sebenarnya kamu kemana?"
"Ayah gak usah kepo." Jawaban dari Athan membuat Nugraha kesal bukan main.
"Lebih baik sekarang kamu kembali kesekolah!" Usir Nugraha menatap Athan tajam.
Athan terkekeh pelan lalu berdiri. "Kalo Athan kembali kesekolah dia juga harus kembali kesekolah." Tangannya menunjuk Nathan yang hanya diam sejak tadi.
"Tidak, Nathan akan tetap disini bersama saya."
"Dasar, katanya ketos yang baik tapi kerjaannya bolos." Sindir Athan tersenyum miring.
"Nathan sudah saya izinkan, sedangkan kamu kabur seenaknya lewat gerbang belakang." Nugraha tak suka jika Nathan di jelek-jelekan.
"Kan keburu panik jadi gak sempet buat bilang." Daripada adu mulut dengan Ayahnya lebih baik Athan pergi dari sini, lama-lama dia capek sendiri.
Athan mendengus sebal lalu pergi meninggalkan Kakak dan Ayahnya tanpa meminta izin terlebih dahulu.
≈≈≈≈≈≈≈≈
Malam ini udara begitu dingin membuat gadis berkuncir kuda itu meniup telapak tangannya, sudah setengah jam dia menunggu kedatangan kekasihnya namun belum ada tanda-tanda dirinya akan datang.
"Sebenernya Kak Nathan kemana?"
Kalo bukan karena Nathan dia tidak akan mau menunggu seperti ini apalagi diluar dingin sekali, Nadia melihat jam tangannya baru sadar sudah lama sekali dia berdiri di luar.
Drttt
Kak Nathan: maaf aku gak bisa ajak kamu jalan-jalan malam ini, ada urusan mendadak. Tapi aku janji besok aku ajak kamu jalan-jalan ya? Jangan marah :)
Read
Sungguh Nadia merasa kesal bukan main, kenapa Nathan tak memberi tau lebih awal kalo dia tidak bisa? Kan jadinya Nadia menunggu tanpa kepastian!
KAMU SEDANG MEMBACA
[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]
Teen FictionCover by: Cindyliaa_ Pria berwajah dingin itu menatap kaget sahabatnya saat tau dirinya kini tertikung lagi, sudah kedua kalinya dia tertikung dan bahkan sekarang musuhnya adalah kakaknya sendiri itulah yang membuat Fathan membenci sang kakak. Belum...