Alvaro 60

2.1K 129 27
                                    

Sepertinya salah satu magnet
Itu mencoba menghilangkan
Daya tariknya.

Lita dan Yola menatap bingung kearah Fio yang berjalan melawan arah dari arah yang akan mereka tuju. Kedua gadis itu segera berlarian kecil, menyusuli Fio yang perlahan menjauh. Bisa saja kan gadis itu lupa akan agenda hari ini.

Lita menahan lengan gadis itu. "Lo mau kemana."

"Lo gak lupa kan Fio kalau kita mau ke cafe bareng yang lainnya hari ini." Tanya Yola.

Fio menepis cengkraman Lita. "Ga. Kalian aja."

"Hah?!. Kok gitu?, kan lo sendiri yang minta kumpul hari itu." Ujar Lita tak percaya.

Yola menatap Fio dalam menuntut penjelasan. "Lo kenapa sih?. Kenapa berubah gini?, lo lagi berantem sama Kak Al?."

Fio tertawa renyah. "Apaan sih kalian. Emangnya hidup aku tentang dia aja apa."

"Ya udah aku pergi dulu. Kalian ngumpul aja tanpa aku." Lanjut Fio.

Alvaro menatap aneh kearah Yola dan Lita yang berjalan kearah mereka. Ia tak melihat kehadiran Fio di sana, ada apa dengan gadis itu. Sikap Fio sangat aneh semenjak semalam.

"Fio mana?." Tanya Alvaro.

Lita menghela nafasnya. "Ga mau ikut katanya."

"Hah?. Gimana-gimana?, bukannya dia ya yang ngajak ngumpul hari ini?." Tanya Dika tak percaya.

"Dia sakit?." Devin ikut bertanya.

Dani perlahan berjalan mendekat. "Kalian berantem ya. Lo kali La, lo kan sering sensi gitu."

"Enak aja lo salahin pacar gue." Bela Dika tiba-tiba.

"Awas, pawangnya datang." Ujar devin.

Sontak saja suara tawa pecah disana, namun tak berlaku bagi Alvaro. Cowok itu sedari tadi berfikir keras akan situasi ini. Tentang sikap gadis itu yang tiba-tiba berubah.

"Jadi gimana nih?. Kita jadi pergi?." Tanya Dani memecah keheningan.

"Jadi aja lah, kita kan udah pesan tempat." Tutur Lita.

Yola menganggukkan kepalanya bertanda setuju. "Iya, lagian kan sayang."

"Gue mah iya aja." Ucap Dika.

"Kalian duluan. Kami bakalan nyusul."

Teriakan itu membuat perhatian semua manusia itu terarah pada Alvaro yang berlari menjauh dari mereka. Mereka hanya dapat menatap pasrah. Cowok itu pasti akan mengejar Fio.

🌿🌿🌿

Cekalan dari tangannya membuat niat Fio yang ingin menaiki angkutan umum terhenti. Ia lantas menghadapkan tubuhnya pada cowok itu, membiarkan angkutan umum itu berlalu pergi dari sana begitu saja.

Tatapan tajam yang ia lontarkan pada Alvaro membuat cowok itu mengerutkan dahinya bingung. Kemana tatapan lembut gadis itu? Apa yang telah terjadi.

"Lo kenapa sih?!." Tanya Alvaro.

Fio melepas cengkraman itu. "Kenapa?. Masalah buat Kak Varo?."

Lagi-lagi Alvaro dibuat bingung oleh jawaban dari gadis itu, mengapa ucapan gadis itu begitu sarkas. Apa ia telah berbuat salah?.

"Lo kenapa sih Fio?. Lo marah sama gue?, gue salah apa sama lo sih?." Tanya Alvaro beruntun.

Fio tertawa hambar. "Kak Varo gak salah apa-apa kok. Tapi, aku baru sadar aja."

"Sadar?." Beo Alvaro.

"Iya, aku baru sadar. Kenapa baru sekarang sih, kan harusnya dari awal aku tau kalau Kak Varo itu gila!." Tutur Fio.

"Maksud lo apa sih?!." Alvaro menatap gadis itu tak percaya.

"Kak Varo kan lagi stress, cuma karena masa lalu Kak Varo yang bodoh itu. Sampai harus terus-terusan ngekomsumsi obat itu biar tenang. Kayak orang gila tau gak!. Perempuan mana yang mau sama cowok stress kayak Kak Varo?!." Fio tertawa renyah.

Kedua tangan Alvaro mendarat pada kedua bahu Fio. Tatapan tajamnya menembus tatapan tajam dari Fio. Terdapat aura yang sulit diartikan disana.

"Gue tau lo lagi bohong. Lo kenapa? Ada hal apa yang bikin lo kayak gini?. Cerita sama gue?!." Paksa Alvaro.

Fio menepis kedua tangan cowok itu, tatapannya teralihkan pada sebuah angkutan umum yang akan segera mendekat.

"Jangan sok tau jadi orang. Sana, obatin diri dulu! Baru mikirin cinta-cintaan. Orang stress kayak Kak Varo bisa jadi gila kalau mikirin cinta. Sana, aku ilfeel deket-deket sama orang stress kayak kamu!."

Alvaro hanya diam membeku mendengar ucapan Fio yang menusuk ke ulu hatinya. Sesak itu mulai mempengaruhinya, mengapa gadis itu dapat berkata sedemikian. Ia hanya menatap dalam pada Fio yang perlahan menaiki angkutan umum yang baru datang.

"Gue tau lo juga sakit ucapin itu Fio. Gue bakalan cari tau semuanya!. Gue bakal selamatin lo.!"

***
Mohon
Vote
Dan
Comment.

Follow my akun wattpad ya.
Mohon kerja samanya.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang