"Tapi...."
"Tapi apa?! Kenapa?!" Bentak Athan sambil mengguncangkan tubuh Nathan.
"Tapi Bunda gak selamat."
Deg
Athan berjalan mundur hingga tubuhnya menabrak tembok.
"Gak gak mungkin! Lo cuma bercanda kan?!"Nathan berdiri lalu berjalan menuju Athan. "Kematian seseorang bukan untuk bahan candaan, Than. Bunda meninggal setelah 30 menit selesai operasi, gue juga belum sempet liat Bunda lo juga tau kan terakhir kita ketemu bunda itu kemarin?"
Athan menggelengkan kepalanya lalu memasuki ruangan Bundanya untuk melihat jasadnya.
"Bunda ini Athan...... Ayok Bunda harus bangun....." Lirih Athan mengusap lembut rambut sang Bunda yang sudah terbujur kaku dihadapannya.
Nugraha datang bersama Mira dan Nathan menatap Athan iba, anak itu belum bisa menerima kenyataan bahwa Bundanya sudah meninggal.
"Fathan, ikhlaskan kepergian Bunda mu." Kata Nugraha mengusap punggung Athan yang masih berharap Bundanya terbangun lagi.
Athan menggeleng cepat dia masih tidak percaya dengan semua ini, pagi tadi dia masih bisa melihat senyuman manis Bundanya tapi sekarang tidak.
Dirga dan yang lainnya baru sampai langsung terdiam menatap Athan yang sedang memeluk Bundanya.
"Athan kenapa?" Bisik Dirga menatap teman-temannya.
Yang lain hanya menggeleng tak tahu, mereka juga kan baru sampai ke sini harusnya Dirga tanya pada Ayahnya Athan.
"Kak Nathan, operasinya berhasil kan?" Tanya Billy pelan ia takut mengganggu Athan.
Nathan menoleh lalu tersenyum perih, dia menggeleng lalu berkata. "Operasi nya berhasil tapi Bunda gak selamat."
Setelah mendapatkan jawaban dari Nathan mereka terdiam lalu mengalihkan pandangannya pada Athan.
"Bunda, ayok bangun Athan kesini bawa temen-temen mereka juga pengen liat Bunda." Kata Athan tersenyum menatap Bundanya yang hanya diam.
"Bunda jangan tinggalin Athan sendirian........ Athan takut, ayok Bunda bangun temenin Athan." Athan menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Bundanya berharap Bundanya hidup lagi.
Athan begitu terpukul dengan kepergian sang Bunda, dia tak tahu apa yang terjadi setelah ini. Dunianya sudah hancur seperti hatinya saat ini, dia hanya punya Bundanya di dunia ini hanya Bundanya yang sayang pada Athan dan sekarang dia meninggalkan Athan sendiri.
Marsya yang pernah mengalami pengalaman yang sama seperti Athan ikut menangis bersama yang lainnya, mereka baru pertama kalinya melihat Athan sesakit ini, Athan tak pernah menangis sebelumnya atau mereka saja yang tak tahu?
"FATHAN! SUDAH CUKUP!!" Bentakan dari Nugraha membuat semuanya terkejut terutama Athan.
"BIARKAN RATNA PERGI, IKHLASKAN DIA JANGAN SEPERTI ANAK KECIL!!"
Athan menoleh menatap tajam Ayahnya dengan mata sembab. "Ayah gak pernah tau apa yang Athan rasakan saat ini!!"
"Dengarkan saya Fathan, Bunda mu sudah pergi dan tak akan pernah kembali lagi jadi percuma saja kamu menangis seperti ini."
"Oh apa ini termasuk salah satu rencana Ayah? Karena Athan gak mau turutin Ayah?" Pertanyaan Athan membuat emosi Nugraha terpancing.
"JAGA MULUTMU FATHAN!"
Athan terkekeh sinis. "Bener kan? Karena dulu Ayah pernah ngancem Athan dengan kondisi Bunda."
Plak
KAMU SEDANG MEMBACA
[HLS 1] TEMAN CURHAT [Tahap Revisi]
Teen FictionCover by: Cindyliaa_ Pria berwajah dingin itu menatap kaget sahabatnya saat tau dirinya kini tertikung lagi, sudah kedua kalinya dia tertikung dan bahkan sekarang musuhnya adalah kakaknya sendiri itulah yang membuat Fathan membenci sang kakak. Belum...