11: Kerkom✔️

150 34 135
                                    

Percuma saja bila akhirnya bersama
namun hati tidak saling mengerti

°-° °-°

Athan mengusap wajahnya kasar, menghela nafasnya sejenak.

"Apa gue sanggup buat jauhin Nadia?"

Mungkin besok dia akan menjauh dari Nadia karna Iqbaal, ya sahabatnya sendiri.

"Lo ngapain ngelamun di sini?" Athan tersadar dari lamunan nya saat Billy menepuk pundaknya.

"Eh gue gak ngelamun kok," jawab Athan tenang namun tetap saja di dalam hatinya ia gelisah memikirkan hari esok.

"Terus lo lagi ngapain?" Tanya Billy lagi, sambil sesekali menyeruput jus mangga nya.

"Lagi ngitung air," jawab Athan asal tanpa niat menoleh.

"Kenapa?Nadia lagi? Belum pacaran udah banyak masalah aja lo! Gimana nantinya?" Ya, Billy memang mengetahui bahwa Athan menyukai Nadia dari Dirga.

Athan menoleh lalu tersenyum singkat, "Lo cenayang ya? Kok lo tau?"

Billy menepuk-nepuk dadanya dengan gaya songong nya.

"Billy gitu loh cenayang terkenal di dunia," katanya sambil menurun naikan alisnya.

"Iyain yang waras ngalah," ucap Athan kemudian membawa baju seragam nya dari lokernya.

"Cogan duluan ya, mau ganti baju." Pamit Athan tak lupa mengibaskan rambutnya.

"Najis," umpat Billy.

☄️☄️☄️

"Jangan lupa di kerjakan tugasnya, bersama anggota kelompok yang sudah ibu bagi ya," Bu Lina keluar kelas setelah berucap.

"Eh mau di rumah siapa nih?" Tanya Dita saat dirinya dan Nadia keluar dari kelas.

"Serah gue ngikutin aja," cuek Nadia.

"Si Athan kemana? Wah-wah jangan-jangan dia kabur nih!" Dita bertepuk tangan seakan dirinya merasa benar jika Athan kabur.

"Heh! Suudzon Mulu lo! Orang tadi gue abis bayar uang kas," Sewot Athan tak lupa dia menjitak kepala Dita.

"Sudah-sudah sekarang mau kerkom di rumah siapa?" Tanya Nadia yang sudah bosan.

"Tuh di rumah si Athan aja!" Tunjuk Dita kepada Athan.

"Gue gak punya rumah!" Athan menolak mentah-mentah ajakan Dita.

"Terus selama ini lo tinggal dimana?" Tanya Nadia mulai kepo.

"Di hati lo, hehe." Jawab Athan tak lupa Dengan tawanya yang polos membuat siapapun di depannya ingin menampar pipi nya.

"Yaudah di rumah Nadia aja gimana?" Dita menatap Nadia penuh keyakinan.

"Gak,di rumah gue sepi." Tolak Nadia .

"Yaudah mending gak jadi aja kerkom nya gimana?" Athan hanya tersenyum melihat kedua temannya sedang menahan emosi.

[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang