Alvaro 24

2.7K 102 0
                                    

Setiap tindakan terkadang
memiliki maksud tersendiri
Tugasmu cukup memahami.


Sebuah derap langkah terdengar nyaring disebuah lorong yang hampir sunyi. Seorang gadis terlihat tengah melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa. Sangat menonjol dilorong yang sepi.

Keringat dingin meluncur bebas dipelipis fio. Gadis itu sangat cemas terhadap yang terjadi saat ini. Membayangkan hal-hal konyol yang nantinya akan terjadi padanya, membuat gadis berambut sebahu itu merinding.

Sepertinya perpustakaan memang merupakan salah satu tempat yang cocok untuk tidur. Buktinya, fio dapat memejamkan matanya ditempat itu dan berakhir dengan dirinya yang terlambat masuk kekelas.

Sebuah jus yang berada pada tangan kanan fio itu sesekali dihisapnya. Karena tertidur diperpustakaan, gadis malang itu sampai lupa untuk mengisi perutnya, dan memutuskan untuk membeli sebuah jus.

Mata indah fio menyapu kearah lorongan yang terlihat sepi. Gadis itu berdecak kesal, bisa dibayangkannya apa yang terjadi pada dirinya nanti. Bagaimana ia dapat bertindak ceroboh seperti ini.

Brakk

Fio membelalakkan matanya kaget. Perlahan gadis itu mendongakkan matanya, menatap kaget kearah seseorang yang barusan ia tabrak.

Tatapan fio beralih kepada seragam cowok itu. Fio memejamkan matanya kuat, mendesis kesal atas tindakan konyolnya.

"Baju gue." desis cowok itu kesal.

Fio mengangguk-anggukkan kepalanya takut. "Ma-maaf kak. Aku gak sengaja."

Tangan fio terhenti diudara dikala berniat untuk membersihkan tumpahan jus yang berada pada seragam alvaro. Gadis itu menahan erangan kecil dimulutnya saat alvaro menghempaskan tangannya secara kasar.

"Kak. Maaf, aku gak sengaja." fio menempelkan kedua tangannya untuk meminta maaf.

Alvaro menghela nafasnya kasar, cowok tampan itu tengah berusaha menahan emosinya yang hampir memuncah ini. Tatapan cowok itu tak urung menatap seragamnya yang telah kotor tersebut.

"Punya mata tu dipake." ujar alvaro sarkas.

Fio terus menundukkan wajahnya, tentu ia tak berani menatap tatapan tajam dari alvaro kala itu. Fio sangat tau bagaimana kasarnya alvaro jika cowok itu telah marah.

Tubuh fio terhempas kekanan dikala alvaro melewatinya dengan menabrak tubuhnya dengan sengaja. Gadis itu berbalik, menghela nafasnya panjang menatap punggung alvaro yang semakin menjauh.

                             🌿🌿🌿
Seorang gadis terus menundukkan kepalanya dalam. Ia sangat tak berani mendongakkan kepalanya, bahkan sekedar untuk menatap arah jalanan.

Semua siswa tengah membicarakan perihal dirinya. Ya, mengenai dirinya yang banyak mengambil pekerjaan paruh waktu. Dan fio yang tak pantas bersekolah ditempat elite seperti ini.

Yola dan lita sangat sibuk akhir-akhir ini. Kedua teman gadis itu tak berada disampingnya saat itu. Yola yang harus mengurusi ibunya yang tengah masuk kerumah sakit karena penyakit kanker. Dan lita yang harus membantu terus dipaksa sang kakak untuk membantunya dalam bekerja.

Fio benar-benar sendiri, semua orang semakin leluasa untuk menghina dirinya. Tak jarang fio sering mendapat perlakuan jahat hanya karena dianggap mempermalukan nama besar sekolah.

" Lo yang lagi nunduk."

Merasa itu dirinya, fio menghentikan langkahnya. Perlahan fio mendongakkan matanya, untuk mengetahui siapa yang telah memanggilnya barusan.

Gadis itu membelalakkan matanya kaget, lalu tatapannya beralih kesekeliling. Semua orang tengah menatap sinis kepadanya karena alvaro yang telah memanggilnya barusan.

"Mulai sekarang, kalian semua gak boleh nyentuh milik gue."

Semua orang seketika ricuh atas perkataan alvaro barusan. Bagaimana tidak, seorang cowok tampan yang selalu dipuja oleh kaum hawa diseantero sekolah. Tiba-tiba menyatakan seorang fio sebagai miliknya.

Begitupun fio, gadis itu diam membeku atas ucapan alvaro barusan. Bagaimana bisa alvaro mengucapkan kata-kata sedemikian. Bahkan, cowok itu mengucapkan kata-kata itu terdengar tanpa beban yang berarti.

Tangan fio refleks menyambut sebuah tas yang dilempar oleh alvaro kearahnya. Gadis itu memasang wajah bingungnya, sungguh ia sangat tak mengerti akan situasi yang terjadi saat ini.

"Karena mulai sekarang, dia pesuruh gue."

Baik fio dan semua orang yang melihat kejadian itu tak mengerti akan ucapan alvaro. Dapat fio lihat alvaro yang berjalan kearahnya, gadis itu menatap alvaro dengan raut wajah bingungnya.

"Sebagai ganti karena lo udah ngerusak seragam gue."

"Ikut gue." lanjut alvaro.

Fio mengikuti langkah alvaro dengan membawa sebuah tas hitam milik alvaro. Gadis itu masih memasang wajah bingungnya. Pertama, mengapa alvaro menjadikannya sebagai penyuruh cowok itu. Dan bagaimana bisa seorang alvaro yang dikenal dingin dapat banyak bicara seperti tadi?.

***
Mohon
Vote
Dan
Commentnya:)

Follow juga my wattpad ya:)
Mohon kerja samanya.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang