Dua Puluh Tujuh : Napak Tilas

234 20 0
                                    

Seperti dugaan Aylin. Kecanggungan diantara dirinya dan Farzan masih menyelimutinya. Pria itu hanya diam sepanjang perjalanan. Hanya Gan yang terlihat excited lah yang mengisi kecangungan itu dengan tidak berhenti ngobrol Aylin. Selebihnya perjalan itu hanya diisi oleh lagu dan suara penyiar radio. Beruntung Aylin berhasil memilih dan masuk ke tempat duduk penumpang di bagian belakang. Sehingga Aylin tidak perlu berusaha memulai obrolan dengan Farzan.

Namun tidak peduli seberapa kuat Aylin berusaha untuk tidak terganggu dengan diamnya Farzan sepanjang perjalanan. Aylin tetap tidak bisa menghentikan dirinya untuk menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan pria itu. Terlebih saat Bentayga Farzan mulai memasuki Kawasan Trowulan.

Sejak mobil mereka berbelok ke jalan pedesaan. Aylin tidak dapat mengalihkan pandangannya dari wajah Farzan. Meskipun Aylin tetap menimpali semua perkataan Gan. Tapi mata Aylin tidak berhenti mencari tanda-tanda perubahan ekspresi di wajah Farzan. Meski sayangnya tidak ada. Wajah Farzan tetap terlihat data.

Aylin sudah membaca terjemahan Pak Razaq atas tulisan di perkamen-perkamen yang ditemukan Aylin pada kotak peninggalan neneknya. Dari terjemahan itu pula sebuah kesimpulan terbentuk di kepala Aylin. Kalau kesimpulan itu benar, Aylin yakin perjalanan ini seharusnya akan mengusik Farzan. Jalanan ini. Rumah-rumah di sekitar. Serta peninggalan-peninggalan yang nanti akan mereka lihat.

Tapi sayangnya beberapa kali pun Aylin mencuri pandang, Farzan selalu menunjukkan wajah tenangnya. Ketenangan itu tetap terjaga bahkan saat mereka menjelajah dan mengamati semua peninggalan zaman kerajaan Majapahit yang ada di museum Trowulan, Mojokerto. Farzan hanya berjalan dalam diam, mengikuti kemana pun Gan beranjak.

Awalnya Aylin sempat berpikir bahwa mungkin kesimpulan yang diambilnya salah. Karena tidak ada keanehan sedikitpun pada Farzan kecuali aksi diamnya yang terlihat misterius. Tapi saat Aylin tidak sengaja menangkap pandangan Farzan waktu Aylin sedang asyik memandangi terokata yang ada di balik kotak kaca yang ada di dalam kaca dinding display. Aylin justru semakin yakin bahwa kesimpulan yang ditariknya sudah tepat.

"Terakota itu mirip Miss Ay." Ucap Gan secara tiba-tiba sambil menunjuk figure terkota yang figure nya sedikit mirip dengan terkota yang ditemukan Aylin di kotak peninggalan neneknya. Meski wajah terakota itu sama sekali tidak mirip dengan wajah Aylin. Sehingga Aylin tau bahwa Gan mencoba bercanda dengannya. "Matanya sama-sama kecil dan pipinya seperti bakpau."

"Terima kasih loh atas pujiannya." Balas Aylin dengan senyuman tapi juga dengan nada sindirian yang kentara.

Gan tertawa mendengar balasan Aylin. Tawa yang membuat Aylin memandang Gan sambil menggelengkan kepala. Dan saat itulah Aylin menangkap pandangan Farzan yang berdiri di samping Gan.

Aylin tidak dapat mengartikan tatapan mata gelap dan tajam itu. Tapi satu hal yang pasti. Tatapan mata gelap Farzan itu membuat Aylin kembali terhipnotis seperti saat mendengar suaranya di telfon beberapa waktu yang lalu. Aylin tidak dapat berpikir. Juga tidak mampu memutuskan kontak mata mereka. Ada perasaan sesak yang aneh yang memenuhi dadanya. Mata gelap Farzan seolah membius dan menariknya. Hingga tanpa sadar Aylin melangkah mendekati pria itu, saat Gan beralih ke patung – patung yang ada di tengah ruangan museum itu.

"Dia memang mirip denganmu." Suara berat dan dalam milik Farzan akhirnya terdengar untuk pertama kali nya hari itu.

Suara Farzan itulah yang akhirnya mampu menyadarkan Aylin. Satu langkah lagi, ujung sepatu Aylin akan bertemu dengan sepatu Farzan. Mata Farzan membius Aylin dan suaranya lah yang mampu mematahkan 'hiponotis' aneh yang menarik Aylin padanya. Seakan pria itu punya kuasa penuh atas tubuh dan pikiran Aylin.

Saat Aylin akhirnya bisa kembali berpikir. Aylin pun sadar dengan maksud kalimat yang diucapkan Farzan. Aylin yakin Farzan sama sekali tidak merujuk pada Terakota di dinding display itu sat mengatakan 'dia'. Aylin tau bahwa 'dia' yang dimaksud Farzan adalah wanita yang Aylin lihat di mimpi anehnya. Wanita yang memiliki hubungan special dengan Nawang Saka. Wanita yang dipanggil Nawang Saka dengan nama Dewi Pambayun.

BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang