20: Keyakinan Nadia

136 15 67
                                    

Rasa sepiku tak akan pernah hilang tanpa kehadirannya dirimu.

⛲️⛲️⛲️

Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan, lalu memejamkan matanya sambil terus memikirkan kejadian tadi malam.

Setelah pulang dari acara ulang tahun Rara, Nadia terus melamun, pikirannya terus menerus mengingat kejadian demi kejadian yang telah dilalui.

Nadia mengusap wajahnya kasar lalu membuka matanya menatap langit-langit kamarnya.

Ada rasa kecewa di hatinya, entahlah itu karena apa.

Tapi...

Ada satu pertanyaan yang membuat Nadia gelisah sendiri...

Kemana Athan saat Iqbaal menyatakan perasaannya pada Nadia?

Apa Athan sengaja pergi?

Padahal jika Athan tau, Nadia mencari keberadaanya meskipun rasa kesalnya masih ada.

Drtt drtt

Selin: Nad lo gapapa kan? Kenapa sih?

Nadia: gpp, gw lgi mls ngtk

Selin: yaelah lo mah gitu:(

Selin: gue kan pengen tau alasan lo waktu jawab tadi :(

Nadia: jng bhs it gw mls

Selin: ya sorry:(((

Read

Nadia menghembuskan nafasnya kasar lalu turun dari kasur keluar dari kamarnya.

Gadis itu menuruni tangga berjalan menuju dapur untuk sekedar makan cemilan yang ada di dalam kulkas.

Namun langkahnya terhenti saat mendengar ketukan pintu.

"Jam setengah satu malem? Siapa?" Nadia melirik jam dinding lalu mengernyit heran.

Papahnya sudah pulang sejak tadi, bang Revan juga sudah pulang barusan.

Lalu siapa? Maling?

Langkah nya kini menuju pintu depan.

"Kalo maling gimana? Eh... Tapi masa maling ketuk pintu sih?" Karena takut, Nadia membawa sapu dari dapur untuk jaga-jaga jika yang mengetuk adalah maling.

"Setan kali? Kenapa sih setan datangnya harus malem? Kenapa gak siang aja?!" Gerutu Nadia sambil menghentakkan kakinya.

"Non, sedang apa disini?" Tanya Bi Rin-asisten rumah tangga.

"Ini Bi, diluar ada yang ngetuk pintu tapi aku takut kalo dia maling." Jawab Nadia sambil mengangkat sapu di tangannya.

Bi Rin terkekeh, "Masa maling sih Neng? Kali aja yang mau bertamu."

"Yakali bertamu jam segini," balas Nadia.

"Bibi yang bukain atuh pintunya ya?" Bi Rin menatap Nadia dengan penuh keyakinan.

[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang